Pemkot Jayapura dan FKUB antisipasi meluasnya konflik Tolikara
Merdeka.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) menggelar rapat antisipasi meluasnya konflik di Kabupaten Tolikara, Papua. Konflik di wilayah tersebut diawali dengan pembakaran sebuah musala pada 17 Juli 2015, saat warga muslim setempat hendak melakukan ibadah Salat Id.
Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano mengatakan, rapat yang digelar pada hari libur tersebut bertujuan untuk memperkuat silaturahmi antarpemuka agama. Dengan silaturahmi ini diharapkan rasa kebersamaan terus terjaga.
"Pertemuan kali ini bukan untuk menanggapi peristiwa di Tolikara, saya ingin menjaga Kota Jayapura yang masyarakatnya heterogen. Keragaman agama yang ada harus dijaga bersama," ujarnya seperti dikutif dari Antara, Senin (20/7).
Ditegaskan Mano, keragaman penduduk di Kota Jayapura menjadi miniatur Indonesia yang memiliki keragaman suku, budaya dan agama yang dianut warga negaranya. Oleh sebab itu, diharapkan keragaman tersebut bukan menjadi pemicu perpecahan melainkan menjadi contoh kehidupan damai antar masyarakat yang beragam.
"Kita harus tunjukkan kota ini rukun, damai, saling menghormati satu dengan yang lain, saling menghargai, di kota ini tidak ada konflik horizontal yang terjadi, ini miniaturnya Indonesia," ucapnya.
Mano menambahkan, Kota Jayapura telah menjadi barometer berbagai lini kehidupan di Papua. Dengan terus bertambahnya jumlah penduduk, maka diperlukan penguatan rasa kebersamaan antarumat beragama.
"Orang mau lihat Papua cukup melihat kota ini, dengan keheterogenan masyarakatnya, agama, etnis ada semua. Kekompakkan dan kebersamaan ini perlu terus kita jaga. Pertemuan ini untuk memperkuat silaturahim kita sebagai benteng, jangan sampai orang dari luar merusak hal ini," katanya.
Mano menegaskan, dirinya tidak akan membiarkan kerukunan di wilayahnya diusik oleh siapapun. Oleh sebab itu, dirinya mengimbau warga untuk tidak terpancing aksi provokasi yang dilakukan pihak-pihak tak bertanggungjawab.
"Saya tidak mau kota ini dirusak oleh orang tidak bertanggung jawab. Jangan kita terprovokasi dengan segala pemberitaan di media massa, media sosial. Pancasila adalah dasar, sebagai rumah dan pondasi kita sesuai dengan UUD 1945 Pasal 29, setiap orang bebas memilih agamanya masing-masing sesuai dengan keyakinannya," ujarnya.
Mano pun meminta kepada pemimpin umat untuk bisa mengimbau jemaatnya untuk turut serta menjaga keamanan dan menghindar dari segala bentuk aksi provokasi.
Rapat FKUB berlangsung di kantor wali kota dengan dihadiri oleh berbagai pimpinan umat beragama seperti Ketua GKI kota Jayapura, Ketua NU dan MUI Kota Jayapura, serta Kapolresta Jayapura dan Dandim 1701 Jayapura.
(mdk/siw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia juga menyoroti keberanian Gibran sebagai sosok pemuda yang ingin menghadirkan perubahan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia tak pernah setuju tindakan kekerasan dalam bentuk apapun
Baca SelengkapnyaKapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyatakan akan menyelidiki dugaan kecurangan pada seleksi penerimaan aparatur sipil negara (ASN) di Pemkot Jayapura.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada peristiwa kelam di balik sejarah pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Yogyakarta. Simak selengkapnya.
Baca Selengkapnya"Pak Presiden tadi menitipkan kepada kami para kepala desa yang hadir ini untuk menjaga pemilu"
Baca SelengkapnyaJenazah korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, setiap daerah harus menonjolkan keunggulan yang dimiliki agar setiap daerah memiliki perbedaan.
Baca SelengkapnyaWarga Kampung Bayam Diduga Ditangkap Paksa Polisi, Ini Penjelasan Jakpro
Baca SelengkapnyaIa mengatakan para pelaku berinisial HH (23), EW (18), GD (20), dan CW (43) ditangkap di sejumlah lokasi.
Baca Selengkapnya