Perkuat Pemahaman Pancasila Buat Lawan Penyebaran Paham Radikal
Merdeka.com - Perlu langkah-langkah strategis agar nilai Pancasila sebagai falsafah bangsa tidak luntur. Untuk itu harus dilakukan penguatan kembali pemahaman dan pengamalan Pancasila kepada masyarakat. Dengan demikian, tidak ada ideologi lain yang masuk apalagi sampai mengajarkan ekstremisme.
"Ini harus diwaspadai apalagi jika kemudian mengarah pada ekstrimisme. Cara mencegah hal itu tentu melalui pendidikan yang paling mendasar yaitu pada keluarga," ujar tim ahli penyusunan Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Ekstremisme Mengarah Pada Terorisme (RAN PE), Indah Pangestu Amaritasari dalam keterangannya, Selasa (26/11).
Ia melanjutkan, penguatan dan pengamalan Pancasila yang dimulai dari keluarga, akan sangat efektif. Apalagi didukung dengan dengan penguatan wawasan kebangsaan kepada masyarakat khususnya kalangan milenial yang rentan dengan penyebaran ekstrimisme.
"Kalangan milenial ini sangat familiar dengan digital dan siber. Artinya dalam memperkuat wawasan kebangsaan kepada mereka harus memperhatikan penggunaan media-media ini termasuk misalnya pelibatan influencer media di dalamnya," kata peneliti dari Pusat Studi Keamanan Nasional Universitas Bhayangkara Indah Pangestu Amaritasari.
Selain itu penting juga untuk melindungi kelompok yang rentan terpapar oleh ideologi lain.
"Justru penekanannya adalah pada aspek perlindungan bagi kelompok yang rentan terkena paham radikal. Mereka bisa saja tergerak menjadi ekstrimis kekerasan dan melanggar hukum ketika ada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hal tersebut. Harus terus kita tanamkan wawasan kebangsaan kepada mereka-mereka ini," ungkapnya.
Sinergi dengan Kementerian
Indah menyampaikan bahwa dalam hal penguatan wawasan kebangsaan peran pemerintah sangan penting apalagi untuk melawan penyebaran paham ekstrimisme. Tentunya dukungan masyarakat juga sangat vital dalam berkolaborasi membangun strategi dan melaksanakannya bersama untuk mengantisipasi ideologi ekstrimisme berbasis kekerasan yang mungkin mengarah pada terorisme.
Menurutnya, saat ini Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus menguatkan perannya dalam penanggulangan ekstremisme dan terorisme di tanah air. Untuk hal ini BNPT melakukan sinergi dengan Kementerian/Lembaga (K/L) dan juga masyarakat.
"RAN PE ini adalah rencana disusun sebagai bagian dari solusi mengatasi masalah yang berhubungan dengan terorisme itu sendiri. Dan ini di inisiasi sejak tahun 2017 dan juga melibatkan K/L serta masyarakat sipil," jelasnya.
Indah menyampaikan bahwa RAN PE yang disusun saat ini awalnya mengusung empat pilar utama dengan masukan dari berbagai pihak, yaitu pencegahan yang di antaranya kesiapsiagaan, kontra radikalisasi, deradikalisasi dan perlindungan. Kemudian pilar ketiga adalah penegakan hukum, penguatan kerangka legislasi. Dan pilar keempat adalah kemitraan dan kerjasama internasional.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaNarasi-narasi provokatif dapat memicu perpecahan harus dihindari terlebih di tahun politik.
Baca SelengkapnyaMasyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejumlah alasan mengapa ASN harus netral karena sebagai bentuk kewajiban profesionalism.
Baca SelengkapnyaLakukan persiapan maksimal menjelang bulan yang paling ditunggu oleh seluruh umat muslim ini.
Baca SelengkapnyaHarapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPemilu merupakan penerapan nyata dari kehendak rakyat untuk menjalankan negara secara demokratis.
Baca SelengkapnyaPrinsip-prinsip dalam pemilu adalah kriteria yang harus dipenuhi oleh penyelenggara pemilu agar pemilu berjalan dengan demokratis dan transparan.
Baca SelengkapnyaJangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca Selengkapnya