Merdeka.com - Pembangunan Nusa Tenggara Timur (NTT) selalu menjadi perhatian bagi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan. Khususnya bagi Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, yang sejak awal sudah menitipkan khusus pembangunan NTT kepada Presiden Joko Widodo.
Seperti diceritakan oleh Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, kejadiannya adalah ketika partai mengajukan Jokowi sebagai calon presiden di tahun 2014. Saat itu, keduanya berdialog, Megawati menyampaikan mimpinya soal NTT yang maju kepada Jokowi.
NTT disebut Megawati memiliki tanah dan alam yang indah, penuh dengan sumber daya, serta rakyat yang ramah dan budaya yang kaya. Di sisi lain, Megawati menyatakan bahwa NTT berbatasan dengan dua negara, yakni Australia dan Timor Leste.
Sehingga benar-benar bisa menjadi segitiga pertumbuhan ekonomi melibatkan Kupang-Dili (Timor Leste)-Darwin (Australia). Namun, NTT selalu bermasalah dengan infrastruktur dan kekeringan. Berbeda dengan Darwin dan Sydney yang terkoneksi dengan baik.
"Maka Ibu Megawati mengingatkan Pak Jokowi agar pembangunan infrastruktur di NTT dilakukan. Infrastruktur kelautan dibangun, agar industri kelautan dibangun yang mengembangkan pengolahan hasil laut," kata Hasto, Jumat (9/2).
Tak heran ketika menjabat, Jokowi pun memberi perhatian khusus dan membangun berbagai infrastruktur di NTT. Megawati juga mengingatkan secara khusus agar Jokowi membangun pusat penelitian kelautan di NTT.
"Sehingga seluruh potensi laut digunakan unutk kesejahteraan masyarakat, lebih-lebih pariwisatanya," imbuh Hasto.
Atas hal itu pula, lanjut Hasto, PDI Perjuangan mengajukan pasangan Marianus Sae-Emilia Nomleni, yang pasti sejalan dengan kepemimpinan Jokowi di Pusat. PDI Perjuangan menjadikan NTT sebagai basis penting, karena dari sisi kesejarahan, wilayah itu erat kaitannya dengan Indonesia.
Ketika dibuang oleh penjajah Belanda di Ende, NTT, Proklamator RI Bung Karno memahami ke-Indonesia-an. Di kota itu, Bung Karno melakukan perenungan sehingga melahirkan gagasan Pancasila sebagai dasar berdirinya Negara Indonesia.
"Pancasila memastikan kita tak membedakan setiap warga negara atas status sosial, agama, jenis kelamin. Indonesia bukan hanya untuk orang Jawa, orang Batak, orang Minang, atau orang NTT sendiri. Tetapi untuk semuanya. All for one and one for all," jelasnya.
"Di NTT lah Bung Karno menemukan bahwa Indonesia bukanlah negara agama tapi negara kebangsaan, yang menyembah Tuhan dengan cara masing-masing. Ketuhanan yang dimaksudkan adalah ketuhanan tanpa egoisme agama, penuh toleransi dan penuh nilai kemanusiaan."
"Bukan ketuhanan yang menganggap yang lain sebagai musuh. Ketuhanan yang dimaksud adalah yang berbudi pekerti, ketuhanan yang mencintai sesama."
Hasto menekankan, NTT adalah wilayah yang dikenal setia dan loyal terhadap PDI Perjuangan sebagai saluran aspirasi politiknya. "Maka kami sampaikan salam dari Ibu Megawati dan Pak Jokowi. Salam," kata Hasto.
Tak lupa, Hasto menyampaikan juga pantun di hadapan kader dan simpatisan PDI Perjuangan yang hadir:
Ditugaskan Bu Mega datang ke Sikka
Bertemu kader dengan semangat bergelora
Betapa rindunya Bu Mega akan anda semua
Tolong menangkan pilkada
Musik tradisional tawa tanah sangat memesona
Penuh keceriaan bernyanyi bersama
Itulah wajah keceriaan Indonesia
Berdendang ria penuh tawa
[eko]Tahanan Kasus Pemerkosaan Diduga Dikeroyok hingga Tewas di Dalam Sel
Sekitar 12 Menit yang laluCetak SDM Berkualitas, Kemnaker Lakukan MoU dengan Universitas Terbuka
Sekitar 15 Menit yang laluSederet Dosa Holywings hingga Ditutup Pemprov DKI
Sekitar 19 Menit yang laluIbu Kota DOB Papua: Merauke, Nabire, Jaya Wijaya
Sekitar 19 Menit yang laluDPR Tanya Calon Hakim Agung: Nikah Beda Agama Sah Tidak?
Sekitar 26 Menit yang laluCek Longsor Erek-Erek Ijen, Bupati Ipuk Semangati Tim Bersihkan Material
Sekitar 27 Menit yang lalu825 Hewan Kurban di Tangerang Terserang PMK, 61 Persen Sembuh
Sekitar 41 Menit yang laluMomen Jokowi Dicolek dan Jadi Sorotan Pemimpin Dunia saat KTT G7
Sekitar 46 Menit yang laluDOB Papua: Usia Maksimal CPNS Orang Asli Papua 48 Tahun, Honorer 50 Tahun
Sekitar 51 Menit yang laluKPK Dapat Info Ada Pihak Pengaruhi Saksi Kasus Suap Dana PEN, Ancam Dipidanakan
Sekitar 56 Menit yang laluSurat Rekomendasi 'Titip' Pelajar di PPDB, Wali Kota Serang Bantah Bantu Pejabat
Sekitar 1 Jam yang laluCerita Reshuffle Kabinet Jokowi
Sekitar 1 Minggu yang laluSosok John Wempi Wetipo, Kader PDIP Miliki Rp65 M Dipuji Megawati Karena Disiplin
Sekitar 1 Minggu yang laluLuhut Bongkar Rahasia, Kisah di Balik Jokowi Sering Merotasinya Sebagai Menteri
Sekitar 6 Hari yang laluMomen Jokowi Lupa Sapa Zulkifli Hasan dan Hadi Tjahjanto di Sidang Kabinet Paripurna
Sekitar 1 Minggu yang laluCerita Reshuffle Kabinet Jokowi
Sekitar 1 Minggu yang laluMomen Jokowi Dicolek dan Jadi Sorotan Pemimpin Dunia saat KTT G7
Sekitar 49 Menit yang laluMomen Akrab Jokowi Dirangkul Joe Biden di KTT G7
Sekitar 5 Jam yang laluKe Luar Negeri, Jokowi Tugaskan Ma'ruf Amin Jadi Plt Presiden
Sekitar 5 Jam yang laluJokowi & PM Inggris Boris Johnson Sepakat Perkuat Kerja Sama Bidang EBT dan Pangan
Sekitar 5 Jam yang laluAlasan Pemerintah Tak Batasi Aktivitas Masyarakat Meski Covid-19 Naik Lagi
Sekitar 3 Jam yang laluMoeldoko: Pandemi Belum Berakhir, Ojo Kesusu Lepas Masker
Sekitar 4 Jam yang laluKasus Covid-19 Naik Lagi, Pakistan Kembali Wajibkan Masker Saat Penerbangan Domestik
Sekitar 5 Jam yang laluHarga BBM Shell Kembali Naik, Bagaimana dengan Pertamina?
Sekitar 3 Minggu yang laluJokowi Soal Harga BBM: Subsidi APBN Gede Sekali, Tahan Sampai Kapan?
Sekitar 1 Bulan yang laluPoin-Poin Krusial yang Disuarakan Jokowi kepada Pemimpin Negara dalam KTT G7
Sekitar 1 Jam yang laluSerangan Rudal Hantam Mal di Ukraina, 16 Orang Tewas
Sekitar 4 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami