Polisi: NN tidak merencanakan memotong kelamin Muhyi
Merdeka.com - Tersangka NN binti Cakim (22) memotong alat kelamin Abdul Muhyi menggunakan pisau cutter yang ditemukan di tempat makan nasi goreng daerah Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.
"Tersangka tidak merencanakan akan memotong alat kelamin korban," kata Kepala Polsek Pamulang, Komisaris Polisi M Nasir di Jakarta, Selasa (14/5).
Kompol Nasir mengatakan wanita pemotong alat vital tersebut, bertemu korban dan sempat makan nasi goreng di kawasan Lamtoro, Pamulang pada Selasa (14/5) dini hari.
Pelaku sakit hati setelah berhubungan intim, namun korban menganggap tidak memiliki hubungan khusus atau sebagai kekasih.
"NN dipaksa hubungan intim sambil berdiri. Padahal belum jadian. Karena dipaksa, NN menjadi dendam," ujarnya.
Setelah itu, NN dibawa lagi ke daerah Pamulang untuk makan nasi goreng di pinggir jalan. Setelah itu baru ada niat untuk memotong kemaluan Muhyi.
"Sebelum pulang sambil menunggu angkot. NN bilang ke korban ingin melihat kemaluan si korban. NN sudah lebih dulu melihat ada pisau cutter dan kemudian NN mengajak ke kantin Unpam. Waktu itu sekitar jam 02.00 WIB," ujar Nasir.
(mdk/tts)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Patung Kepala Firaun Nabi Musa Dikembalikan ke Mesir, Dicuri Selama 30 Tahun dan Sempat Muncul di Pameran
Baca SelengkapnyaKepolisian Resor Garut saat ini tengah mengejar pelaku pembunuhan seorang kakek. Pria tua itu ditemukan tewas mengenaskan di kamarnya.
Baca SelengkapnyaPerkara ini awalnya telah dilakukan upaya perdamaian antara kedua belah pihak. Hanya saja tidak menemui titik terang
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kemacetan berlangsung selama berjam-jam. Banyak pengendara menggunakan bahu jalan untuk istirahat.
Baca SelengkapnyaSebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaSebelum diciduk polisi, kedua tersangka saat itu masih mencari pembeli dengan harga tertinggi
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca Selengkapnya"KPU harus mengawasi KPUD. Panwas mengawasi. Bawaslu mengawasi, rakyat turun tangan, gunakan kameramu untuk menjaga suara," kata dia.
Baca Selengkapnya