Panglima TNI lakukan manuver politik atau tidak? ini pendapat mereka
Merdeka.com - Pengamat Militer, Connie Rahakundini Bakrie secara tegas melihat manuver politik Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Dia menilai itu dari pernyataan Jenderal Gatot soal politik negara, ajakan nonton bareng film G30S/PKI hingga ucapan soal pembelian 5.000 pucuk senjata oleh institusi non militer.
"Kalau dibilang (Gatot Nurmantyo) enggak berpolitik, saya bingung," katanya di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (7/10).
Connie menganalisa, Gatot Nurmantyo sudah memperhitungkan peluang politik sebelum mengeluarkan pernyataan kontroversial. Apalagi pernyataan soal pengadaan 5.000 pucuk senjata oleh institusi non-militer disampaikan dalam acara reuni dengan sejumlah purnawirawan TNI.
"Itu drama politik. Bahaya saat panglima bilang rahasia negara," ucapnya.
Menurutnya, Panglima TNI sudah mengintervensi institusi penegak hukum lainnya. Padahal, hal itu tidak boleh dilakukan petinggi TNI yang sudah mengambil sumpah prajurit.
"Jangan sampai rakyat kehilangan kepercayaan kepada TNI. Mana 5.000 senjata? Apa hak TNI menahan senjata itu," ujar Connie.
Bukan manuver politik
Wakil Ketua DPR Fadli Zon melihat, pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo soal pengadaan 5.000 pucuk senjata oleh lembaga non-militer bukan manuver politik. Dia tidak setuju dengan penilaian sejumlah pihak yang menilai Gatot tengah bermain politik jelang Pilpres 2019.
"Itu bukan politik," ucapnya di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (7/10).
Fadli yakin Gatot tidak berpolitik. Sebab TNI tidak memiliki struktur politik. Pasca reformasi, tugas pokok dan fungsi (tupoksi) TNI hanya melindungi negara dari ancaman keamanan baik dari dalam maupun luar negeri.
"Kalau itu statement masih dalam satu koridor, termasuk pernyataan soal membolehkan nonton film G30 S PKI," ucapnya.
Senada dengan Fadli, politikus PKS Nasir Djamil menilai Gatot Nurmantyo tidak sedang berpolitik. Pernyataan mengenai pengadaan 5.000 pucuk senjata tersebut tidak bisa dituduh sebagai manuver politik.
"Kalau kita lihat filosofi, TNI itu dari rakyat, anak kandung rakyat. Ketika merespon itu, panglima dianggap berpolitik, tapi saya lihat tidak seperti itu," ucap anggota Komisi III DPR RI ini.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bukan hal yang mudah, situasi genting kerap dihadapi oleh mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu sebagai Kepala Staf Kepresidenan.
Baca SelengkapnyaJaga netralitas selama Pemilu 2024, TNI ingatkan anggota untuk tak coba foto dengan pose yang kontroversial. Seperti apa saja?
Baca SelengkapnyaMoeldoko mengatakan dirinya salah satu Panglima TNI yang memperkuat netralitas prajurit setiap ada pesta demokrasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hal itu telah dibahas dalam Rapim TNI-Polri yang dihadiri Panglima TNI dan Kapolri Sigit.
Baca SelengkapnyaPanglima Agus menjelaskan ke depan Koops Habema akan dilatih untuk meningkatkan kemampuan individu
Baca SelengkapnyaPNS yang tidak netral dapat memiliki dampak yang signifikan pada berbagai aspek pemerintahan dan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPresiden sudah akan menaikkan pangkatnya bulan Agustus. Tapi dia menolak kesempatan langka menjadi jenderal.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.
Baca Selengkapnya