Perawat di Sumsel Bersedia Divaksin Jika Ada Jaminan Halal dan EUA dari BPOM
Merdeka.com - Vaksinasi Sinovac bagi tenaga medis pada tahap pertama di Sumatera Selatan bakal terhambat. Pasalnya mayoritas perawat di provinsi itu sepakat bersedia divaksin Sinovac jika terbit rekomendasi halal dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) dan emergency use authorization (EUA) atau otoritasasi penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Sumsel, Subhan mengatakan, setiap tenaga kesehatan berkeyakinan niat pemerintah demi keselamatan semua warganya, termasuk perawat. Namun, perawat di Sumsel telah bersepakat menunggu jaminan halal dari MUI dan EUA dari BPOM terhadap vaksin Sinovac.
"Jika sudah terbit keduanya, kami baru mau divaksinasi. Karena tanpa ada jaminan, maka tidak akan muncul kepercayaan diri dari perawat," ungkap Subhan, Selasa (5/1).
Menurut dia, kekebalan tubuh seseorang berpengaruh juga dari tingkat kepercayaan diri seseorang. Termasuk juga dengan vaksin yang sudah diuji secara klinis maka timbul kepercayaan bahwa seseorang telah terlindungi setelah divaksinasi.
"Kami sendiri sangat mengharapkan keberadaan vaksin dan divaksinasi, setidaknya bisa lebih aman bekerja, apalagi kami yang bersinggungan langsung," kata dia.
Dia menjelaskan, sedikitnya ada 27 ribu perawat di Sumsel dan 19 ribu diantaranya tergabung dalam PPNI. Selama pandemi, terdapat lima perawat meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.
"Kami sangat rentan terpapar dan butuh vaksin, tapi harus ada jaminan aman dari vaksin itu," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nurainy mengaku pihaknya juga masih menunggu EUA dari BPOM. Tercatat ada 50 ribu tenaga kesehatan di Sumsel dan akan divaksinasi secara bertahap, tergantung ketersediaan vaksin.
"Kami masih menunggu juga, mudah-mudahan secepatnya keluar," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemprov Sumsel Siapkan 1.000 Sertifikasi Halal Gratis Bagi UMKM
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak kedua di dunia dengan 86,7% populasi beragama muslim.
Baca SelengkapnyaMelawan, Bandar Coba Tabrak Polisi Pakai Mobil Berujung Didor & Ditangkap, 10 kg Sabu Disita
Dari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaCamat di Sumsel Dipergoki Konsumsi Sabu, Digerebek Setelah Kurir Narkoba Keluar dari Ruang Kerja
Seorang camat di Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, inisial B, ditangkap polisi saat mengonsumsi sabu di ruang kerjanya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelaku Usaha Kaget Pemerintah Tiba-Tiba Wajibkan PKL-UMKM Kantongi Sertifikat Halal
Terlebih, lanjut Hermawati, para PKL dan UMKM tidak secara cuma-cuma alias gratis untuk memperoleh sertifikat halal.
Baca SelengkapnyaPerbedaan Pilihan Jangan Timbulkan Perpecahan Pasca-Pemilu, Perkuat Kembali Persaudaraan
Perbedaan pilihan saat Pemilu lalu seharusnya bisa disikapi dengan bijak. Sudah saatnya semua pihak ikut menjaga situasi tetap tenang terlebih di bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaPemudik Tiba di Sumsel Diprediksi Mulai H-5, Angkutan Barang Dilarang Melintas
Kepala Dinas Perhubungan Sumsel Arinarsa JS memperkirakan arus mudik dimulai 5 April 2024 dan arus balik mulai 14 April 2024.
Baca SelengkapnyaWaspada, Ditemukan Mie Kuning Basah Berformalin di Depok
Selanjutya BPOM telah melakukan pembinaan kepada pedangnya untuk tidak menjual produk makanan yang mengandung zat kimia berbahaya.
Baca SelengkapnyaPedagang Kaki Lima Wajib Kantongi Sertifikat Halal di 2024, Segini Biaya Mengurusnya
Jika sampai tenggat waktu tersebut pelaku UMKM belum mengantongi sertifikasi halal, maka akan dikenai sejumlah sanksi.
Baca SelengkapnyaJelang Pencoblosan, Pj Gubernur Agus Fatoni Ingatkan ASN di Sumsel Netral di Pemilu 2024
atoni mengajak seluruh pihak untuk mempertahankan kondusifitas daerah, menjaga Provinsi Sumsel agar aman dan damai.
Baca Selengkapnya