Pemerintah Diminta Tak Bergantung ke AS Soal Pengadaan Ventilator
Merdeka.com - Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah untuk tidak hanya bergantung ke Amerika Serikat (AS) soal pengadaan ventilator. Saleh mengatakan kalau bantuan ventilator tersebut dibeli, maka tak ada salahnya bagi Indonesia untuk mencari ke negara lain.
"Kalau memang membeli, tidak ada salahnya juga mencari di negara lain. Mana yang paling cepat, itu yang didatangkan ke Indonesia. Sebab, kebutuhan ventilator ini memang sangat mendesak untuk penanganan pasien covid-19 di Indonesia. Itu diakui oleh kementerian kesehatan dalam rapat terakhir bersama komisi IX minggu lalu," kata dia melalui keterangan tertulisnya, Minggu (26/4).
Untuk diketahui, Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan memberikan bantuan ventilator untuk Indonesia. Kabar tersebut ia sampaikan dalam unggahan Twitter Jumat 24 April lalu.
Saleh mengatakan, ia menangkap dari pernyataan pejabat AS, Indonesia akan dibantu bersama beberapa negara Amerika Latin lainnya. Namun, negara-negara tersebut tetap membayar sesuai dengan harga yang ditetapkan.
"Ini wajar sebab produsen ventilator tersebut adalah perusahaan swasta yang tentu membutuhkan biaya operasional dan produksi," ungkapnya.
Kebutuhan AS Juga Tinggi
Belum lagi, kata Saleh, kebutuhan ventilator bagi untuk dalam negeri AS sendiri begitu besar. Ia mengungkap data bahwa waktu itu Gubernur New York, Andrew Cuomo, meminta pengadaan ventilator sebanyak 30.000 unit. Namun di saat bersamaan Trump tidak mempercayai kebutuhan ventilator sebanyak itu.
Kata Saleh, Cuomo menilai bahwa pemerintah federal sangat lambat dalam memberikan respon terhadap pandemi yang melanda negeri Paman Sam itu.
"Itu baru kebutuhan di satu negara bagian. Di negara-negara bagian lain juga sangat membutuhkan alat yang sama. Itulah sebabnya, di awal April kemarin, Presiden Trump meminta enam perusahaan besar untuk memproduksi ventilator. Keenam perusahaan itu adalah General Electric Co, Hill-Rom Holdings Inc, Medtronic Plc, Resmed Inc, Royal Philips N.V. dan Vyaire Medical Inc," tandasnya.
Reporter: Yopi MSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Air terjun merupakan bentuk keajaiban dan keindahan alam yang patut untuk dilihat. Yuk, simak daftar air terjun tertinggi di dunia!
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, bendungan dan Instalasi Pengolahan Air itu memiliki banyak manfaat untuk masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaSituasi di Gaza, Yaman, Ukraina, dan beberapa bagian dunia lain juga memperburuk krisis air yang terjadi.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaDari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.
Baca SelengkapnyaPresiden menjelaskan bahwa kenaikan harga ini dipicu kegagalan panen yang disebabkan oleh bencana Elnino di seluruh dunia.
Baca Selengkapnya