Penuhi Panggilan Polda Jabar, Bupati Bogor Diperiksa Soal Acara di Megamendung

Merdeka.com - Penyidik Ditreskrimum Polda Jawa Barat hari ini memeriksa Bupati Bogor, Ade Yasin untuk mencari tahu kebijakannya mengenai acara di Megamendung yang menyebabkan kerumunan. Di sisi lain, pemimpin FPI Muhammad Rizieq Syihab yang menghadiri acara tersebut belum bisa memberikan keterangan karena masih fokus pada kasus hukum yang dijalaninya di Polda Metro Jaya.

Ade Yasin mendatangi Mapolda Jabar di Kota Bandung bersama beberapa orang diduga dari pemerintah Kabupaten Bogor, Selasa (15/12). Ade langsung memasuki gedung Ditreskrimum tanpa memberikan keterangan.

"Bupati Bogor memenuhi panggilan penyidik. Fokus masalah (kerumunan acara) di Megamendung. Masih berlangsung (pemeriksaannya)," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Erdi A. Chaniago.

"Salah satu (pertanyaan) yang akan diajukan penyidik tak jauh seputar kebijakan sebagai Bupati Bogor (dalam acara di Megamendung)," ujar Erdi.

Diketahui, pemanggilan ini merupakan bagian penyidikan dugaan tindak pidana Undang-undang Penanggulangan Wabah, berkaitan acara peletakan batu pertama di pesantren daerah Megamendung, Kabupaten Bogor hingga menyebabkan kerumunan ribuan orang. Kasus tersebut sudah masuk tahap penyidikan. Hal ini diatur dalam Pasal 14 ayat 1 dan 2 UU 4 Tahun 1984 tentang penanggulangan penyakit menular dan Pasal 93 UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang karantina kesehatan dan Pasal 216 KUHP.

Sementara itu, sehari sebelumnya, penyidik dari Polda Jabar mendatangi Rizieq Syihab yang ditahan di Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan sebagai saksi. Hanya saja, pemeriksaan tidak berlangsung lama.

“MRS (Rizieq Syihab) tidak menolak diperiksa. Tetap diperiksa didampingi penasihat hukumnya. Tapi saat ditanya, bersediakah saudara diperiksa? jawabannya yang bersangkutan tidak bersedia memberikan keterangan untuk kasus megamendung karena sedang fokus untuk kasus yang ditangani Polda Metro.” kata Direskrimum Polda Jawa Barat, Kombes CH Patoppoi.

“Berita acara tetap ditandatangani oleh MRS dan penasihat hukumnya. Dalam penyidikan hal tersebut hal yang biasa, dan tidak masalah, karena itu hak yang diperiksa. penyidikan tetap jalan terus,” pungkasnya.