PKB Minta Pemerintah Gratiskan Tes Swab agar Penanganan Covid-19 Lebih Cepat
Merdeka.com - Anggota DPR RI Marwan Jafar meminta pemerintah membebaskan biaya tes usap tenggorokan (swab) untuk warga tidak mampu guna mendeteksi ada tidaknya virus corona. Sehingga peta kasus virus itu semakin terbuka dan penanganannya juga lebih cepat.
"Setidaknya, ketika jumlah warga yang menjalani tes usap tenggorokan semakin banyak, tentunya akan terlihat gambaran penyebaran kasus di masing-masing daerah sehingga nantinya bisa ditindaklanjuti dengan penanganan yang efektif agar tidak semakin meluas," ujar Marwan Jafar yang juga anggota Komisi VI FPKB DPR RI dilansir Antara, Selasa (4/8).
Apalagi, kata dia, saat ini yang ditakuti adalah orang tanpa gejala (OTG) yang bisa menularkan virus corona kepada orang lain. Untuk itu, perlu ada upaya menggelar tes swab secara masif agar rantai penularan virus corona bisa diputus.
Menurut dia, dengan anggaran yang tersedia saat ini cukup untuk menjalankan program tes swab Covid-19 secara gratis bagi warga miskin. Karena anggaran kesehatan untuk menangani corona yang semula Rp75 triliun diperbesar hingga Rp89 triliunan.
Tes swab dinilai lebih akurat, dibandingkan dengan tes cepat (rapid test) corona. Sementara di daerah, kata dia, pemerintah setempat didorong untuk melakukan hal serupa menggratiskan biaya tes swab bagi warga tidak mampu.
"Jika pemerintah pusat hingga daerah sama-sama menggratiskan biaya tes swab corona, maka penuntasan virus corona tentunya akan lebih cepat karena rantai penularannya bisa segera teratasi," ujarnya.
Untuk menghindari adanya penyalahgunaan program tes swab Covid-19 gratis, maka perlu dilakukan pengawasan secara ketat agar tidak ada komersialisasi secara berlebihan di rumah sakit, terutama yang dikelola swasta.
Program tersebut supaya tidak membuat ketakutan masyarakat untuk membiayai dirinya karena faktor psikologis masyarakat merasa ketakutan menanggung biaya rumah sakit.
Dia juga mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan. Mulai dari memakai masker, rajin mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak fisik dengan orang lain serta mencegah kerumunan.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca SelengkapnyaKemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaPemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca Selengkapnya