Pengakuan mengejutkan pelaku pembunuhan wartawati Nur Baety
Merdeka.com - Aparat Kepolisian Resor Depok berhasil menangkap ke empat pelaku perampokan disertai dengan pembunuhan wartawati lepas, Noer Baety Rofiq, yang tewas di kediamannya di Perumahan Gaperi, Bojonggede, Kabupaten Bogor. Dari hasil pemeriksaan, para pelaku mengakui perbuatannya jika perbuatan keji itu tega dilakukan lantaran saat merampok terpergok oleh korban.
Alumni Kampus Tercinta IISIP Jakarta itu pun lantas dihabisi. Sebuah pisau dapur seharga Rp 5 ribu ditusuk ke perut korban sebanyak sembilan kali. Tidak hanya itu, aksi sadis pelaku juga tak tanggung-tanggung, dalam kondisi tak berdaya, leher korban digorok hingga urat nadinya putus.
Selama dalam pelarian salah seorang pelaku mengaku sempat dihantui arwah korban. Pelaku pun mengakui jika sebelum melancarkan aksinya merampok, sudah mengintai rumah korban. Usai melakukan aksinya, pelaku kemudian menjual hasil barang-barang rampokan untuk pesta minuman keras.
Berikut pengakuan mengejutkan pelaku usai membunuh Noer Baety seperti dirangkum merdeka.com
Setelah tusuk 9 kali, pelaku menggorok leher korban
Pelaku pembunuhan sadis terhadap, Noer Baety Rofiq, wartawati lepas, sudah ditangkap polisi. Kepada petugas pelaku mengaku sempat berkelahi dengan korban sebelum akhirnya menusuk sebanyak sembilan kali."Tersangka ingin mengambil barang milik korban. Namun diketahui oleh korban, sehingga terjadi perkelahian dan korban ditikam dengan pisau sebanyak sembilan kali," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes M Iqbal, dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Senin (20/7).Tak cuma menusuk, pelaku makin beringas meski melihat korban tak berdaya. Nur Baety kemudian dihabisi secara sadis. "Kemudian korban di gorok lehernya," ujarnya.
Pelaku mengaku dihantui Noer Baety
Ubaidilah (22), salah satu pelaku pembunuhan Noer Baety Rofiq (44) mengaku dihantui sosok almarhumah. Usai membunuh, Ubaidilah sering melihat bayangan Bety di berbagai sudut. "Pengakuannya katanya melihat korban di pintu, jendela dan kamar," kata Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Teguh Nugroho, di Mapolresta Depok, Senin (20/7).Pelaku mengaku ketakutan setelah menusuk Bety hingga tewas mengenaskan. Ubaidilah merasa tidak tenang, gusar bahkan ketakutan. Ubaidilah mengaku tidak berniat membunuh korban. Pisau yang dibelinya di pasar, diakui Ubaidilah, hanya sebagai langkah antisipasi. "Untuk jaga-jaga saja," ujar Ubaidilah.
Pelaku tak sengaja bunuh Noer Baety
Hafit Ubaidilah, salah seorang pelaku pembunuh Nor Baety, mengaku jika sebelum melancarkan aksinya, dia membeli sebilah pisau di pasar Citayam seharga Rp 5 ribu. Hafit pun mengaku tidak berencana membunuh Bety. Namun karena korban melawan, Hafit dan temannya berinisial D akhirnya menghujamkan pisau ke perut Bety hingga jatuh tersungkur. "Saya panik jadi nusuk," Ujar Hafit di Mapolresta Depok, Senin (20/7).Usai menusuk dan menikam korban, kedua pelaku kemudian mengikat tangan Bety dengan tali plastik warna hitam. Korban ditinggalkan dalam posisi telungkup di ruang tamu dengan kondisi lampu mati dan kipas angin yang masih menyala.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sontak saja, aksi teman-temannya tersebut banjir pujian warganet.
Baca SelengkapnyaKorban yang berusia 13 tahun sedang menjalani perawatan. Kasus terungkap setelah orang tua korban membuat laporan.
Baca SelengkapnyaAksinya pun banjir sorotan hingga gelak tawa dari warganet.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bawaslu memastikan, mereka telah menjalankan apa yang menjadi tugasnya sebagai pengawas Pemilu.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan tewas di aliran kali Mookervart Cengkareng
Baca SelengkapnyaPraka RM sempat berbicara dengan ibu korban dan perkataannya sungguh kejam dan tak punya hati.
Baca SelengkapnyaKorban pertama kali ditemukan oleh warga yang ingin memancing di dekat Pulau Pari.
Baca SelengkapnyaAda seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.
Baca SelengkapnyaDJ menganiaya korban dengan cara membacok dan menyiram air keras pada Senin (8/1) kemarin.
Baca Selengkapnya