Perusahaan Malaysia dukung peneliti 70 persen, di RI cuma 30 persen
Merdeka.com - Penghargaan dan dukungan terhadap para peneliti di Indonesia masih jauh dari harapan. Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Iskandar Zulkarnain menyebut dibandingkan dengan Indonesia, dukungan perusahaan Malaysia terhadap para penelitinya jauh lebih besar.
"Kalau kita lihat rasio perbandingan antara belanja yang dibelikan pemerintah dan swasta dalam aktivitas research itu masih didominasi pemerintah di Indonesia, rasio 70-30 padahal di Malaysia sudah sejak lama berbalik," kata Iskandar di kantornya, Jakarta, Rabu (29/4).
Padahal seharusnya perusahaan wajib menggelontorkan dana research senilai 1 persen dari penjualannya. Namun hal tersebut tidak banyak dilakukan perusahaan Indonesia.
"Kalau kita bekerja sama dengan mereka, mereka tidak perlu mengadakan infrastruktur sehingga pengembangan jadi lebih cepat jadi apa yang diinginkan industri cepat tercapai," sambung dia.
Untuk mendorong kerja sama antara industri dan peneliti, di hari ulang tahunnya yang jatuh pada Agustus mendatang, LIPI akan memberikan anugerah LIPI Science Based Industrial Innovation Award kepada perusahaan yang menjadikan inovasi berbasis IPTEK sebagai bagian utama strategi bisnis.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terobosan inovatif diperlukan untuk meningkatkan daya saing dan kontribusi dalam industri pupuk secara global.
Baca SelengkapnyaPemerintah harus serius menggarap industri hilirisasi ini dengan membangun roadmap
Baca SelengkapnyaProduksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaLayanan ini sangat memiliki dampak yang positif karena adanya angkutan yang menjangkau daerah terdepan, terpencil, terluar dan perbatasan.
Baca SelengkapnyaDalam hasil survei terbaru ini, elektabilitas Gerindra mencapai 19,5 persen. Sedangkan, PDIP meraih angka 19,3 persen.
Baca SelengkapnyaGibran Rakabuming Raka mengajak Ibu Nyai untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia santri.
Baca SelengkapnyaSetelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.
Baca SelengkapnyaPabrik ini mampu memproduksi sekitar 75 ribu ton bahan peledak setiap tahunnya.
Baca Selengkapnya