Penyetopan Audisi Bulu Tangkis Bakal Hambat Suplai Atlet ke PBSI
Merdeka.com - Legenda bulu tangkis Indonesia, Susi Susanti menilai polemik antara PB Djarum Foundation dengan KPAI terkait audisi pencarian pemain bulu tangkis akan berdampak buruk pada regenerasi, pembinaan dan penjaringan bibit-bibit atlet di masa depan. Penyetopan audisi bakal menghambat suplai atlet ke PBSI.
"PBSI kan selama ini menerima atlet setengah jadi, juara nasional. Jadi memang betul-betul, polemik ini pastinya akan menghalangi penjaringan bibit yang tersebar di berbagai daerah," kata Susi Susanti di GOR Satria Purwokerto.
Susi Susanti menjelaskan butuh pemahaman bersama bahwa PB Djarum merupakan perkumpulan bulu tangkis. Menilik sejarah, komitmen mereka terhadap penjaringan dan pembinaan atlet bulutangkis sudah berjalan puluhan tahun. Audisi yang dilakukan PB Djarum bagian dari perhatian terhadap perkembangan bulutangkis di Indonesia.
"Bukan produk yang ada di sini. Ini yang perlu dipahami. Dana CSR sejak 50 tahun memberi suplai dan dukungan pada bulutangkis. Kalau audisi dihentikan, padahal kita cari satu bibit juara saja susahnya minta ampun. Siapa nanti yang bertanggung jawab pada regenerasi dan pembimbingan. Ini sangat disesalkan," kata Susi.
Susi juga menyatakan, bahwa ia juga lahir dari audisi. Ia berseloroh, berarti juga merupakan produk dari eksploitasi anak. "Saya berarti produk eksploitasi. Tapi ikut mengibarkan bendera merah putih dengan prestasi," ujarnya.
Perasaan menyayangkan polemik antara PB Djarum Foundation dengan KPAI terkait audisi pemain bulutangkis juga dikatakan oleh Luky, orang tua peserta audisi bulutangkis dari Slawi, Kabupaten Tegal.
Ia sedih, audisi dikabarkan akan berhenti pada tahun 2020 mendatang. Padahal, audisi ini jadi salah satu motivasi anak untuk berprestasi di bidang olahraga.
"Harusnya bakat anak bisa tersalurkan. Tahun depan sudah gak bisa ikut audisi lagi. Padahal audisi bisa mengembangkan bakat anak lebih baik," kata Luky.
Luky juga bercerita mengikuti audisi umum beasiswa bulutangkis oleh PB Djarum tak berbayar atau cuma-cuma. Padahal audisi-audisi lain yang bisa diikuti anaknya acapkali berbayar. Tak jarang, untuk mengikuti audisi di luar kota memang membutuhkan biaya tinggi.
"Anak saya ikut audisi ini karena kemauannya sendiri. Audisi ini kan besar, juga banyak melahirkan atlet-atlet nasional. Sedih kalau dihentikan," kata Luky.
Jangan Lewatkan:
Ikuti Polling Adakah Unsur Eksploitasi Anak dalam Audisi Bulutangkis PB Djarum? Klik disini
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca SelengkapnyaDi hari pertambahan usia ia justru mendapatkan kado terindah atas keberhasilan anaknya yang menjadi seorang polisi.
Baca SelengkapnyaKembalinya SYL diperiksa, diketahui merupakan lanjutan dari pemeriksaan yang sudah dilakukan penyidik pada Kamis (11/1) kemarin.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dari hasil rekapitulasi jumlah kendaraan pada arus mudik dari Merak ke Bakauheni yang didata Polda Banten sebanyak 259.216 kendaraan bermotor.
Baca SelengkapnyaKepala bayi terputus dan tertinggal dalam rahim sang ibu saat melahirkan di puskesmas Bangkalan.
Baca SelengkapnyaKomjen Polisi Wahyu Widada lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991. Dia menjadi lulusan terbaik serta meraih Adhi Makayasa.
Baca SelengkapnyaLulus pendidikan Bintara Polri, sosoknya langsung disapa jenderal bintang dua.
Baca SelengkapnyaKapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo ikut turun lapangan bersama anggotanya saat tengah berpatroli malam.
Baca SelengkapnyaJika Anda butuh hiburan disaat bosan, pantun lucu bikin ngakak sampe sakit perut adalah solusinya.
Baca Selengkapnya