Pelaku Pengeroyokan Pekerja Berkaos Jokowi Diduga Berasal dari DIY
Merdeka.com - Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono mengatakan, Polres Purworejo hingga kini masih menangani kasus pengeroyokan terhadap Yuli Wijaya (28) yang diduga dilakukan pendukung salah satu capres-cawapres.
Warga Dukuh Sarangan, Desa Krendetan, Begelen yang bekerja sebagai petugas pengatur keluar masuk kendaraan proyek pertambangan itu dikeroyok di Jalan Jogja KM 11, Krendetan, Begelen, Purworejo, Selasa (2/4). Kebetulan saat kejadian, korban mengenakan kaos pendukung Jokowi.
"Sampai sekarang prosesnya masih berjalan. Pelakunya belum teridentifikasi, tapi saksi-saksi sudah kita periksa," ujar Condro kepada wartawan di Mapolresta Surakarta, Jumat (5/4).
Dari hasil pemeriksaan saksi-saksi, Condro menyimpulkan para pelaku berasal dari wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Untuk mencari keberadaan pelaku, Polda Jateng berkoordinasi dengan Polda DIY.
Atas kejadian tersebut, Kapolda mengimbau kepada para pendukung paslon 01 dan 02 agar tetap menjaga ketertiban saat mengikuti kampanye. Menurutnya, konflik antar pendukung kerap terjadi dan berawal dari singgungan antarpaslon saat konvoi.
"Misalnya kalau hari ini kampanye paslon 02, maka pendukung 01 harus menghargai. Kalau hari ini kampanye 01, pendukung 02 harus menghargai," ucap Kapolda.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban dibawa dari Jakarta lalu ditempatkan di salah satu lokasi di Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaWali Kota Solo ini juga meminta agar para pendukungnya tidak membalas fitnah yang ditudukan kepadanya.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Butet dilaporkan relawan Jokowi ke Polda DIY pada Selasa (30/1).
Baca SelengkapnyaIstana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, setiap daerah harus menonjolkan keunggulan yang dimiliki agar setiap daerah memiliki perbedaan.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, isu pemakzulan presiden di tengah proses pemilu sangat tak produktif bagi masyarakat dan pemerintah.
Baca SelengkapnyaIa menduga, wacana pemakzulan mungkin adalah taktik pengalihan isu atau refleksi kekhawatiran pendukung calon lain akan kekalahan.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya