Perahu Tenggelam di Banyuasin, 1 Penumpang Tewas dan 1 Hilang
Merdeka.com - Perahu motor atau ketek bermuatan pupuk dan racun cair tenggelam di perairan Sungai Kedi, Tanjung Serai, Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (3/3) sore. Seorang penumpang tewas dan satu lainnya hilang dalam peristiwa ini.
Saat kejadian, perahu yang dikemudikan Sutrisno (34) membawa tiga penumpang. Selain itu, terdapat muatan empat karung pupuk, racun cair, dan satu unit sepeda motor.
Mereka berlayar dari P8 Desa Mekar Sari, Kecamatan Lalan, Musi Banyuasin, menuju perairan Sungai Kedi, Banyuasin. Tiba-tiba, ombak besar menghantam, sehingga perahu bocor dan dimasuki air.
Dalam hitungan menit, perahu itu tenggelam. Pengemudi dan penumpang hanyut.
Petugas pos pangkalan sandar Muara Lalan yang mendapat laporan mengenai kejadian itu langsung menuju TKP. Merreka berupaya mengevakuasi korban.
Saat kejadian, petugas hanya mampu menyelamatkan Sutrisno dan seorang penumpang bernama Tumisa (46). Sementara itu, dua penumpang hilang.
Kamis (4/3) pagi, petugas menemukan seorang korban bernama Karniti (50) dalam keadaan meninggal dunia. Jasadnya didapati di sekitar Pelabuhan Tanjung Api Api, Banyuasin.
Satu penumpang lainnya, Tarsam (70), masih hilang. Petugas gabungan bersama masyarakat masih melakukan pencarian.
Direktur Polisi Perairan Polda Sumsel Kombes Pol Y S Widodo mengungkapkan, tim gabungan masih menyisir lokasi untuk mencari korban. Sementara korban tewas sudah diserahkan kepada keluarganya di Desa Mekar Sari, Musi Banyuasin.
"Satu korban ditemukan tewas satu lagi masih hilang. Semuanya adalah penumpang ketek yang tenggelam," ungkap Widodo, Kamis (4/3).
Dugaan sementara, kata dia, insiden itu disebabkan kapal bocor akibat diterjang ombak besar. Pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui total muatan kapal. "Kecelakaan tunggal, tapi masih perlu diselidiki lebih lanjut," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya, buaya ini dipelihara oleh sosok pencinta satwa.
Baca SelengkapnyaKejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaSetelah buron hampir dua pekan, pembunuh empat dalam satu keluarga di Musi Banyuasin ditangkap.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Atas perbuatan keduanya terancam hukuman penjara tujuh tahun
Baca SelengkapnyaSalah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca SelengkapnyaUntuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca SelengkapnyaPemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPasangan suami istri itu diduga bunuh diri karena di i TKP ditemukan dua buah gelas bekas minuman, dari mulut keluar busa
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca Selengkapnya