Pengurus Muhammadiyah Depok Lapor Polisi Terkait Spanduk Provokatif
Merdeka.com - Spanduk provokatif mencatut nama organisasi Muhammadiyah tersebar di sejumlah tempat di Kota Depok, Jawa Barat. Dalam spanduk terdapat tulisan yang merujuk pada dugaan ujaran kebencian 'Kami Warga Muhammadiyah Tidak Rela Kota Depok Dipimpin PKI Perjuangan'.
Informasi yang didapat, spanduk itu ditemukan di Jalan Raya Keadilan, Jalan Raya Parung Bingung, Jalan Raya Abdul Wahab dan di Sawangan. Wakil Ketua Muhammadiyah Depok, Ahmad Dahlan mengatakan, kemarin pihaknya menerima laporan dari masyarakat perihal temuan spanduk tersebut. Spanduk itu dianggap merugikan nama Muhammadiyah sehingga pihaknya membuat laporan polisi. Ditegaskan bahwa spanduk tersebut bukan milik Muhammadiyah.
"Kami dari pimpinan Muhammadiyah dari daerah, cabang ranting tidak pernah membuat spanduk itu," kata Dahlan, Senin (7/9).
Dia mengaku tidak tahu siapa yang membuat dan menyebarkan spanduk tersebut. Adanya spanduk itu dinilai hanya ingin membuat kisruh suasana di Kota Depok.
"Kalau Muhammadiyah buat spanduk mengatasnamakan pimpinan cabang, pimpinan ranting, enggak ada yang mengatasnamakan warga Muhammadiyah," ucapnya.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa logo yang tertera di spanduk pun berbeda dengan logo asli. Dia pun sangat yakin bahwa itu dicatut oleh pihak tak bertanggung jawab.
"Logonya beda. Kalau Muhammadiyah yang asli dasarnya putih, ini hitam. Kita sudah lakukan cross check tapi sulit, karena tidak ada saksi dan kemungkinan dipasangnya malam," katanya.
Dalam hal ini kata dia, nama Muhammadiyah dicatut oleh orang tak bertanggung jawab. Oleh karenanya dia melaporkan temuan tersebut dan berharap pelakunya dapat diketahui. "Apabila ada orang yang masang spanduk mengatasnamakan Muhammadiyah segera diamankan karena telah membuat resah," tutupnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban ditarik ke depan pintu, lalu dicaci maki, dianiaya di depan anak dan istrinya
Baca SelengkapnyaDari kasus pemerkosaan sebelumnya, penyidik telah berupaya untuk mencari pelaku.
Baca SelengkapnyaKisruh rekapitulasi penghitungan tingkat Kota Depok berdampak pada petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wira mengatakan pihaknya belum bisa banyak memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan kasus pemerkosaan tersebut.
Baca SelengkapnyaKomeng mengaku saat ini masih menunggu perkembangan untuk dilakukan pelantikan sebagai DPD.
Baca SelengkapnyaSeorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.
Baca SelengkapnyaPihak KPUD Depok juga sudah melakukan perbaikan terhadap kesalahan pembacaan dalam sistim Sirekap saat penghitungan sementara pemilihan presiden
Baca SelengkapnyaDemi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaDi sana tampak beberapa kilatan cahaya kuning yang diduga letusan dari tembakan pelaku dari dalam mobil VRZ.
Baca Selengkapnya