Polisi Edukasi Warga Jayawijaya Hilangkan Kebiasaan Bawa Parang ke Pusat Kota
Merdeka.com - Personel Kepolisian Resor Jayawijaya, Polda Papua, terus melakukan edukasi kepada warga untuk menghilangkan kebiasaan membawa parang ke dalam pusat kota. Kapolres Jayawijaya AKBP Dominggus Rumaropen mengatakan motivasi berupa ajakan untuk tidak membawa parang, disampaikan ketika personel melakukan razia maupun patroli.
"Kemarin kita lakukan razia itu ada sekitar 30 senjata tajam yang diamankan. Razia itu tujuannya memangkas pembawaan senjata tajam karena ketika senjata itu ada di badan seseorang, maka kapan saja bisa disalahgunakan," katanya, dilansir Antara, Jumat (4/12).
Ia mengatakan kebiasaan membawa senjata tajam di Jayawijaya memicu munculnya masalah lain, seperti pembayaran denda, perang antarwarga atau untuk membunuh.
"Membawa parang itu memancing kekerasan baru. Sebuah kekerasan akan melahirkan kekerasan baru karena korban punya keluarga dan ini kondisi yang ada di Jayawijaya," katanya.
Ia mengatakan razia senjata tajam dilakukan terhadap pengendara mobil, motor maupun masyarakat yang berjalan kaki. Kalau ada yang kedapatan membawa senjata tajam langsung diamankan.
"Kita basmi, bersihkan dulu sajam yang sering dibawa dan membudaya, juga terhadap tempat-tempat pembuatan minuman lokal yang marak di Wamena," katanya.
Kapolres juga memerintahkan personel selain melakukan razia, anggotanya juga melakukan patroli jalan kaki di pasar-pasar seperti Jibama, Potikelek serta melakukan penggeledahan terhadap warga yang membawa senjata tajam.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siapa sangka Kabupaten Jepara pernah memiliki wanita perkasa yang disegani Bangsa Portugis. Ini informasinya.
Baca SelengkapnyaTiga remaja sok jago di jalanan tak berkutik saat digelandang ke Polsek Cibinong hingga ibu mereka dipanggil
Baca SelengkapnyaKendaraan didominasi para pemudik hendak balik ke kota asalnya. Tingginya volume kendaraan juga dipicu banyaknya wisatawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dalam perjalanan pengantaran surat suara pemilu itu, para anggota kepolisian Puncak Jaya Papua tiba-tiba mendapati momen tak terduga.
Baca SelengkapnyaWarga Kampung Bayam Diduga Ditangkap Paksa Polisi, Ini Penjelasan Jakpro
Baca SelengkapnyaKetika itu mereka berkonvoi dengan delapan motor berhasil diberhentikan petugas yang sedang berpatroli.
Baca SelengkapnyaSejak tahapan kampanye Pemilu 2024 dimulai pada 28 November 2023, Bawaslu Jawa Barat mencatat 10 jenis dugaan pelanggaran di 22 kota dan kabupaten.
Baca SelengkapnyaPj Wali kota Jayapura Frans Pekey mengajak seluruh warga menjaga kamtibmas jelang kedatangan jenazah Lukas Enembe
Baca SelengkapnyaLima prajurit TNI dari Batalyon 756/Wimane Sili, yang diduga melakukan penyerangan ke Mapolres Jayawijaya, Papua Pegunungan harus berhadapan dengan hukum.
Baca Selengkapnya