Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penjelasan Camat di Gresik soal Tuduhan Intimidasi Ayah Siswi SD Korban Colok Tusuk Bakso

Penjelasan Camat di Gresik soal Tuduhan Intimidasi Ayah Siswi SD Korban Colok Tusuk Bakso

Penjelasan Camat di Gresik soal Tuduhan Intimidasi Ayah Siswi SD Korban Colok Tusuk Bakso

Camat di Gresik menjelaskan duduk perkara tuduhan intimidasi ke keluarga bocah dicolok tusuk bakso. 

Penjelasan Camat di Gresik soal Tuduhan Intimidasi Ayah Siswi SD Korban Colok Tusuk Bakso

Pengacara ayah siswi SD di Gresik korban colok mata menggunakan tusuk bakso menuding salah seorang pejabat di Gresik melakukan intimidasi. Camat Menganti Gresik, Hendriawan Susilo pun menjawab tudingan yang diarahkan padanya itu.

"Tidak benar itu (intimidasi). Kalau dari saya tidak menganggap adanya intimidasi, bahasanya terlalu ekstrem jika disebut intimidasi karena saat itu tujuan saya hanya ingin melakukan klarifikasi terhadap berita yang beredar," katanya saat dikonfirmasi merdeka.com melalui sambungan telepon, Sabtu (23/9).

Ia lantas menjelaskan kronologi kejadian mengapa ia harus bertindak demikian. Saat itu, dia baru mengetahui kejadian tersebut pada Jum'at (15/9). Ia menyebut, awalnya ia tidak tahu jika yang tengah viral adalah sekdesnya.

"Saat saya hubungi kontak tersebut ternyata Sekretaris Desa, Wakilnya Kepala Desa, anak buah saya. Saya langsung telpon Kepala Desa dan Kepala Dusun untuk menanyakan mengenai kejadian tersebut," tegasnya.

Camat itu mencoba melakukan mediasi yang dihadiri oleh beberapa pihak, di antaranya kepala desa, kepala sekolah, dan orang tua korban di polsek setempat. Namun, mediasi itu diakuinya tidak ada titik temu.

Penjelasan Camat di Gresik soal Tuduhan Intimidasi Ayah Siswi SD Korban Colok Tusuk Bakso

Hingga akhirnya, pada 17 September, dia sempat dihubungi oleh pihak Dinas Pendidikan untuk melakukan pemeriksaan di sekolah. Di sanalah, banyak pihak berkumpul seperti dari Dinas Pendidikan, maupun dari Kepolisian.

"Saya datang, di sana juga sudah ada Kepala Dinas Pendidikan, Kanitreskrim, Kasatreskrim kumpul semua. Namun karena saat di SD masih kurang jelas, akhirnya kami menuju rumah korban untuk melakukan pengecekan lagi. Di berita yang tersebar dijelasakan ada penusukan di bagian mata, waktu saya lihat di rumah korban kok matanya bersih (tidak ada bekas luka)," ungkapnya.

Terkait hal itu, mulai timbul keragu-raguan dalam dirinya. Apalagi, dia melihat sendiri secara fisik bagaimana kondisi mata anak tersebut.

"Pascakejadian itu akhirnya akan dilakukan MRI di hari rabu, akhirnya saya ngobrol dengan kepala Puskesmas Menganti karena hasil pemeriksaan pertama di Rumah Sakit Cahaya Giri tidak ditemukan bekas kekerasan meski memang ada penurunan penglihatan," lanjut Hendri.

Dia mulai terbayangi kasus kebohongan publik Ratna Sarumpaet. Oleh karenanya, dia kembali menggelar pertemuan dengan Lurah, kepala dusun serta orang tua korban yang juga menjabat sebagai sekdes.

"Akhrinya sore itu kumpul dan saya ingin klarifikasi sejujur-jujurnya ke saya waktu itu. Dan yang bersangkutan meminta maaf dan mengatakan bahwa hanya melaporkan apa yang disampaikan oleh anaknya. Itu semakin membuat saya khawatir karena efeknya bisa masuk ke ranah hukum," 

ungkapnya.

merdeka.com

Dia mengakui sempat berkonsultasi dengan Kabag Humas Kabupaten Gresik terkait dengan press rilis. Namun, hal itu tidak direstui sehingga dia pun mengurungkan niatnya.

Dia mengakui sempat berkonsultasi dengan Kabag Humas Kabupaten Gresik terkait dengan press rilis. Namun, hal itu tidak direstui sehingga dia pun mengurungkan niatnya.

Saat didesak, apakah dia menyodorkan draf press rilis pada orang tua korban, dia mengaku jika draf tersebut dibuat bersama-sama. Namun, dia kembali menegaskan jika draf tersebut tidak jadi dibacakan.

"(Siapa yang buat draf?) Buat bersama-sama, tapi tidak jadi. Tapi itu tidak jadi (dibacakan). Itukan awalnya dibuat karena rasa penyesalan ayah korban namun karena Kabag Humas Gresik melarang melakukan tindakan apapun, ya akhirnya tidak jadi dan tetap dalam bentuk draft," tegasnya berulang kali.

Diketahui, dugaan intimidasi itu sendiri pertama kali disampaikan oleh pengacara korban, Abdul Malik pada saat mendampingi korban di Surabaya, Jumat (23/9).

Dia menyatakan, korban mendapatkan intimidasi dari Camat Menganti agar membuat pernyataan untuk meminta maaf pada publik. Jika hal itu tidak dilakukan, maka ia akan dipecat dalam tempo 5 hari.

Ayah Siswi SD Korban Colok Mata di Gresik Diintimidasi Pejabat, Dipaksa Minta Maaf karena Buat Gaduh
Ayah Siswi SD Korban Colok Mata di Gresik Diintimidasi Pejabat, Dipaksa Minta Maaf karena Buat Gaduh

Sang pejabat bahkan sudah membuatkan draf susunan kalimat yang diminta untuk dibacakan di hadapan awak media.

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Bocah SD di Gresik Disebut Dicolok Tusuk Bakso Temannya hingga Buta
Fakta Baru Bocah SD di Gresik Disebut Dicolok Tusuk Bakso Temannya hingga Buta

Kasus siswi SD di Gresik yang mengaku menjadi korban colok mata menggunakan tusuk bakso, menyedot perhatian publik.

Baca Selengkapnya
Hasto Merasa Ada Intimidasi, Golkar: Emang Nomor 3 dan 1 Enggak Ada Unsur Pemerintahan?
Hasto Merasa Ada Intimidasi, Golkar: Emang Nomor 3 dan 1 Enggak Ada Unsur Pemerintahan?

Doli mengatakan, pihaknya pun memiliki bukti bahwa pasangan calon lain melakukan kecurangan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menguak Misteri Pelaku Penusukan Mata Siswi SD di Gresik Hingga Menyebabkan Kebutaan
Menguak Misteri Pelaku Penusukan Mata Siswi SD di Gresik Hingga Menyebabkan Kebutaan

Kejadian itu juga membuat korban hingga belum banyak cerita perihal pelaku dan kejadian yang dialami.

Baca Selengkapnya
Pria di Gresik Dibunuh dengan Mulut Tertancap Pisau, Ini Kesaksian Tetangga
Pria di Gresik Dibunuh dengan Mulut Tertancap Pisau, Ini Kesaksian Tetangga

Kasus pembunuhan sadis seorang pria berinisial AS (30) di Desa Pranti, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Selasa (28/11), masih diselidiki polisi.

Baca Selengkapnya
Baliho Ganjar-Mahfud Dicopot di Bali, Jubir TPN: Intimidatif Semakin Jelas
Baliho Ganjar-Mahfud Dicopot di Bali, Jubir TPN: Intimidatif Semakin Jelas

Cak nanto mengingatkan demokrasi dijalankan secara tidak adil maka akan berpotensi perpecahan di masyarakat.

Baca Selengkapnya
Hasto Tuding Aparat Negara Intimidasi Pendukung Ganjar-Mahfud di Palu, Solo dan Wilayah Jawa Timur
Hasto Tuding Aparat Negara Intimidasi Pendukung Ganjar-Mahfud di Palu, Solo dan Wilayah Jawa Timur

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan intimidasi terhadap pendukung Ganjar Pranowo-Mahfud Md terjadi sejumlah tempat.

Baca Selengkapnya
TKN Ungkap Dugaan Intimidasi Relawan Gibran, Rumah Difoto dan Pintu Digedor-gedor
TKN Ungkap Dugaan Intimidasi Relawan Gibran, Rumah Difoto dan Pintu Digedor-gedor

Wali Kota Solo itu mempertanyakan bentuk tekanan tersebut. Dia juga menyatakan pendukungnya pun juga menerima intimidasi.

Baca Selengkapnya
Sidak Pusat Grosir Cililitan, Mendag Zulhas: Pemerintah Sungguh-Sungguh Perhatikan UMKM
Sidak Pusat Grosir Cililitan, Mendag Zulhas: Pemerintah Sungguh-Sungguh Perhatikan UMKM

Mendag Zulkifli Hasan menyampaikan, pemerintah selalu berkomitmen untuk melindungi keberlangsungan dan pertumbuhan UMKM.

Baca Selengkapnya