Pertamina Bantah Ledakan Gas di Makassar dan Gowa Akibat Kebocoran Tabung

Merdeka.com - PT Pertamina Regional VII Sulawesi merespons terkait dua kejadian ledakan tabung Liquid Petroleum Gas (LPG) di rumah makan Cang Kuning Gowa dan Sugogi Makassar. Pertamina mengaku ledakan tersebut bukan diakibat karena kebocoran tabung LPG.

Unit Manager Communication, Relation, & CSR Pertamina Pertamina Regional Sulawesi, Laode Syarifuddin Mursali, mengatakan tidak ada tabung LPG meledak, melainkan tidak menggunakan regulator standar atau safety. Ia menduga regulator set tidak standard dan safety sehingga bersinggungan dengan pemicu sumber api.

"Menanggapi beberapa kejadian kebakaran di Makassar dan Gowa, Pertamina Regional Sulawesi secara tegas mengatakan tidak ada istilah Kebocoran LPG atau Tabung LPG yang meledak dengan sendirinya," ujarnya kepada wartawan, Jumat (4/6).

Syarifuddin menambahkan, berdasarkan informasi diterima, dua rumah makan tersebut menggunakan LPG 50 kilogram (Kg). Ia menjelaskan tabung tersebut dilengkapi teknologi Double Spindle Valve System (DSVS) sehingga apabila salah satu safety valve tidak berfungsi, tekanan berlebihan masih dapat diseimbangkan oleh valve lainnya.

"Tabung LPG 50 Kg juga dilengkapi Cap Seal Hologram dan Optical Color Switch untuk menghindari pemalsuan. Seluruh LPG Pertamina telah melalui proses QC yang sangat ketat di filling point," kata dia.

Laode mengimbau kepada masyarakat agar mengecek secara berkala regulator set digunakan di rumahnya atau tempat usahanya masing-masing, untuk menghindari risiko seperti kebakaran.

"Kami imbau untuk mengecek regulator set secara berkala. Bisa jadi klemnya tidak kencang, ada lubang selang yang digigit tikus, atau kepala regulator tidak standard SNI," ucapnya.

Sekadar diketahui, terjadi dua ledakan tabung LPG di Sulsel. Insiden ledakan LPG terjadi RM Cang Kuning, Gowa pada Senin (31/5). Dalam peristiwa ini, empat orang pegawai terbakar dan satu diantaranya meninggal dunia di lokasi.

Selanjutnya ledakan LPG di RM Sugogi Panakkukang, Makassar pada Rabu (2/6). Dalam insiden ini, selain menghancurkan rumah makan tersebut, lima orang pegawai juga terbakar.