Politikus PDIP: Wartawan tertembak, Kapolri harus bertindak

Merdeka.com - Wartawan Trans7, Anton mengalami luka parah di bawah mata sebelah kanan akibat tertembak saat sedang meliput demonstrasi penolakan kenaikan BBM di Jambi. Terkait itu, anggota Komisi III DPR Trimedya Panjaitan akan membawa kasus ini saat rapat kerja dengan Kapolri Jenderal Timur Pradopo .

"Kapolri harus bertindak, nanti kita akan sampaikan besok. Kalau tidak ada langkah kongkret, maka akan merusak citra Polri. Karena tugas lima tahun ke depan sulit," kata Trimedya yang juga Ketua DPP PDIP di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/6).

Trimedya menyayangkan insiden tersebut. Sebab, wartawan hanya menjalankan tugas meliput demo menolak kenaikan harga BBM.

"Mereka kan tidak anarkis kenapa represif, dan ada wartawan juga kena. Kalau betul, itu menciderai tugas Polri sebagai pengayom," lanjutnya.

Menurutnya, Polri harus ingat saat marak penolakan RUU Kamnas beberapa waktu lalu, hal itu secara tak langsung menunjukkan bahwa rakyat juga membela Polri. "Kalau sekarang yang dibela justru menciderai rakyat, lantas apa bedanya Polri dengan tentara?," katanya.

"Kalau represif gitu, sama saja tentara. Itu tugas berat bagi Pak Timur, untuk itu harus ada tindakan yang tegas," ujarnya.