Pemerintah Turunkan Tim untuk Memperbarui Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Semeru
Merdeka.com - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menurunkan tim ahli untuk memperbarui peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Semeru di Jawa Timur. Tim Badan Geologi yang tengah berada di lokasi terdampak bencana melakukan pengambilan gambar dengan pesawat tanpa awak untuk mendapatkan gambaran terkini bukaan kawah yang mengarah ke selatan dan tenggara.
"Hingga beberapa hari ke depan kegiatan ini masih kita lakukan, terutama di sekitar bukaan kawah yang ke arah selatan dan tenggara," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Andiani dalam keterangan yang dikutip Antara di Jakarta, Kamis (9/12).
Andiani mengungkapkan bahwa Badan Geologi akan menerjunkan ahli untuk melakukan pemetaan dan penelitian guna identifikasi awal dalam memperbarui peta kawasan rawan bencana Gunung Semeru.
Badan Geologi juga akan menurunkan tim untuk melakukan pemetaan dalam rangka memperbaharui peta kawasan rawan bencana pada pekan depan. "Ini menjadi concern Badan Geologi, sehingga banyak ahli yang akan kami turunkan, mulai dari ahli geologi lingkungan hingga ahli kebencanaan, semua akan diturunkan, sekitar 10-15 orang. Kami akan all out," ujar Andiani.
Dia juga mengimbau agar peta-peta yang dikeluarkan oleh Badan Geologi, termasuk peta kawasan rawan bencana dijadikan acuan agar masyarakat memahami karakter geologi suatu tempat, karena apa yang digambarkan di dalam peta tersebut merupakan prediksi.
"Gambaran di dalam peta geologi itu tidak pernah ingkar janji. Jadi, mohon peta-peta yang sudah dikeluarkan Badan Geologi betul-betul dijadikan acuan, karena peta itu bercerita banyak," pungkas Andiani.
Sementara itu, Sekretaris Badan Geologi, Ediar Usman menambahkan ahli geologi tata lingkungan akan membantu memetakan wilayah mana saja yang sudah tidak bisa dijadikan tempat tinggal sekaligus memberikan rekomendasi wilayah yang aman untuk dijadikan hunian.
"Tentu akan dipilih wilayah yang aman dan ketersediaan air tanah yang memadai untuk kehidupan ke depannya," ucapnya.
Pemerintah mengingatkan masyarakat untuk menjauhi daerah-daerah yang merupakan aliran awan panas guguran karena masih terdapat potensi erupsi sekunder.
Pada Selasa (6/12), Badan Geologi mencatat ada empat kali awan panas guguran dengan jarak 2.800 sampai 3.000 meter pukul 00.00 hingga 23.59 WIB.
Kemudian pengamatan Rabu (8/12) kemarin dari pukul 00.00 sampai pukul 06.00 WIB dilaporkan tidak terjadi awan panas guguran, namun masih terpantau terjadi getaran-getaran dari permukaan.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Badan Geologi mengimbau untuk meningkatkan upaya mitigasi dan penataan ruang di kawasan rawan bencana gempa bumi.
Baca SelengkapnyaWarga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Baca SelengkapnyaKerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Letusan eksplosif memunculkan fenomena alam kilatan petir vulkanik
Baca SelengkapnyaMasyarakat dan pendaki diharapkan dapat menaati kebijakan tersebut.
Baca SelengkapnyaKepercayaan orang-orang sekitar pun tumbuh dan mengakar kuat di benak mereka jika merusak salah satu peninggalan sejarah tersebut, maka dia akan menerima nasib
Baca SelengkapnyaTeramati kolom abu setinggi 800 meter dari puncak gunung dan guguran material ke arah Besuk Kobokan.
Baca SelengkapnyaGundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.
Baca SelengkapnyaStudi terbaru menemukan, tabung ramping yang terbuat dari emas dan perak yang diciptakan pada Zaman Perunggu menjadi sedotan minuman tertua di dunia.
Baca Selengkapnya