Polisi minta masyarakat teliti sebelum sebar berita di WhatsApp
Merdeka.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengajak masyarakat tidak menelan berita mentah-mentah terutama yang tersebar lewat aplikasi WhatsApp. Argo mengingatkan masyarakat jangan asal sebar juga karena jika ternyata hoaks bisa dipidana.
"Kita pasti punya WA teman kantor, teman RT, teman pengajian, kelompok-kelompok yang lain, tidak dibaca, langsung dikirim (bilangnya) ini dari grup sebelah loh, jangan langsung di kirim, padahal kalau itu kata-kata tidak benar bisa kena loh (UU ITE)," ucap Argo, saat menghadiri kegiatan deklarasi Hoax dengan Red Dragon Community Ninja, di car free day, di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (15/3).
Selain itu, guna terhindar dari hoaks, Argo pun mengingatkan masyarakat soal etika dan estetika sebelum mengirim atau meneruskan berita kepada orang lain.
"Estetika, dari segi kesopanan, wangun tidak. Etika, yang saya kirim ke grup itu, etikanya jelek, apa baik gak. Kalau tidak baik, tidak usah dikirim," ujarnya.
Untuk menyejukan kondisi atas maraknya berita hoaks, Kepolisian sendiri akan membuat lomba membuat meme antihoaks bagi masyarakat.
Nantinya, pemenang lomba tersebut, kata Argo, berkesempatan untuk merasakan naik helikopter polisi keliling Jakarta. "Pemenangnya akan saya ajak muter-muter pakai helikopter polisi, paka kapal pol air, ikut mobil patroli lali lintas atau barakuda," katanya.
Reporter: Yunizafira Putri
Sumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
YouTube menjadi tempat penyebaran hoaks terbanyak dengan presentase 44,6 persen.
Baca SelengkapnyaPolisi mengajak masyarakat untuk melawan hoaks terkait Pemilu.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya dan melaporkan hoaks kepada pihak berwenang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sisa berita hoaks lainnya tidak diturunkan, melainkan hanya diberikan stempel hoaks karena dianggap tidak terlalu berbahaya.
Baca SelengkapnyaPolisi menggelar patroli siber untuk mengatasi serangan berita-berita hoaks dan fitnah selama Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca SelengkapnyaUnggahan tersebut berhasil menuai beragam respons dari warganet. Tak sedikit dari mereka yang memuji aksi polisi tersebut.
Baca SelengkapnyaWarga diminta tidak terpancing berita hoaks dan SARA terkait Pemilu.
Baca SelengkapnyaKPU sudah menerima laporan terkini berupa foto dan video kotak suara yang dikirim ke pulau-pulau di Kecamatan Kepulauan Sangkarrang tersebut.
Baca Selengkapnya