Peneror di Magelang diduga dilakukan lebih dari satu orang
Merdeka.com - Kadiv Humas Mabes Polri, Brigjen Boy Rafli Amar mengatakan, pelaku teror penembakan di daerah Magelang, diduga dilakukan lebih dari satu orang. Tiga belas orang warga jadi korban penembakan yang diduga menggunakan senapan angin itu.
"Bisa lebih dari satu orang," ujar Boy dalam acara silaturahmi dengan awak media, di Jakarta Selatan, Kamis (28/4).
Menurut Boy, pelaku melakukan hal tersebut diduga karena unsur perencanaan. "Yang jelas ini perbuatan dengan unsur perencanaan. Masalah iseng dan sebagainya nanti kita lihat terhadap mereka saat kita berhasil menangkap," ujar dia.
"Yang jelas ini perbuatan yang sifatnya melakukan tindak pidana walaupun luka dikategorikan luka ringan, tetapi apabila rangkaian tindakan ini dilakukan terus menerus, kepada pelaku sangat dimungkinkan bisa kita untuk duga tindak pidana Undang-undang teroris," tegasnya.
Atas kejadian tersebut, Boy mengingatkan kepada pelaku untuk menghentikan aksinya sebelum kepolisian bertindak tegas. "Kita ingatkan pada pelaku hentikan itu, karna ini adalah perbuatan yang dapat masuk dalam unsur perbuatan teror," pungkasnya.
Sebelumnya, jumlah korban penembakan orang tidak dikenal diduga menggunakan senapan angin di Kota Magelang, Jawa Tengah, terus bertambah sebelumnya 9 orang menjadi 13 orang. Rata-rata korban adalah kaum perempuan terkena tembakan di bagian pinggang ke bawah.
"Informasi terus berkembang, mohon maaf saya tidak bisa memastikan bahwa korban itu hanya semula enam, berkembang lagi sembilan, dan sekarang data kami sudah 13 orang dan data ini sedang kami dalami dan nanti akan saya laporkan ke polda," kata Kapolres Magelang Kota, AKBP Edi Purwanto di Magelang, Rabu (27/4).
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaTiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian
Baca SelengkapnyaSelain ditetapkan sebagai tersangka, ketiganya juga telah dilakukan penahanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kata Gueters, orang-orang semakin tertindas akibat meningkatnya kemiskinan dan kelaparan.
Baca SelengkapnyaAnas menjelaskan bahwa saat itu korban diketahui melakukan pendakian bersama beberapa orang rekannya
Baca SelengkapnyaBesaran dana santunan ini diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan RI No.15 Tahun 2017.
Baca SelengkapnyaMeski diguyur hujan deras, semangat ribuan orang yang telah lama menunggu kedatangan Ganjar tidak berkurang.
Baca SelengkapnyaBerikut penampakan rumah mewah Ibu Ani anak jenderal yang tinggal di rumah bak hutan terbengkalai.
Baca SelengkapnyaPolres Malang langsung menggelar olah TKP di lokasi kejadian untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Baca Selengkapnya