Pertumbuhan Ekonomi Bali Minus, Wagub Cok Ace Optimis Pariwisata Bangkit Tahun 2022
Merdeka.com - Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace mengatakan, bahwa sejak dua tahun Indonesia dilanda Pandemi Covid-19 khususnya Pulau Bali yang bertumpu pada sektor pariwisata, terjadi penurunan ekonomi yang sangat drastis.
Menurutnya, ekonomi Bali pada kuartal ketiga masih minus dan diprediksi berlanjut sampai pada kuartal keempat.
"Namun, sejak adanya pergerakan wisatawan domestik ekonomi Bali perlahan mulai lebih baik. Berdasarkan informasi di lapangan okupansi hotel di Nusa Dua beberapa hari terakhir sekitar 50 persen. Kalaupun, ada hotel yang okupansinya di atas 80 persen, itu disebabkan karena ada event tertentu di hotel tersebut," kata Cok Ace, saat menjadi salah satu narasumber dalam Dialog Produktif Rabu Utama yang diselenggarakan oleh KPCPEN dengan tema Optimisme Kebangkitan Pariwisata Indonesia 2022, secara daring, pada Rabu (22/12).
"Bila dibandingkan dengan jumlah kamar di seluruh Bali yang kurang lebih 150.000 kamar, maka okupansi rata-ratanya masih di bawah 6 persen," imbuhnya.
Cok Ace, juga menyampaikan bahwa saat ini baik pemerintah, pengusaha maupun masyarakat sangat optimis bahwa tahun 2022 pariwisata Bali bisa bangkit dan grafik pertumbuhan ekonomi bisa bergerak ke arah yang positif. Keyakinan tersebut didasari oleh beberapa aspek.
Ia menerangkan, aspek pertama dilihat dari tingkat vaksinasi masyarakat Bali yang sangat tinggi bahkan lebih dari 100 persen. Penerapan protokol kesehatan dengan sertifikat CHSE juga secara ketat diterapkan oleh industri pariwisata, begitu juga masyarakat yang mulai terbiasa dalam penerapan protokol kesehatan.
Kemudian, aspek kedua pada tahun 2022 akan ada banyak even internasional di Bali yang dihadiri oleh beberapa negara seperti G-20 dan even lainnya. Hal tersebut, diyakini dapat menjadi ajang promosi dan juga ajang meyakinkan masyarakat internasional bahwa Bali sangat siap untuk membuka kembali pariwisata internasional.
Selanjutnya, aspek optimisme ketiga adalah survei yang dilakukan di Eropa bahwa lebih dari 50 persen masyarakat eropa masih ingin berkunjung ke Bali. Secara tidak langsung Bali masih menjadi destinasi favorit.
"Namun demikian, masih ada beberapa kendala yang dihadapi antara lain, ketatnya peraturan bagi wisatawan untuk masuk ke Bali dan kondisi pandemi Covid-19 di negara asal wisatawan masih fluktuatif," ujarnya.
Untuk itu, dengan pergerakan wisatawan domestik saat ini menurut Cok Ace para pelaku pariwisata harus dapat meyakinkan wisatawan domestik terkait penerapan protokol kesehatan di Bali. Hal tersebut juga sebagai bagian persiapan dalam menghadapi kedatangan wisatawan asing ke depannya.
"Saya sangat berharap kita semua menyadari dalam membangun ekonomi Bali bangkit kembali. Perlu kerjasama semua pihak untuk bahu membahu dalam membangkitkan perekonomian Bali," ujar Cok Ace.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenparekraf memiliki tugas penting agar wisatawan juga mengenal Bali secara luas.
Baca SelengkapnyaSetelah sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19, pariwisata Bali telah bangkit kembali pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaDiharapkan, dana yang terkumpul nantinya dialokasikan pula untuk kegiatan yang dampaknya dirasakan langsung oleh wisatawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pungutan sebesar Rp150.000 bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali akan digunakan utamanya untuk menangani permasalahan sampah.
Baca SelengkapnyaPungutan Rp150 ribu ke turis asing akan diberlakukan di seluruh pintu masuk Pulau Bali.
Baca SelengkapnyaPeta wisata Bali dapat menjadi penuntun Anda saat hendak berlibur ke sana bersama keluarga, sahabat, ataupun sendirian.
Baca SelengkapnyaSalah satu daya tarik utama Bali adalah pantainya yang memukau.
Baca SelengkapnyaPariwisata Bali bukan soal jumlah kunjungan wisatawan tapi juga kualitas, kenyamanan.
Baca SelengkapnyaAda pun lini bisnis yang terdampak kenaikan pajak hiburan antara lain karaoke, kelab malam hingga spa.
Baca Selengkapnya