Pencopotan Baliho Pemenangan 02 di Garut Nyaris Bentrok
Merdeka.com - Brigade 02 Kabupaten Garut, Selasa (7/5) sore memasang sejumlah baliho hasil pleno KPU untuk pemilihan Presiden-Wakil Presiden. Panwascam Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut bersama Satpol PP pun hendak mencabutnya mengacu pada edaran Bawaslu RI, namun dalam prosesnya sempat terjadi ketegangan bahkan hampir terjadi kontak fisik.
Ketua Panwascam Tarogong Kidul, Geri Muzayyin mengaku pihaknya menerima laporan tentang pemasangan spanduk pernyataan kemenangan paslon 02 di Garut. Pihaknya sendiri menerima intruksi dari Bawaslu RI yang diamanatkan ke Bawaslu Kabupaten Garut.
"Isi intruksinya adalah masyarakat harus menjaga kondusifitas sebelum pengumuman resmi dari KPU RI nanti 22 Mei. Kami melakukan pencopotan ini karena khawatir yang sifatnya klaim meski ini memang benar hasil pleno di daerah. Yang kita antisipasi adalah reaksi balik dari lainnya yang menganggap bahwa kemenangan itu sifatnya nasional," kata Geri.
Ia menyebut bahwa selaku pengawas, tugasnya adalah menjaga kondusifitas, apalagi saat ini ada di bulan suci Ramadan. Dalam prosesnya pun pihaknya bersama Satpol PP Kabupaten Garut karena secara materi isi bukanlah alat peraga kampanye.
Geri menegaskan apa yang dilakukan pihaknya merupakan bagian dari menjaga stabilitas dan kondusifitas wilayah pasca pemilu. "Dan dalam proses ini sempat ada penolakan dari tim 02. Sempat adu argumen, sifatnya arogansi. Tidak sampai kontak fisik karena langsung ada anggota dari kepolisian," ucapnya.
Berdasarkan informasi yang diterimanya sendiri, pemasangan baligho tersebut dilakukan sore tadi di sejumlah tempat, salah satunya di Bundaran Simpang Lima. Ia menegaskan bahwa dengan adanya pemasangan tersebut harus ada penertiban.
"Harus diturunkan, ditertibkan. Kalau ada pihak yang berkepentingan keberatan berhak protes ke Panwaslu atau Bawaslu. Konten tidak salah karena fakta hasil pleno KPU. Tapi bukan itu yang ditakutkan, reaksi balikannya," katanya.
Ketua Brigade 02 Garut, Yusuf Supriadi mengaku bingung dengan aksi penurunan baliho yang dipasang oleh pihaknya. Dalam pandangannya sendiri, apa yang dilakukan tidak ada yang salah karena hanya menyampaikan hasil pleno yang dilakukan di Kabupaten Garut.
"Kenapa dengan baliho pada takut," kata Yusuf di lokasi pembongkaran baligho, Bundaran Simpang Lima, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Selasa (7/5).
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua KPU Ingatkan Pentingnya Mencoblos: Satu Suara Sangat Menentukan
Pemilih adalah penentu terhadap siapa yang akan menduduki jabatan.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaKPU Bantah Ada Hasil Hitung Suara Pemilu di Luar Negeri Sebelum 14 Februari
Pemungutan suara di luar negeri berjalan lebih dulu namun, penghitungan dibarengi dengan di dalam negeri
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peristiwa 8 Januari: Meninggalnya Pangeran Diponegoro pada Usia 74 Tahun di Makassar
Pangeran Diponegoro wafat pada tanggal 8 Januari 1855 di Makassar, Sulawesi.
Baca SelengkapnyaPemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaKPU Ajak Perwakilan Asing Lihat Langsung Pemungutan dan Perhitugan Suara Pemilu
Para peserta akan diajak KPU RI melihat langsung pemungutan dan penghitungan suara.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu
Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaKondisi Terkini Sugapa Papua Usai Pembakaran Rumah Warga dan Penyerangan Pos TNI-Polri oleh KKB
Kapolres mengaku, aksi penyerangan disertai penembakan itu dilakukan KKB sejak Jumat (19/1) dari segala arah.
Baca SelengkapnyaAnggota KPPS Ngeluh Belum dapat Upah, KPU Makassar: Sudah Dicairkan
Iren Maulana mengaku belum menerima upah meski tugasnya telah selesai.
Baca Selengkapnya