Polisi Ungkap Motif Pelaku Pemukulan Pesilat di Gresik hingga Tewas: Gara-Gara Anak Baru
Polisi Ungkap Motif Pelaku Pemukulan Pesilat di Gresik hingga Tewas: Gara-Gara Anak Baru
pesilat indonesia![Polisi Ungkap Motif Pelaku Pemukulan Pesilat di Gresik hingga Tewas: Gara-Gara Anak Baru](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2023/11/30/1701329567920-7k0ak.jpeg)
Pesilat di Gresik tewas di tangan para seniornya
![Polisi Ungkap Motif Pelaku Pemukulan Pesilat di Gresik hingga Tewas: Gara-Gara Anak Baru](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/11/30/1701329497853-9a2ny.png)
Polisi Ungkap Motif Pelaku Pemukulan Pesilat di Gresik hingga Tewas: Gara-Gara Anak Baru
WA, remaja 14 tahun meregang nyawa di tangan seniornya. Warga Manggung Cangakan itu merupakan pesilat yang digelar di sekolahnya.
WA tewas saat mengikuti latihan pencak silat di halaman sekolah dasar di wilayah Cangakan, Minggu (26/11). Karena terkena pukulan dan tendangan dari para seniornya.
- Wartawan di Jombang Tewas Usai Ditembak dan Dipukul Palu Tetangga Sendiri
- Mayat Pria di Kali BKT Ternyata Korban Pembunuhan, Ini Motif Pelaku
- Berpapasan dengan Polisi Saat Pulang Tawuran, Gerombolan ABG di Depok Diangkut ke Polsek
- Motif Panca Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa Masih Misteri
- Jokowi Puji Penampilan Timnas U-23, Optimis Lolos Olimpiade 2024
- PDIP Solo Siap Bergerak Amankan Hasto dan Staf Lantaran Diperiksa KPK
Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy mengungkap motif pelaku.
"Dari hasil autopsi, korban WA meninggal dunia karena terkena pukulan dengan tangan kosong yang mengakibatkan luka pada organ vital, seperti pankreas, ginjal, dan hati," kata Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy di Karanganyar, Kamis (30/11) seperti dikutip Antara.
![Polisi Ungkap Motif Pelaku Pemukulan Pesilat di Gresik hingga Tewas: Gara-Gara Anak Baru](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/11/30/1701329522355-w0ryd.png)
Selain itu, polisi juga masih mendalami adanya pengaburan kronologi kematian korban WA karena terduga pelaku sempat mengganti pakaian latihan silat korban dengan pakaian olahraga.
Hal itu dilakukan pelaku sebagai dalih bahwa korban meninggal dunia karena terkena bola.
"Kami akan menggelar rekonstruksi kasus itu dalam waktu dekat," kata Kapolres.
Kapolres mengimbau seluruh perguruan silat di Karanganyar supaya menyesuaikan aturan yang ada dan menghilangkan tradisi hukuman fisik atau doweran.
Motif kejadian tersebut bermula dari korban yang tidak dapat menghadirkan peserta didik baru sehingga mendapatkan hukuman fisik.
Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan lima orang tersangka, yakni masuk tersangka dewasa berinisial BP (21) dan RS (20), sedangkan pelaku usia anak berinisial AE (17), HT (16), dan MA (15).
Polisi juga telah menyita barang bukti berupa pakaian korban yang dipakai untuk mengikuti latihan bela diri pencak silat.
![Polisi Ungkap Motif Pelaku Pemukulan Pesilat di Gresik hingga Tewas: Gara-Gara Anak Baru](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/11/30/1701329531613-vwqeo.png)
Kapolres menambahkan seluruh pelaku telah ditahan, tetapi khusus pelaku anak penahanannya di tempat terpisah, yakni polres, sementara pelaku dewasa di tahanan satreskrim.
Para pelaku dikenakan Pasal 170 ayat 2 ke-3 KUHP dan atau Pasal 76 C jo Pasal 80 Undang Undang Nomor 17 Tahun 20216 tentang Penetapan Pemerintah Pengganti UU Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 23 Tahun 2022 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Kasus meninggalnya pesilat WA berawal dari korban beserta temannya melakukan latihan pencak silat di halaman SD Cangakan, Karanganyar, pada Minggu (26/11), sekitar pukul 15.00 Wib.
Korban sebagai warga pesilat baru dibebankan untuk membawa siswa sebanyak empat orang saat latihan, tetapi tidak berhasil sehingga mendapatkan hukuman doweran, yaitu sikap kuda-kuda ambil nafas, kemudian dipukul dan tendang oleh seniornya.
Usai mendapat perlakuan keras dari seniornya, pada pukul 16.00 Wib korban WA tersungkur dan ngorok hingga diberikan pertolongan pertama dan dibawa ke teras kelas.
Kondisi korban tambah parah dengan tangan terasa dingin dan detak jantung sudah tidak ada. Korban akhirnya dibawa ke IGD RSUD Kabupaten Karanganyar, namun dinyatakan sudah meninggal dunia.