Petir sambar 3 pekerja bengkel mebel di Samarinda, 1 tewas dan 1 kritis
Merdeka.com - Gelegar petir saat hujan deras di Samarinda, Kalimantan Timur, sore ini tadi menyambar 3 pekerja bengkel mebel, di kompleks pergudangan Jalan Pangeran Suryanata. Satu orang pekerja tewas, dan satu pekerja lainnya luka ringan. Seorang lagi, warga sekitar dalam kondisi kritis.
Peristiwa itu terjadi sekira pukul 15.30 WITA. Saat guyuran hujan cukup deras, dua pekerja bengkel mebel asal Karawang, Jawa Barat, Hanim (47) dan Mangdori (45), bergegas menuju pondok di bukit, persis bersebelahan dengan bengkel mereka. Di pondok itu, terlihat seorang warga usia lanjut.
Seketika tidak lama tiba di pondok, terdengar petir menggelegar, memekikkan telinga. Mangdori dibikin tekerjut, melihat Hanim dan orangtua itu, menggelepar.
"Awalnya gerimis, kemudian hujan lebat, dan ada petir. Saya lihat Hanim, tangannya sudah menggelepar," kata Mangdori, ditemui merdeka.com, di kamar jenazah RS Samarinda Medika Citra, Jalan Kadrie Oening, Rabu (5/9) petang.
Pekerja lainnya, bergegas memberikan pertolongan. Meski menggelepar, menurut Mangdori, secara fisik tidak telihat lebam di tubuh Hanim saat itu. "Telinga saya mendengung. Kalau dia (Hanim), tidak ada luka, tidak ada biru-biru. Yang jelas, tadi ada 2 orang jatuh sama-sama menggelepar pas petir," ujar Mangdori.
Sementara, Dedi (40), pemilik bengkel mebel menerangkan, setelah Hanim dan warga usia lanjut itu menggelepar, sempat dibawa ke warga sekitar, guna diberikan pertolongan awal. "Sempat ditangani warga, baru dibawa ke rumah sakit," kata Dedi.
"Memang (Hanim) tidak ada luka. Diperkirakan jantung lemah, karena petir tadi benar-benar nyaring. Dicek medis tadi, prediksi jantung dan denyut nadi lemah. Ditangani, tapi tidak tertolong, meninggal. Kalau warga tadi, kakek, kritis di IGD," kata Dedi.
Jasad Hanim, sampai malam ini, masih di kamar jenazah. Rencananya, akan dipulangkan ke Bandung, Jawa Barat. "Nanti, menunggu keluarga lainnya di sini. Rencana dibawa ke Bandung," tukasnya.
Sementara, penelusuran merdeka.com di lokasi kejadian, pondok itu memang berada di bukit, sekitar bengkel mebel. Areal cukup terbuka, tidak ada pepohonan di sekitar pondok.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.
Baca SelengkapnyaDi kampung halaman, dia berhasil mendirikan rumah mewah dua lantai.
Baca SelengkapnyaDi sini berbagai jenis barang bekas tersedia, mulai dari perkakas, HP sampai kursi roda.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Istri Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak kesakitan saat terkena pedang Dayak di kakinya, ekspresi orang-orang jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini Banyuwangi mendapatkan penghargaan adipura
Baca SelengkapnyaPasca pemilu ini, kenaikan harga bukan pada beras saja, tetap beberapa kebutuhan sehari-hari lainnya.
Baca SelengkapnyaMomen lucu anggota polisi Aiptu Sabarno alias Panglima Biring saat belanja di pasar gantikan istri.
Baca SelengkapnyaProgram ini kerjasama pemkab dengan Pusat Pencegahan Polusi Plastik Kemenko Marves.
Baca SelengkapnyaDi tengah-tengah banyaknya kendaraan yang melintas, kondisi itu ternyata tidak menghentikan pelaku yang saling berboncengan langsung memepet korban.
Baca Selengkapnya