Pengungsi Gunung Merapi di Sleman Dipulangkan Hari Ini
Merdeka.com - Warga lereng Gunung Merapi yang mengungsi di barak Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk menghindari dampak letusan gunung api dipulangkan pada hari ini, Selasa (26/1).
"Sesuai rencana awal, pengungsi di barak Glagaharjo hari ini tetap dipulangkan ke rumah masing-masing meskipun PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) diperpanjang," kata Camat (Panewu) Cangkringan, Suparmono di Sleman, Selasa (26/1).
Menurutnya, pemulangan pengungsi dari barak Glagaharjo ke Dusun Kalitengah Lor dilakukan dengan menggunakan kendaraan milik warga.
"Pemulangan pengungsi ini menggunakan kendaraan milik warga Kalitengah Lor, ini lebih memudahkan untuk penerapan protokol kesehatan dan 3M daripada menggunakan kendaraan angkutan besar dan secara massal," ujarnya.
Dia mengatakan, saat ini ada 173 pengungsi di barak pengungsian Glagaharjo. Warga yang mengungsi di barak Glagaharjo utamanya warga dalam kelompok rentan, termasuk warga lanjut usia.
"Hari ini semua pengungsi dipulangkan ke rumah masing-masing di Dusun Kalitengah Lor," jelasnya.
Suparmono menerangkan, ternak milik pengungsi yang berada di kandang-kandang penampungan sudah dipulangkan lebih dulu.
"Ternak milik warga pengungsi sudah dipulangkan dari kandang-kandang penampungan pada hari Minggu (24/1)," tutupnya seperti dilansir dari Antara.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Sleman berencana memulangkan pengungsi dari kawasan Gunung Merapi dari barak pengungsian Glagaharjo setelah PPKM berakhir pada 26 Januari 2021. Namun pemerintah kemudian memutuskan memperpanjang PPKM sampai 8 Februari 2021.
"Bila terjadi kondisi krisis Gunung Merapi, setiap saat dapat diungsikan kembali," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman Harda Kiswaya.
Ia mengatakan bahwa status aktivitas Gunung Merapi masih berada di Level lll atau Siaga. Kecamatan-kecamatan yang bagian wilayahnya berada di kawasan rawan bencana (KRB) erupsi Merapi tetap disiagakan.
"Kecamatan yang memiliki wilayah KRB untuk mengaktivasi posko lapangan dan memobilisasi relawan di wilayah masing-masing. Kelurahan untuk mengaktivasi Unit Pelaksana Penanggulangan Bencana dan memobilisasi relawan di wilayah masing-masing. Semuanya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," kata Harda.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Semeru dan Marapi Erupsi Lagi, Masyarakat Diminta Waspada
Gunung Semeru memuntahkan letusan disertai Awan Panas Guguran (APG) pada Senin (25/12) sekitar pukul 05.12 WIB.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Alami 71 Gempa Guguran, Ini Pemicunya
Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Keluarkan 7 Kali Awan Panas Guguran dalam 30 Menit
Gunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gunung Marapi Sumatera Barat Kembali Erupsi Dengan Skala Besar saat Azan Salat Jumat
Petugas mengimbau agar masyarakat yang ada di sekitar Marapi dan seluruh pihak agar menjaga situasi agar tetap kondusif di masyarakat.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru Erupsi Lagi, Semburkan Abu Setinggi 800 Meter
Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas pada sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari pusat erupsi.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Keluarkan Awan Panas hingga 2 Kilometer, Sejumlah Wilayah Sekitar Dilanda Hujan Abu
Pada siang hari, Minggu (21/1), awan panas yang muncul dari Gunung Merapi. Beberapa daerah di sekitaran Merapi terkena dampak hujan abu.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Dua Kali Luncurkan Awan Panas Guguran Siang Ini
Gunung Merapi Dua Kali Luncurkan Awan Panas Guguran
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Erupsi, Boyolali dan Klaten Dilanda Hujan Abu
Gunung Merapi mengalami erupsi. Hujan abu melanda Boyolali dan Klaten
Baca SelengkapnyaGunung Semeru Kembali Erupsi, Ini 4 Fakta di Baliknya
Warga diminta waspada terhadap bencana susulan akibat letusan Semeru.
Baca Selengkapnya