Positif narkoba, 2 operator karaoke lokalisasi di Kendal diciduk BNN
Merdeka.com - Terbukti mengonsumsi narkoba, dua operator karaoke di Lokalisasi Gambilangu yang sering disebut GBL di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah terjaring dalam razia yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kendal Senin (12/10) sore.
Dua operator berinisial N dan L tersebut diduga memakai narkoba saat dilakukan tes urine dalam razia yustisi BNN Kendal. Hasil tes urine keduanya positif mengandung amphetamine dan methamphetamine secara maraton. Diduga keduanya memakai narkotika golongan I berat atau hanya coba pakai.
"Tindakan assesmen maraton yang dilakukan petugas untuk mengetahui penyalahguna perlu tidaknya mendapatkan rehabilitasi rawat inap atau rawat jalan. Jika diketahui kedua pemakai, maka akan segera dilakukan proses rehabilitasi. Kemudian akan lakukan pengusutan dari mana mereka mendapatkan barang haram tersebut," tegas Kepala BNN Kendal, Teguh Budi Santoso kepada merdeka.com Senin (12/10).
Operasi dilakukan BNN dengan menyisir seluruh tempat karaoke di Gambalingu. Satu per satu para pemandu karaoke dan operator karaoke diperiksa. Operasi dilakukan dengan melibatkan tim gabungan dari Polres Kendal, Kodim 0715 dan Satpol PP Kendal.
Sementara, salah satu operator N membantah dirinya mengonsumsi narkoba. Ia mengaku terakhir menggunakan barang haram tersebut satu bulan silam. "Ketika menggunakannya, tidak saya lakukan saat berada di dalam kompleks lokalisasi Gambilangu," tuturnya.
Meski begitu, N berharap melalui rehabilitasi BNN ini, dirinya dapat sembuh dari rasa ketergantungan narkotika golongan I itu. "Saya ingin sembuh dan bisa segera direhabilitasi," akunya.
Hal senada dikatakan L. Ia mengungkapkan, ingin sembuh dari ketergantungan barang haram tersebut. Ia mengaku akibat mengonsumsi narkotika golongan satu itu dirinya pernah mengalami sakit luar biasa dan memaksanya pulang ke kampung halamannya, Kudus.
"Tapi dengan adanya program rehabilitasi dari BNN itu, membuat saya ingin besar sembuh dari rasa ketergantungannya, tandasnya.
L mengaku, beberapa kali ia memang sering diajak temannya untuk mengonsumsi narkoba. Tapi, ia menolaknya.
"Saya menolak karena demi bisa sembuh, saya siap menjalani proses rehabilitasi yang dilakukan BNN ini," kata L kepada petugas BNN.
Pengurus Resos lokalisasi Gambilangu Kaliwungu, Kesmadi, berharap, kasus yang menimpa dua operator karaoke ini adalah yang pertama dan terakhir. Jangan sampai terulang kembali kasus serupa terjadi di wilayah lokalisasi Gambilangu ini menimpa binaannya.
"Jika pada masa mendatang masih tetap terjadi, maka dirinya tak segan-segan akan mengusirnya dari kompleks lokalisasi Gambilangu," akunya.
Usai razia, kedua operator lokalisasi yang ada di perbatasan Mangkang, Kota Semarang dan Kabupaten Kendal, Jawa Tengah itu dibawa ke Kantor BNN Propinsi Jawa Tengah Jalan Madukoro Raya Kota Semarang untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Jika terbukti hanya sekedar pemakai saja, maka keduanya akan menjalani rehabilitasi dalam jangka waktu antara dua sampai tiga bulan ke depan.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sukses di dunia entertainment, sederet artis memutuskan untuk membuka bisnisnya sendiri. Ada kafe, karaoke, hingga swalayan.
Baca SelengkapnyaPemda Bali telah menggelar rapat bersama seluruh wali kota setempat untuk menyepakati besaran tarif pajak hiburan karaoke hingga spa di bawah 40 persen.
Baca SelengkapnyaRelaksasi tarif pajak hiburan di bawah 40 persen dapat diberikan langsung oleh masing-masing kepala daerah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menko Luhut menentang kenaikan pajak hiburan 40 persen hingga 75 persen.
Baca SelengkapnyaMenyusul, telah berlakunya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah atau UU HKPD.
Baca SelengkapnyaEnam orang pemandu lagu tewas terjebak dalam kobaran api.
Baca SelengkapnyaMengingat pemerintah menaikkan pajak bagi penyedia jasa hiburan sebesar 40 persen - 75 persen.
Baca SelengkapnyaIni mempertimbangkan kerugian dan dampak negatif yang dialami korban dan tidak jarang bersifat permanen.
Baca SelengkapnyaKeduanya diketahui hendak pulang setelah berkaraoke bersama teman-teman korban lainnya, di room karaoke Blackhole KTV.
Baca Selengkapnya