Penanganan Korban Kanjuruhan, Menko PMK: Tidak Ada Pungutan Semua Gratis

Merdeka.com - Korban tragedi Kanjuruhan mendapat jaminan biaya pemulihan dari pemerintah. Hal ini diungkapkan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy. Menurutnya, hal tersebut perlu dilakukan lantaran dukungan ini merupakan bagian dari mitigasi bencana.
"Dan yang penting kita sebarkan tak ada pungutan, semua gratis. Kemarin presiden meminta semua digratiskan, kalau tidak daerah ya provinsi, kalau provinsi juga tidak, ya nanti langsung pusat untuk pembiayaan. Santunan korban meninggal juga sudah diberikan, kalau ada pungutan pengantaran jenazah maka itu juga bagian dari santunan yang diberikan," kata Muhadjir kepada wartawan di Malang, Kamis (6/10).
Selain itu, anak yatim yang orang tuanya meninggal dalam tragedi tersebut, juga telah diberikan jaminan pendidikan melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) oleh Kementerian Sosial (Kemensos).
Dia menerangkan, dalam suatu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) terdapat dana siap pakai yang digunakan untuk menghadapi situasi darurat seperti sekarang ini.
"Saya berterima kasih pada Pemkab Malang yang sudah membuka dana siap pakai itu untuk memberikan santunan pada korban termasuk membiayai kesehatan korban yang memang harus gratis. Dan sekarang mohon disisihkan lagi untuk penanganan psikis trauma healing ini. Soal berapa itu yang tahu Pemda," imbuhnya.
Sementara itu merespons perintah Presiden Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi, pihaknya telah memerintahkan untuk membentuk tim investigasi yang memiliki dua peran dan tanggung jawab yakni menginvestigasi penyelenggaraan pertandingan yang diminta oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) dan investigasi keamanan dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
"Dan kita tahu Kapolri gerak cepat sekarang sudah ada beberapa orang yang dinonaktifkan, dan hari-hari ini terus melakukan penetapan pihak-pihak yang akan diminta keterangan dan mungkin dalam waktu dekat akan ada yang dijadikan tersangka. Jadi semua gerak cepat," tegas Muhadjir.
Presiden Jokowi juga telah membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang dikoordinir langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan. Di mana fakta-fakta terkait tragedi kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (1/10) dapat dikuak dalam kurun waktu sekitar 2 pekan.
Selain membentuk TGPF, Jokowi pun meminta pembenahan infrastruktur yang ada di stadion tersebut. "Jadi beliau berpesan atas kasus di Malang dan juga sudah melihat langsung lapangan di Malang ini, dan ternyata ada persoalan lapangan misal pintu gerbang keluar masuk yang terlalu sempit dan trapnya terlalu curam, itu hanya sebagian kecil saja perhatian presiden," tuturnya.
Muhadjir menyatakan juga korban yang cidera dan dirawat di rumah sakit telah diberikan santunan, di mana hal ini merupakan bentuk perhatian pemerintah. Kemudian terkait jumlah korban yang dilaporkan, diharapkan sudah tidak ada penambahan lagi. Namun jika pun terdapat penambahan korban, Muhadjir meminta untuk segera disampaikan terhadap pihaknya.
"Mudah-mudahan tak ada tambahan terutama sekarang yang masih dirawat di rumah sakit karena di antara mereka sekitar 21 tergolong berat dan itu pun belum kita cek lagi di RSUD yang baru kita susuri," terangnya.
Reporter: Putri Oktafiana
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Ini Alasan Gibran Pilih Irit Bicara selama Kampanye Pilpres
Gibran Rakabuming Raka mengakui dirinya irit bicara di masa kampanye Pilpres 2024
Baca Selengkapnya


Timnas AMIN Klarifikasi Kubu Prabowo Minta Debat Capres-Cawapres Dihapus, Hanya Pemaparan Visi Misi
Timnas Pemenangan AMIN mengungkap kubu pasangan calon presiden Prabowo-Gibran hanya menginginkan format debat berupa paparan
Baca Selengkapnya


Gunung Marapi Sumbar Kembali Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1.000 Meter
Gunung Marapi Sumatera Barat kembali erupsi pada Minggu.
Baca Selengkapnya


Dua Pelaku Pembunuhan Sadis Pria Mulut Tertancap Pisau Ditangkap!
Polisi menangkap dua orang pelaku pembunuhan pria berinisial AS (30) yang tewas dengan mulut tertancap pisau di Gresik.
Baca Selengkapnya


Ingat Riri Febriana? Mantan Artis Cilik Dulunya Berhijab, Kini Putuskan Pindah Agama
Riri Febriana, sosok yang tak asing di dunia hiburan. Dahulu, ia dikenal sebagai artis cilik dan berperan penting dalam sinetron populer, termasuk Genta Buana.
Baca Selengkapnya

Temui Pelaku UMKM di Makassar, Sandiaga Uno Gandeng Anak Ganjar Pranowo
Ketua Dewan Pakar TPN Ganjar Pranowo-Mahfud Md, Sandiaga Salahuddin Uno mengampanyekan pasangan nomor urut tigadi Makassar. Putra Ganjar Pranowo, Muh Zinedine A
Baca Selengkapnya

Kampanye di Kupang, Ganjar Janji Tinjau Ulang Regulasi yang Berpotensi Munculkan KKN
Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menegaskan korupsi kolusi dan nepotisme (KKN) adalah musuh bangsa ini.
Baca Selengkapnya

Strategi Demokrat Raih Suara di Jateng, SBY Minta Kader Tidak Bicara Muluk-Muluk
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan kader Demokrat tidak boleh bicara muluk-muluk pada pemilih.
Baca Selengkapnya

Mahfud Ungkap Alasan Pemerintah Tidak Bubarkan Pesantren Al-Zaytun
Menkopolhukam Moch Mahfud Md, menyatakan pemerintah tidak akan membubarkan Pondok Pesantren Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat.
Baca Selengkapnya

Pelajar di Ciampea Bogor Tewas Disabet Celurit Gerombolan Siswa SMK
Seorang pelajar tewas akibat disabet celurit oleh gerombolan pelajar di Jalan Pasar Lama, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jumat (1/12).
Baca Selengkapnya

Ular Piton Seberat 30 Kilogram Gegerkan Warga Jatirasa Bekasi
Seekor ular piton besar muncul dan menggegerkan warga Jalan Krakatau, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi.
Baca Selengkapnya

Undangan Pernikahan Sudah Disebar, Calon Pengantin Wanita di Palembang Hilang
Duka mendalam dialami keluarga BS (53) karena anak gadisnya, JN (24) hilang. Padahal, perempuan itu bakal melangsungkan pernikahan Minggu (3/11) ini.
Baca Selengkapnya