Pelaku mengaku melihat iblis di wajah korban pembunuhan di Madina
Merdeka.com - Polisi mengungkap motif rangkaian pembunuhan terhadap 3 kerabat di Mandailing Natal (Madina), Sumut. Pelaku mengaku melihat wajah para korban.
Ketiga korban dihabisi dalam perjalanan kelompok ini 'mengungsi' ke perbukitan, setelah mereka meyakini akan adanya bencana di kampungnya.
"(Korban) nggak ada dipilih, cuma dalan perjalanan mau mengungsi, tersangka M melihat wajah mereka (korban) berubah jadi iblis semua," kata AKBP Irsan Sinuhaji, Kapolres Madina, Selasa (5/6).
Kelompok itu berjumlah 10 orang. Semua masih ada hubungan keluarga.
Namun 3 orang di antaranya dibunuh. Ketiganya yakni Risma (26), Dedi (16), dan Tiara (5 bulan).
Pembunuhan ini dilakukan M, B dan Mk. M ditengarai sebagai pemimpin keluarga yang berasal dari Desa Lubuk Kancah, Ranto Baek, Madina itu.
Bahkan salah seorang dari tiga pelaku sempat hampir jadi korban pembunuhan. "Jadi, si M ini melihat siapa yang berubah, dibunuh. "Abangnya yang pegal minta dipijit juga mau dibunuh sama dia. Padahal abangnya ini pelaku juga," jelas Irsan.
Kelompok M Cs ini memang terindikasi mengikuti aliran yang diduga sesat. "Beberapa waktu lalu mereka coba disadarkan dan mendapat penyuluhan dari Depag dan MUI. Arah kiblatnya disesuaikan dengan syariat Islam," jelas Irsan.
Saat ini, tiga tersangka pembunuhan itu masih diproses di Mapolres Madina. Sementara empat anggota keluarganya yang lari menyelamatkan diri karena tidak sepakat dengan pembunuhan itu kini di bawah perlindungan aparat pemerintahan dan warga desa setempat. "Termasuk di antaranya ibu pelaku," jelas Irsan.
Seperti diberitakan, rangkaian pembunuhan itu menggegerkan warga Desa Muara Bangko, Ranto Baek, Madina. Awalnya, pada Kamis (31/5), mereka dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat perempuan tanpa busana di perkebunan sawit. Korban dikenali sebagai Risma (26). Keesokan harinya, warga menemukan jenazah Dedi (16). Lokasi penemuannya tak jauh dari korban pertama.
Warga kemudian sempat menangkap seorang pelaku yang membunuh kedua korban. Berdasarkan pengakuannya, masih ada satu korban lagi, yakni Tiara, bayi berusia 6 bulan.
Pembunuhan ini ternyata dilakukan tiga kerabat mereka sendiri. Pelaku mengaku mendapat bisikan gaib dalam perjalanan mereka mengungsi ke perbukitan.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin mengatakan, temannya beralih dukungan ke pihak lain lantaran telah diiming-imingi sesuatu.
Baca SelengkapnyaMuhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan tim identifikasi terhadap keempat jenazah ditemukan adanya tali yang mengikat antar satu korban dengan korban lain.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Korban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPenting untuk mempersiapkan diri menjelang bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaPembunuhan terhadap Iwan Sutrisman Telaumbanua (21) memberi luka mendalam kepada keluarga korban.
Baca SelengkapnyaKejadian itu berawal ketika korban diajak keluar rumah oleh salah seorang pelaku inisial R yang juga merupakan teman korban.
Baca SelengkapnyaIslam mengajarkan umatnya untuk mencari kepuasan yang bersumber dari pemenuhan kebutuhan spiritual dan moral.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 7 aliran Islam yang wajib diketahui beserta pandangannya.
Baca Selengkapnya