Perkuat toleransi agar masyarakat tak terpecah di tahun politik
Merdeka.com - Bangsa Indonesia akan memasuki tahun politik. Pilkada digelar serentak di 171 daerah. Setahun kemudian akan ada pemilihan presiden. Diprediksi tensi akan memanas. Masyarakat diharapkan tidak terpancing apalagi sampai timbul perselisihan.
"Penguatan toleransi dan kerukunan di masyarakat harus terus ditingkatkan. Ini sangat diperlukan dalam situasi tahun politik 2018 dan 2019, agar masyarakat bisa paham dan kebal dengan berbagai propaganda politis yang berpotensi menimbulkan perpecahan di masyarakat," kata tokoh kebangsaan Lily Wahid dalam keterangannya, Jumat (29/12).
Lily mengingatkan jangan sampai kegaduhan terjadi seperti di Pilkada DKI Jakarta lalu. Menurut mantan anggota DPR dari PKB ini, kejadian di DKI menjadi pelajaran agar tidak kembali muncul isu-isu SARA yang dapat merusak tatanan bermasyarakat.
"Senjata utama untuk meredam hal itu dengan kembali memperkuat toleransi dan kerukunan antar-umat beragama, suku, dan golongan," tuturnya.
Dia meminta pemerintah melalui lembaga-lembaga yang berkompeten harus terus melakukan sosialisasi meredam munculnya kampanye-kampanye negatif. Menurutnya, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menguatkan toleransi dan kerukunan itu.
"Jangan ada pengucilan. Semua lapisan masyarakat harus dirangkul dan dibangkitkan semangat kebersamaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia," tutur adik kandung Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu.
Menjelang pergantian tahun yang tinggal hitungan hari ini, Lily tidak melihat ada hal-hal negatif yang perlu dikhawatirkan. Ia yakin aparat kepolisian dapat mengantisipasi berbagai ancaman.
"Saya lihat apa yang dilakukan aparat untuk melakukan antisipasi sudah sangat baik dan itu harus terus dilakukan dan ditingkatkan," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jawaban Presiden Jokowi soal Tudingan Politisasi Bansos
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab tudingan bantuan sosial (bansos) dipolitisasi menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Diminta Perkuat Toleransi & Hindari Prasangka Buruk Terhadap Perbedaan
Memperkuat toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Masyarakat tidak boleh semena-mena melanggar hak dari mereka yang dianggap berbeda.
Baca SelengkapnyaJadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran
Masyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional
Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral
Perludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaAkademisi Ingatkan Masyarakat Jangan Saling Benci Jika Beda Pilihan
Para capres-cawapres harus tampil sebagai sosok penuh kedamaian.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Diingatkan Perkuat Nilai Toleransi, Jangan Ributkan Perbedaan
Perkuat juga solidaritas, empati, dan tolong-menolong antar-sesama tanpa memandang perbedaan agama atau kepercayaan.
Baca SelengkapnyaKetahui Kapan Pemilu Presiden, Tahapan, dan Para Calon Pemimpinnya
Kapan Pemilu Presiden? Pemilu presiden 2024 adalah pemilu kelima di Indonesia yang bertujuan untuk memilih presiden dan wakil presiden Republik Indonesia.
Baca Selengkapnya