Pesan untuk Wantimpres baru: Jangan beri saran abu-abu ke Presiden

Merdeka.com - Sembilan orang sudah dipilih Presiden Joko Widodo sebagai Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) periode 2014-2019. Mereka adalah Sidarto Danusubrato, Suharso Monoarfa, Jan Darmadi, Rusdi Kirana, Yusuf Kartanegara, Subagyo Hadi Siswoyo, Abdul Malik Fadjar, Sri Adiningsih, dan Hasyim Muzadi.

Ketua sekaligus anggota periode 2010-2014, Emil Salim mengatakan, tugas Wantimpres adalah memberikan pertimbangan kepada Presiden. Pertimbangan ini biasanya sejalan dengan pikiran dari menteri kabinet dan juga Presiden, tapi tak menutup kemungkinan bisa berbeda.

Dia mengingatkan, ada tiga tugas pokok yang harus yang harus dilakukan. Pertama adalah memperjelas suatu masalah.

"Kami meletakkan diri kami sebagai papan putih tersebut," ungkap Emil saat acara serah terima anggota Wantimpres periode 2010-2014 kepada anggota Wantimpres periode 2014-2019 di kantor Wantimpres, Jakarta Pusat, Selasa (3/2).

Dia menambahkan, Wantimpres harus memberikan saran yang abu-abu. Sebab, tim ini untuk memberikan pencerahan kepada Presiden.

"Sehingga yang hitam tetap hitam dan putih tetap putih," terangnya.

Lalu yang terakhir, Emil tidak ingin Wantimpres selanjutnya hanya memberikan masukan seperti apa yang diinginkan oleh Presiden. Karena tugas Wantimpres bukan hanya memberikan apa yang ingin didengar dan dibaca oleh Presiden.

"Bagaimana pertimbangan kepada Presiden bukan apa yang ingin didengar dan dibaca, tetapi yang harus dan perlu dibaca dan didengar," tegasnya.

Sebagai bentuk serah terima, Wantimpres era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini memberikan catatan mengenai pertimbangan yang pernah dibuat selama lima tahun. Sri Adiningsih selaku ketua dan anggota Wantimpres periode 2014-2019 memberikan piagam penghargaan kepada Emil.

Untuk diketahui, kesembilan anggota Wantimpres itu merupakan usulan partai pendukung Jokowi dan beberapa di antaranya adalah kalangan profesional.