Perkuat Moderasi Islam di Sekolah, Menag Rombak 155 Buku Pelajaran Agama
Merdeka.com - Semangat moderasi beragama ditunjukkan oleh Menteri Agama, Fachrul Razi. Salah satu langkahnya adalah dengan menjadi salah satu pihak yang menerbitkan Surat Keputusan Bersama atau SKB tentang Penanganan Radikalisme ASN dalam rangka Penguatan Wawasan Kebangsaan pada aparatur sipil negara atau ASN.
Dalam SKB yang dicanangkan oleh 11 kementerian tersebut, memuat 11 pelanggar yang bisa membuat seorang dicap berprilaku radikal.
"Salah satunya menyampaikan pendapat baik lisan maupun tulisan dalam format teks, gambar, audio, atau video, melalui media sosial yang bermuatan ujaran kebencian terhadap Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan Pemerintah," kata Menag dalam acara jumpa pers di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Selasa (18/2).
Kemenag juga telah menerbitkan 12 buku mengenai Pendidikan Agama Islam yang memiliki sudut pandang lebih moderat. Di samping itu, komitmennya juga ditujukan dalam melakukan pencegahan penyebaran idelogi eksklusif di lingkungan pendidikan, yakni dengan mengulas sejumlah buku pelajaran.
"Menyelesaikan review 155 buku pelajaran agama Islam untuk memperkuat pemahaman moderasi beragama para siswa, penguatan pendidikan karakter, dan pendidikan antikorupsi. Buku ini akan mulai digunakan pada tahun ajaran 2020/2021," ucap Menag.
Pihaknya juga berusaha mengubah metode pengajaran mengenai konsep khilafah dalam Islam. Menurut dia selama ini pendidikan mengenai konsep tersebut lebih mengedepankan aspek fiqih.
"Ke depan akan lebih menitikberatkan pada kajian sejarah sehingga diharapkan lebih kontekstual," ungkap dia.
Menag juga membeberkan bahwa pihaknya telah membangun rumah moderasi di sejumlah perguruan tinggi di bawah naungan Kementerian Agama, misalnya di Universitas Islam Negeri Bandung, IAIN Pekalongan, UIN Walisongo Semarang, STAIN Kepulauan Riau, dan IAIN Bengkulu. Serta beberapa program lain yang mendorong semangat moderasi beragama tersebut.
"Saya dalam beragam kesempatan bertemu dengan tokoh agama, baik MUI, ICMI, Permabudi, Walubi, Matakin, PGI, KWI, serta NU, Muhammadiyah, dan lainnya senantiasa menggarisbawahi pentingnya sinergi bersama memperkuat moderasi beragama guna menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," tandasnya.
Reporter: Yopi Makdori (Liputan6.com)
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sedekah adalah perbuatan mendermakan sesuatu. Sedekah yang pahalanya langgeng ini disebut sebagai sedekah jariyah
Baca SelengkapnyaDengan AI, kegiatan belajar mengaji yang umumnya mewajibkan pendampingan guru secara langsung atau tatap muka, kini bisa dilakukan di mana pun dan kapan pun.
Baca SelengkapnyaBegini jadinya bila siswa Seba Polri izin masuk masjid pakai Bahasa Arab ke komandan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Islam mengajarkan untuk berusaha kerjas dan tidak mudah menyerah.
Baca SelengkapnyaKonsep ikhtiar tercermin dalam ajaran Islam yang menekankan pentingnya usaha sebagai bentuk tanggung jawab dan ketaatan.
Baca SelengkapnyaMemahami beragam macam siksa neraka dan penyebabnya seperti dijelaskan dalam Al-Qur’an ini mengingatkanmu agar senantiasa menjauhi perbuatan dosa.
Baca SelengkapnyaMembaca doa witir memiliki keutamaan dan kepentingan yang besar dalam agama Islam.
Baca SelengkapnyaMasalah kesenjangan ini tidak hanya terjadi dalam aspek sosial masyarakat, tetapi juga berbagai aspek lainnya.
Baca SelengkapnyaPondok pesantren itu punya metode sendiri agar santri bisa menyerap ilmu yang terkandung di kitab kuning.
Baca Selengkapnya