Pelanggaran PSBB di Malang Raya Didominasi Pengendara dari Luar Kota
Merdeka.com - Ribuan pengguna kendaraan bermotor asal luar kota telah melakukan pelanggaran sesuai ketentuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Malang Raya. Karena masih dalam masa penerapan imbauan dan teguran, kendaraan tersebut hanya diminta untuk berbalik arah.
Petugas baru akan memberlakukan penerapan teguran dan penindakan pada hari keempat, yakni Rabu (20/5) sampai hari ke-14 mendatang.
"Jadi hari keempat nanti kita memang betul-betul berlakukan penindakan berupa blangko teguran tertulis. Blangko teguran itu ada teguran 1 sampai 3, nantinya yang kita laksanakan, mulai besok," kata Kasatlantas Polresta Malang Kota Kompol Priyanto di cek poin Graha Kencana Kota Malang, Selasa (19/5).
Kata Priyanto, selama dua hari penerapan PSBB Malang Raya, petugas di pintu cek poin Graha Kencana memeriksa 6.773 kendaraan roda dua dan 2.812 kendaraan roda empat. Dari jumlah tersebut sebanyak 385 kendaraan roda dua dan 166 mobil harus putar balik karena tidak sesuai ketentuan PSBB Malang Raya.
"Rata-rata pelanggarannya yang pelat luar kota, KTP luar kota tidak dilengkapi surat dinas dan surat sehat. Walaupun pelat luar kota, namun warga Kota Malang tetap dijalankan, namun tetap kita lakukan protokol kesehatan," katanya.
Sementara itu kata Priyanto, kepadatan arus di hari ketiga sedikit menurun dibandingkan sebelumnya. Karena masyarakat mulai melengkapi identitas, baik identitas pribadi maupun surat tugas.
Masyarakat sudah menyiapkan diri menghadapi pemeriksaan di check point. Sehingga situasi terlihat lebih tertib dan memperlancar kegiatan pemeriksaan dibandingkan pemeriksaan hari sebelumnya.
"Kemarin kita masih menjumpai kendaraan luar kota yang setelah kita lakukan pemeriksaan tidak melengkapi surat tugas, sehingga kita putarbalikkan. Namun hari ini, kita jumpai kendaraan luar kota tapi banyak dilengkapi surat dinas," katanya.
Karena dirasa sudah memenuhi ketentuan, mereka dipersilakan masuk Kota Malang, dengan tetap menjalankan pemeriksaan sesuai Protokol Covid-19. Mereka memang rata-rata berasal dari Surabaya, Sidoarjo dan Pasuruan.
Pengendara sepeda motor pun terlihat mulai tertib dengan mengenakan masker. Kondisi ini berbeda dengan hari pertama maupun hari kedua penerapan yang banyak dijumpai tidak memakai masker.
"Saat ini sudah jarang lagi. Tadi pagi saya lihat masih ada juga, karena tidak membawa kita siapkan masker," tegasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku membunuh korban inisial SB yang merupakan sesama pencuri karena pembagian hasil curian tidak rata.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang-barang digunakan para remaja saat konvoi menggunakan sepeda motor dan membawa bendera dari penangkapan tersebut.
Baca SelengkapnyaBrigadir Agus Kurniawan kedapatan menghampiri segerombolan pemuda di pinggir jalan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemudik juga bisa menitipkan rumah kosongnya kepada polisi agar terus dipantau selama mudik
Baca SelengkapnyaRata-rata titik kemacetan terjadi di titik menjelang dan setelah SPBU.
Baca SelengkapnyaPemudik Bermotor dapat Pengawalan Polisi dari Pelabuhan Merak hingga ke Tangerang
Baca SelengkapnyaKepala desa berinisial S itu sebelumnya ditangkap polisi bersama dua tersangka lainnya yaitu A dan AS di lokasi terpisah pada Minggu (25/2).
Baca SelengkapnyaSaksi warga dan pelaku N karena mengalami luka-luka langsung dibawa ke Rumah Sakit Mitra Husada.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal setelah sepeda motor bermuatan logistik yang dikendarai menabrak trotoar.
Baca Selengkapnya