Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pesan Untuk Jenderal Andika dari Tanah Papua

Pesan Untuk Jenderal Andika dari Tanah Papua Panglima TNI sambangi kediaman Ketua DPD La Nyalla Mattalitti. ©Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, melakukan kunjungan pertama ke Papua, Rabu (1/12). Selain meninjau vaksinasi, Jenderal Andika menyampaikan konsep dan peran baru tugas TNI. Yakni dengan konsep penegakan hukum, teritorial dan komunikasi sosial.

Tokoh Papua John Norotouw, mengatakan, kunjungan Panglima TNI ke Papua itu sesuatu hal wajar dan harus dilakukan. Sebagai Panglima, kata dia, Andika orang yang bertanggungjawab atas keamanan, ketertiban, seluruh wilayah NKRI, termasuk Papua.

"Jadi kunjungan Panglima TNI ke Papua dilihat dari itu, dan itu harus terjadi, tidak boleh orang tolak. Orang Papua tidak boleh tolak kunjungan seperti itu. Karena itu kunjungan atas nama negara demi kepentingan negara dan keselamatan negara," ujar John Norotouw saat dihubungi merdeka.com, Jumat (3/12).

Dia menilai, kunjungan pertama kali Panglima TNI Andika untuk mengikat batin hati sebagai seorang militer dengan orang Papua. Menurut dia, selama ini militer punya konotasi kurang baik di Papua. Dia berharap, dengan kehadiran Jenderal Andika, orang Papua mendapat janji perlindungan.

"Bahwa kami akan baik-baik saja bersama dia (Jenderal Andika Perkasa) sebagai Panglima TNI," sebutnya.

John juga meminta stigma TNI yang melekat dengan perang perlu diubah. TNI di Papua, lanjut dia, harus mengesankan sebagai prajurit yang turut membangun pembangunan Papua.Sehingga, menurut dia, masyarakat Papua percaya kepada TNI. Dia juga meminta, TNI tak selalu menggunakan baju loreng dan membawa senjata di Papua.

"Dan gaya-gaya seperti itu justru ada semacam jarak antara masyarakat dan tentara. Karena masa lalu yang ada di otak orang Papua itu bahwa tentara adalah pembunuh dan akan timbul terus seperti itu konotasinya yang tidak bisa dihapus," cerita dia.

Sehingga, untuk memperbaiki citra TNI di Papua, menurut dia, para prajurit harus lebih melakukan pekerjaan yang bersifat pekerjaan sipil. Misalnya dengan membangun kampung dan membahigakan hati masyarakat. "Hal ini yang tidak terjadi," sebut John lagi.

Sebelumnya, Andika menyampaikan tidak memakai pendekatan perang dalam menangani isu Papua. Dia akan menggunakan pendekatan yang lunak, pendekatan sosial, pendekatan humanis, memanfaatkan operasi pembinaan teritorial, mengedepankan komunikasi andalan, bukan satuan tempur, tapi satuan-satuan teritorial, mulai dari Babinsa, Tamtama dan, Kodim.

Sementara itu, Intelektual muda Papua, Habelino Sawaki, mengatakan, sebenarnya pendekatan teritorial Jenderal Andika, tidak bisa dilihat hitam putih.

"Saya mengapresiasi keputusan, keberanian, yang dilakukan oleh Panglima, saya berpikir Panglima bisa belajar dari bagaimana intensitas konflik Papua ini tinggi dalam 7 tahun terakhir ini," kata Habelino.

Dia mendukung langkah Panglima TNI Jenderal Andika sedikit mengubah pendekatan operasi di Papua. Hal itu sebuah langkah maju walaupun tidak ada jaminan berhasil. "Tetapi paling tidak perubahan metode pendekatan itu membuat kita optimis," jelas dia.

Dia menaruh harapan relasi militer dengan sipil, relasi militer dengan orang Papua terutama di hutan-hutan bisa lebih baik. Militer bisa rangkul dan berharap kekerasan bisa ditekan.

"Tetapikan kita belum lihat bagaimana nanti hasil dari perubahan pendekatan ini. Tapi paling tidak ada sebuah optimisme," tegas pria lulusan Universitas Pertahanan ini.

Dia menitip pesan kepada Jenderal Andika untuk selalu mengontrol dan mengawasi kebijakan yang sudah dibuat di Papua. Misalnya, keputusan mengubah pendekatan maka haris dipastikan berjalan dari mulai Kodam, Korem, Kodim.

"Beliau ngomong di atas, tapi kalau proses ini tidak jalan di bawah juga itukan barang bisa justru jadi blunder," katanya.

Menurut dia, niatan untuk merangkul semua dari TNI harus didukung. Sebab, kata dia, bagaimanapun gerakan separatis yang dilakukan warga Papua di hutan-hutan tetap saudara satu bangsa. "Yang berbeda hanya pikiran," kata dia.

Tapi dia memaklumi apabila TNI yang telah merangkul namun dibalas dengan senjata, hal itu perlu dilakukan dengan pendekatan lain. Hanya saja, tujuan utamanya tetap, yakni merangkul semua yang ada di hutan-hutan untuk kembali bersama membangun Papua.

"Sepanjang orang itu masih bisa kita panggil, kita bicara, kita bangun komunikasi, kita harus rangkul," ujar dia.

Dia juga berpendapat, TNI tidak bisa memaksakan mereka yang memilih jalan perang. Jangan disamakan pemikiran yang tinggal di gunung dengan mereka yang kini bermukim di Biak, Jayapura. Mereka telah menerima pembangunan.

"Tinggal kita sebagai negara, bagaimana mau mengerti perbedaan-perbedaan itu. Sehingga mau lebih sabar menangani perbedaan- perbedaan itu. Lebih tabah, lebih tulus lagi untuk menerima perbedaan-perbedaan itu," ujar dia.

"Problem Papua itu cuma satu, orang harus bekerja untuk negeri ini dengan sungguh-sungguh dan negara ini harus kirim orang yang punya hati untuk bangun Papua itu saja," tambah dia.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Profil dan Agama Jenderal Andika Perkasa, Wakil Ketua TPN Ganjar Pranowo
Profil dan Agama Jenderal Andika Perkasa, Wakil Ketua TPN Ganjar Pranowo

Andika Perkasa, yang dulunya menjabat sebagai Panglima TNI dan kini memegang posisi sebagai wakil ketua Tim Pemenangan Nasional untuk Ganjar Pranowo.

Baca Selengkapnya
Andika Perkasa Ikut Kampanye Ganjar-Mahfud di Sidoarjo, Singgung Persatuan untuk Negeri
Andika Perkasa Ikut Kampanye Ganjar-Mahfud di Sidoarjo, Singgung Persatuan untuk Negeri

Andika menyinggung Ganjar dan Mahfud adalah pemimpin inklusif yang akan mewakili kepentingan semua lapisan masyarakat

Baca Selengkapnya
Kala Jenderal TNI Terkenang Masa Kecilnya, Diomeli Orang Tua Gara-Gara Pertanyakan Hal Ini
Kala Jenderal TNI Terkenang Masa Kecilnya, Diomeli Orang Tua Gara-Gara Pertanyakan Hal Ini

Di perayaan itu, Maruli juga memuji jajarannya yang telah banyak membuat kegiatan sosial khususnya di daerah Papua.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Terungkap Alasan TNI Kembali Pakai Istilah OPM Ganti Penggunaan KST di Papua
Terungkap Alasan TNI Kembali Pakai Istilah OPM Ganti Penggunaan KST di Papua

Dikarenakan mereka adalah suatu organisasi yang menyatakan dirinya tentara /combatan.

Baca Selengkapnya
Jenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya
Jenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya

Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.

Baca Selengkapnya
Pesan Tegas Jenderal TNI ke Prajurit Jelang Pemilu 2024
Pesan Tegas Jenderal TNI ke Prajurit Jelang Pemilu 2024

Kasad meminta jika ada prajurit yang tidak netral untuk segera melaporkan ke institusi TNI.

Baca Selengkapnya
Cara Jenderal TNI Bintang 4 Antisipasi Serangan KKB Papua Saat Hari Pencoblosan Pemilu
Cara Jenderal TNI Bintang 4 Antisipasi Serangan KKB Papua Saat Hari Pencoblosan Pemilu

Jelang hari pencoblosan Pemilu 2024, TNI AD menyiapkan sejumlah rangkaian antisipasi pengamanan

Baca Selengkapnya
Kenal Sejak SD, Prajurit TNI Asal Papua Ini Akui Punya Pacar Anak Bupati
Kenal Sejak SD, Prajurit TNI Asal Papua Ini Akui Punya Pacar Anak Bupati

Prajurti TNI putra Papua bagikan cerita saat menjalin asmara dengan anak Bupati. Seperti apa kisahnya?

Baca Selengkapnya
Kolonel TNI Ajudan Presiden Tolak Dijadikan Jenderal, Ternyata ini Alasannya
Kolonel TNI Ajudan Presiden Tolak Dijadikan Jenderal, Ternyata ini Alasannya

Presiden sudah akan menaikkan pangkatnya bulan Agustus. Tapi dia menolak kesempatan langka menjadi jenderal.

Baca Selengkapnya