PMI Minta Polisi Cari Pelaku Taruh Batu dan Bensin di Ambulans
Merdeka.com - Pengurus PMI Pusat Bidang Relawan Muhammad Muas memastikan, tak ada tim medis yang dianiaya polisi saat ditemukan batu dan bensin dalam ambulans. PMI juga meminta polisi mencari pelaku yang menaruh batu tersebut.
"Jadi jam 12 malam tadi ditahan di Polda di Jatanras, tapi bukan di sel. Karena kita menggunakan semua atribut yang sah," katanya di PMI Pusat, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (26/9).
Kendati demikian, ia mengakui kalau ada tiga orang mengalami luka. Namun, hal itu terluka karena lemparan batu.
-
Apa itu mobil ambulans? Ambulans hanya digunakan untuk mengantar pasien yang memerlukan perawatan medis di tempat tertentu, seperti rumah sakit atau klinik.
-
Apa yang diminta oleh polisi kepada pemobil tersebut? Dalam video yang direkam dari arah kursi penumpang belakang itu, nampak dan terdengar pak polisi meminta Rp150 ribu kepada pemobil.
-
Bagaimana ambulans di Kutai Timur membantu masyarakat? 'Ambulans ini digunakan untuk mengangkut dan menangani pasien gawat darurat, memberikan pertolongan pertama, serta melakukan perawatan intensif selama dalam perjalanan menuju rumah sakit rujukan,' kata Ardiansyah.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Kenapa Kutai Timur bagikan ambulans? Penyerahan ambulans tersebut sebagai komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan fasilitas dan pelayanan kesehatan masyarakat Kutim.
-
Bagaimana polisi membantu pria tersebut? Setelah makan, Polisi tersebut memberikan sejumlah uang dan sembako kepada pemuda itu untuk ongkos naik kendaraan umum dan bekal selama di rumah.
"Memang ada yang luka, 3 orang itu memang kondisi ada yang pakai perban, kita tanya, Anda disakiti? Tidak, anda ditekan dan sebagainya? Tidak. Ini akibat lemparan batu, mereka menyatakan tidak ada kekerasan dari aparat. Itu hanya lemparan batu," katanya.
Lebih lanjut terkait kasus ini, Muas minta kepolisian mencari orang yang telah mencemarkan nama baik PMI. Di mana orang yang diduga pelaku itu memasukkan kardus berisikan bensin juga batu.
"Paling penting adalah diakui oleh polda bahwa kardus itu bukan milik PMI. Kata Pak Argo (Kabid Humas), kita sedang memeriksa orang yang membawa kardus itu, dan kami minta nanti dalam kasus ini kita siap jadi saksi," pungkasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang polisi membantu dorong mobil yang membawa pasien cuci darah.
Baca SelengkapnyaKorban saat ini sedang dalam penanganan medis di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaOrang tak dikenal melemparkan batu ke arah anggota yang bertugas. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden ini.
Baca SelengkapnyaPelaku mengendarai motor kemudian melemparkan sebuah benda yang bisa meledak.
Baca SelengkapnyaKedua personel berstatus di Bawah Kendali Operasi (BKO) dari Ditsamapta Kepolisian Daerah Sumbar.
Baca SelengkapnyaSaat ini polisi masih memburu para pelaku penyerangan dan perusakan mobil milik petugas tersebut.
Baca SelengkapnyaViral korban kecelakaan lalu lintas dibawa menggunakan mobil pikap di Kecamatan Muaragembong Bekasi.
Baca SelengkapnyaLedakan diduga berasal dari sisa-sisa temuan bahan peledak yang akan dimusnahkan atau didisposal.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan diduga dipicu karena pelaku tidak terima mobilnya yang menunggak dirampas korban.
Baca SelengkapnyaDua anggota Polisi yang tergabung dalam Operasi Damai Cartenz 2023 dikabarkan mengalami luka akibat benda tajam oleh OTK.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Stefanus Satake Bayu Setiono, menuturkan peristiwa bermula dari gesekan di Batikan Pabelan
Baca SelengkapnyaDua brimob dikabarkan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim usai ledakan di Markas Gegana Satbrimob.
Baca Selengkapnya