Pertemuan keluarga dengan penganiaya kiai di Lamongan diwarnai histeris
Merdeka.com - Nandang Triyana, pelaku penganiayaan terhadap KH Hakam Mubarok, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Karangasem, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur didatangi keluarganya.
Kedatangan keluarga Nandang ke Rumah Sakit Bhayangkata Polda Jawa Timur itu diwarnai histeris. Sudah empat tahun lebih, pemuda 23 tahun itu tidak pulang rumah di Lemahbang Kulon, Kabupaten Cirebon, dan tiba-tiba dipertemukan di rumah sakit.
Nandang berada di dalam ruang yang tertutup terali besi. Terlihat keluarga memeluk Nandang dari luar terali besi, lantaran tidak bisa masuk ke dalam. Suasana pertemuan antara ibu Sriana dan anak tersebut menjadi haru dan histeris.
"Nandang, Nandang anakku," kata Sriana yang terus memanggil anaknya sambil menangis, Rabu (21/2).
Melihat kondisi ini, Sriana berulang kali pingsan. Sementara sang ayah, Satibi bin Ratum tidak bisa berbuat banyak.
Di sela itu, Sriana menjelaskan, kalau anaknya terindikasi mengalami gangguan jiwa sejak kelas 2 SMP. Dia mengetahui keberadaan anaknya dari Kepolisian.
"Saya diberitahu sama Pak Polisi, kalau anak saya yang dilaporkan hilang ada di Surabaya," ujar dia.
Secara terpisah Kapolres Lamongan AKBP Feby Hutagalung menjelaskan, perkara penganiayan terhadap KH Hakam hingga kini masih didalami. Meski begitu, Nandang akan masih tetap akan dipantau.
"Dari hasil interogasi serta penyelidikan yang telah kami lakukan ada hikmah di balik peristiwa itu, upaya maksimal kami dan Kapolres Cirebon mempertemukan Nandang dengan keluarganya berbuah hasil," kata AKBP Feby Hutagalung.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera menuturkan, penganiayaan sampai intimidasi yang banyak beredar itu tidak benar. Termasuk mengenai informasi bahwa apa yang terjadi dikatakan rekayasa itu tidaklah benar.
"Ini tidak ada rekayasa, maupun by design. Ini memang terjadi, dan faktanya Nandang Triyana mengalami gangguan jiwa," katanya.
"Tapi, yang perlu dipahami, dimengerti adalah endingnya (akhir) usai dipertemukan dengan keluarganya yang empat tahun lebih berpisah, keluarga juga berterima kasih ke Kapolres Lamongan dan Cirebon, semua punya perasaan, jangan lagi ada isu yang tidak benar terkait penyerangan," pungkas Barung.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sang pendiri, Kiai Nur baru mendirikan surau saat puluhan santri datang untuk berguru padanya.
Baca SelengkapnyaKoordinator MAKI Boyamin Saiman menyampaikan pihaknya telah hadir di PN Jaksel untuk menghadiri sidang pertama gugatan Praperadilan yang dilayangkannya.
Baca SelengkapnyaSesampainya di rumah warga, para warga Ternate sangat antusias menyambut kedatangan Ketum PSI dan Sekjen PSI itu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cerita kehidupan dari keduanya menarik perhatian komandan.
Baca SelengkapnyaKampanye digelar di Lapangan Tegallega, Bandung, Jawa Barat
Baca SelengkapnyaAda banyak cara dilakukan anggota KPPS untuk menarik minat warga agar mau menyalurkan suaranya dalam pemilu.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca SelengkapnyaTiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian
Baca SelengkapnyaPengasuh ponpes mengaku tak tahu menahu mengapa muncul narasi AKA dibanting. Pihaknya juga sudah menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya pada orangtua korban.
Baca Selengkapnya