Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polisi tangkap perekrut Mariance Kabu, TKW yang disiksa majikan di Malaysia

Polisi tangkap perekrut Mariance Kabu, TKW yang disiksa majikan di Malaysia pelaku perekrut TKW Mariance Kabu. ©2018 Merdeka.com/Ananias Petrus

Merdeka.com - Dua orang pelaku berinisial TM dan PB, diamankan Direktorat Kriminal Umum Polda Nusa Tenggara Timur di Kupang, lantaran terlibat dalam kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Mereka ditangkap atas laporan warga, karena keduanya merekrut TKW atas nama Mariance Kabu, yang disiksa majikan secara keji di Selangor, Malaysia. Korban disiksa dengan cara dipukul, hingga dipaksa meminum air kencingnya sendiri.

Para pelaku ini merekrut Mariance pada 2014 silam, tanpa sepengetahuan suami dan keluarga di Kecamatan Amanatun Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Korban baru diketahui disiksa oleh majikannya atas sebuah surat yang ditulis, lalu dibuang melalui jendela dan dibaca oleh tetangga. Mariance baru dipulangkan pemerintah Indonesia pada tahun 2016 lalu.

Dirkrimum Polda NTT, Kombes Pol Yudi Sinlaeloe, Kamis (15/3) dalam rilisnya mengungkapkan, korban direkrut secara ilegal oleh 3 orang tersangka. Dua tersangka berinisial TM dan PB sudah diamankan. Sementara tersangka lain berinisial AT masih dalam pengejaran polisi.

"Sekitar bulan april 2014, saudari korban atau mariance ini dilakukan tindak pidana perdagangan orang ini direkrut oleh 3 tersangka. Yang mana dua berhasil kita amankan beberapa hari yang lalu, sedangkan 1 masih dalam pengejaran dan tentunya akan dikembangkan dengan tersangka lainnya," katanya.

Menurut Yudi, pihaknya bukan lama mengungkap kasus ini, namun diperlukan waktu yang tepat untuk menangkap para pelaku, lantaran penanganan kasus TPPO tidak seperti tindak pidana pada umumnya.

"Kenapa kita menangani kasus ini perlukan waktu yang dibilang dari laporan awal diterima dengan hari ini kita bisa rilis, karena memang terus terang teman-teman, karena tindak pidana perdagangan orang ini beda dengan tindak pidana lainnya, direkrut dari satu tempat, identitasnya dipalsukan di tempat lain," ungkapnya.

Sementara menurut pengakuan para pelaku, mereka sebagai tenaga lapangan merekrut Mariance di kampungnya tanpa sepengetahuan keluarga. Identitas korban baru dipalsukan ketika tiba di Kupang, dan mengimingi korban dengan gaji per bulan sebesar 800 Ringgit, atau setara dengan 2 juta rupiah lebih.

"Beta ni hanya petugas lapangan yang bawa ke kantor, beta di PT Malindo juga waktu itu beta punya surat tugas untuk petugas lapangan. Kalo beta punya jaringan yang bawa dari kampong, beta bawa pi kantor, terus waktu 2014 tu proses di kantor itu agak setengah mati, karena anak-anak yang belum selesai survey, jadi bawa ke rumah nanti bawa lagi untuk ambil keterangan. Jadi beta punya tu dia punya jalur bagaimana, beta sonde tau karena dong yang ator. Beta janjikan gaji 800 Ringgit Malaysia," ujar pelaku MT

Atas perbuatannya, para pelaku dijerat Pasal 4 Pasal 10, Undang-Undang No. 21 Tahun 2017, tentang pemberantasan tindak pidana perdagangan orang, dengan ancaman hukuman 3 hingga 15 tahun penjara.

Sebelumnya, majikan yang menyiksa Mariance Kabu di Ampang, Selangor, Malaysia, ternyata lesbian. Polis Diraja Malaysia belum mengonfirmasi kabar tersebut.

Dia disiksa rutin selama delapan bulan terakhir oleh sang majikan wanita bernama Ong Su Ping Serena (47 tahun) di apartemen Pandan Jaya, Ampang.

The Malay Mail Online, Rabu (24/12), berhasil mendapatkan dokumen dari polisi yang menyatakan sang majikan yang bekerja sebagai konsultan perminyakan itu penyuka sesama jenis.

Situs berita tersebut pun berhasil mendapat rekaman pengakuan Kabu secara rinci pada polisi.

Dalam artikel yang ditulis Thasha Jayamanogaran, Kabu menceritakan detail bagaimana dia disiksa tanpa henti selama delapan bulan terakhir. Begitu sadis penyiksaan oleh Ong Su Ping Serena itu.

Kabu rutin dipukuli di bagian wajah, gerahamnya dicabut menggunakan tang, dipaksa minum air kencingnya sendiri, termasuk kemaluannya rusak karena ditusuk benda tumpul. "Setiap hari saya mandi darah," ujarnya.

Kemarin Kabu dijenguk Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Herman Prayitno, dan Atase Hukum KBRI Kuala Lumpur Fajar Sulaeman. Namun, wartawan lokal tidak bisa menemuinya. Polisi menjaga ketat ruangannya di rumah sakit.

Diduga, agar kasus ini tidak mencuat mengingat bisa memicu sentimen negatif dari Indonesia. Penyiksaan itu serupa dengan tragedi menimpa Nirmala Bonat, TKI yang diseterika majikannya. Kasus pada 2004 itu baru tuntas pada 2012 akibat lambannya proses peradilan di Malaysia.

(mdk/ded)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Wajah Bahagia Penjual Kacang Rebus Bertemu Perwira Polisi, Bisa Pulang Lebih Cepat ke Rumah

Wajah Bahagia Penjual Kacang Rebus Bertemu Perwira Polisi, Bisa Pulang Lebih Cepat ke Rumah

Sosok perwira polisi baik melarisi dagangan penjual kacang rebus di kaki lima. Aksi terpujinya mampu membuat penjual kacang bahagia.

Baca Selengkapnya
Perwira Polisi Ajak Anak Buah Makan Angkringan di Pinggir Jalan, Bilang ke Pedagang 'Ada yang Buat Kurus Enggak?'

Perwira Polisi Ajak Anak Buah Makan Angkringan di Pinggir Jalan, Bilang ke Pedagang 'Ada yang Buat Kurus Enggak?'

Kapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo ikut turun lapangan bersama anggotanya saat tengah berpatroli malam.

Baca Selengkapnya
Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'

Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'

Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dibacok Ibu Kandung sampai Tewas, Anak 8 Tahun Ucapkan Kalimat Terakhir: Perut Aku Sakit

Dibacok Ibu Kandung sampai Tewas, Anak 8 Tahun Ucapkan Kalimat Terakhir: Perut Aku Sakit

Istrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.

Baca Selengkapnya
Tampang Kakak-Adik Pembunuh Pasutri di Ruko Kebayoran Lama

Tampang Kakak-Adik Pembunuh Pasutri di Ruko Kebayoran Lama

Kedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.

Baca Selengkapnya
Mayat Wanita Paruh Baya Ditemukan Membusuk di Indekos Tambora

Mayat Wanita Paruh Baya Ditemukan Membusuk di Indekos Tambora

Mayat wanita paruh baya itu pertama kali ditemukan warga sekitar yang mencium aroma tidak sedap di sekitar lokasi penemuan.

Baca Selengkapnya
Kapolsek dan Wakapolsek Tanah Abang Diperiksa Propam Buntut 16 Tahanan Kabur

Kapolsek dan Wakapolsek Tanah Abang Diperiksa Propam Buntut 16 Tahanan Kabur

Sejumlah tahanan yang kabur sudah ditangkap kembali.

Baca Selengkapnya
Kebakaran Ruko di Mampang Prapatan Tewaskan 7 Orang yang Terjebak di Lantai 2, Ada Anak dan Balita

Kebakaran Ruko di Mampang Prapatan Tewaskan 7 Orang yang Terjebak di Lantai 2, Ada Anak dan Balita

Api dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.

Baca Selengkapnya