Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pekerja wisata Baturraden meratapi nasib usai puluhan penginapan digusur

Pekerja wisata Baturraden meratapi nasib usai puluhan penginapan digusur Demo tolak penyegelan penginapan di Baturraden. ©2017 Merdeka.com/Abdul Aziz Rasjid

Merdeka.com - Kawasan penginapan di sisi timur area wisata Baturraden Kabupaten Banyumas, sepi pengunjung sejak awal November lalu. Jalan menanjak baik disisi kiri maupun kanan yang dipadati villa atau hotel kelas melati lengang. Biasanya, tiap akhir pekan menjadi puncak keramaian pengunjung. Tapi pemandangan yang kini hadir justru sebaliknya, beberapa pintu penginapan tertutup rapat bahkan ada pula bangunan penginapan yang sebagian temboknya telah dihancurkan.

Aslim (55) warga Desa Kemutug Baturraden, duduk melamun di halaman Villa Virgo saat ditemui merdeka.com, Kamis (8/12). Laki-laki yang hidup dengan seorang istri dan tiga anak itu, bekerja menjadi penjaga Villa Virgo selama 35 tahun. Pekerjaan yang jadi tumpuan kepastian hidupnya itu terancam hilang.

Pertengahan November, tepatnya Kamis (14/11), ia mendapat informasi mengejutkan. Pemerintah Kabupaten Banyumas melalui surat peringatan yang dikeluarkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menginstruksikan agar penginapan mesti segera dikosongkan.

Aslim pun tak bisa menutupi keresahannya. Ia mengeluh, "Otak wong cilik lagi dikumbah, tapi dengan banyu buthek," katanya dalam bahasa Banyumas. Ucapan itu berarti bahwa otak orang kecil sedang dicuci, tapi dengan air keruh. Maksudnya, pemerintah mengambil keputusan tanpa memikirkan dahulu nasib orang kecil seperti dirinya.

Ia pun ditimbun sedih, keramaian akhir tahun yang mendatangkan banyak pengunjung ke penginapan sekadar jadi pengharapan tak masuk akal. Senin (5/12), puluhan Satpol PP mendatangi sejumlah penginapan lantas memasang segel kuning di pintu bertuliskan 'Garis Pembatas Belum Berizin' dan memasang selembar pemberitahuan bertuliskan 'Tanah dan Bangunan ini telah diserahkan kembali ke Pemerintah Kab Banyumas'.

Penyegelan itu, ia anggap telah mematikan penginapan dan orang-orang yang menyandarkan hidup sebagai penyangga wisata. Padahal biasanya dalam satu bulan ada 8 kali pengunjung. Pengunjung ini umumnya orang-orang luar kota yang ingin menikmati hawa lereng gunung di Baturraden atau kegiatan organisasi baik mahasiswa atau umum.

"Sudah sebulan lebih penginapan-penginapan di sini kosong blong. Siapa yang mau menginap. Pengunjung-pengunjung takut tiba-tiba diusir Satpol PP," ujarnya.

Keresahan yang sama juga diungkapkan Sudirno (48), penjaga hotel melati Indrapasta. Ia mengatakan, tak ingin menentang program pemerintah. Tapi ia mengharapkan ada perhatian dari pemerintah yang memikirkan nasibnya karena bakal menganggur tanpa pekerjaan.

demo tolak penyegelan penginapan di baturraden

Kenyataannya, pemerintah tak mau tahu. Ia bercerita, empat bulan lalu, pemilik maupun karyawan dikumpulkan oleh Badan Keuangan Daerah Banyumas dan diminta mengosongkan vila. Alasannya, masa sewa vila yang berdiri di atas tanah milik Pemkab Banyumas itu telah habis tahun 2014

"Setelah itu muncul Surat Peringatan 1 (SP1) tanggal 14 November dan SP 2 tanggal 24 November. Semuanya tidak ada tanda tangan Bupati Banyumas, tidak ada SP3, tahu-tahu ada tujuh vila yang disegel," katanya.

Di sisi lain, sebab adanya penyegelan dan pengosongan, pihak penginapan meski membatalkan pemesanan pengunjung untuk perayaan tahun baru. Mau tak mau uang pemesanan mesti dikembalikan. Aslim dan beberapa pekerja di penginapan, sebenarnya ingin meminta kelonggaran kepada Pemkab Banyumas hingga bulan Januari. Sehingga dia dan teman-teman yang senasib bisa mencari rejeki pada malam pergantian akhir tahun.

"Senin (5/12) kemarin puluhan Satpol PP datang langsung menyegel. Saya sempat bertanya tentang surat peringatan yang ketiga. Tapi tidak digubris," ujarnya pada Merdeka.com.

Adanya penyegelan tersebut, membuat pelaku wisata di kawasan Baturraden berkeputusan menggelar aksi solidaritas penolakan penggusuran 32 vila dan hotel. Mereka membentangkan sejumlah spanduk 'Menolak Penggusuran Villa' di jalur wisata menuju kawasan tersebut.

Ketua Paguyuban Jagabaya Baturraden, Amir M mengatakan akibat dari penyegelan tersebut 300 pelaku wisata di kawasan Baturraden terancam kehilangan mata pencaharian. 120 orang di antaranya bekerja sebagai penjaga vila dan hotel. Mereka, mulai dari pedagang, tukang pijat, pemandu wisata sampai perantara penginapan. Kebanyakan pelaku wisata itu, berasal dari 12 desa penyangga wisata Baturraden. Rata rata merupakan warga Desa Kemutug, Karangmangu, Karangtengah.

Amir menilai, semestinya Pemkab Banyumas juga memikirkan solusi sebelum mengusir para pengelola dan pekerja vila di Baturraden. Dia juga meminta kepastian terkait penyegelan tersebut. Pasalnya, Pemkab Banyumas selama ini tidak berkomunikasi dengan para pelaku wisata Baturraden.

"Ini 32 hotel dan vila tidak boleh beroperasi, disegel. Kami pelaku wisata nasibnya jadi terkatung-katung. Pada intinya kami mendukung kalau itu program pemerintah. Tapi ini tidak jelas rencananya seperti apa," tandasnya.

Dikonfirmasi terkait keluhan-keluhan para pelaku wisata tersebut, Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas, Saptono mengatakan bahwa 32 vila tersebut menempati lahan milik Pemkab Banyumas. Para pemilik vila diminta untuk mengosongkan kawasan seluas 20 hektar tersebut karena akan dilakukan penataan. DED penataan ia katakan sudah ada. Rencananya untuk perluasan lahan parkir, penginapan remaja, motel, dan sentra jajanan dengan areal sekitar 20 hektar.

Saptono mengatakan, penataan kapling vila tersebut ditangani oleh bidang aset Badan Keuangan Daerah Banyumas. Namun, dia mengaku belum ada keputusan terkait rencana pengelolaannya.

"Belum ada keputusan dikelola oleh siapa. Intinya tetap Pemkab Banyumas. Nanti, para pemilik 32 vila dan hotel itu bisa menyewa lagi setelah penataan kawasan selesai," jelasnya melalui sambungan telepon, Kamis (8/12).

Entah apakah Pemkab Banyumas mendengar suara-suara keluhan para pekerja wisata di kawasan penginapan sisi timur wisata Baturraden. Mereka kini telah menganggur, mendapati kenyataan kawasan yang sebelum ramai kini berbeli hening dan sepi. Dalam keheningan itu mereka merasa lapar dan mereka telah memasang spanduk bertuliskan 'Tolak Penggusuran Hotel,' sebagai sikap atas kenyataan pahit yang mereka alami.

(mdk/ary)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hari Ini, Pengunjung Ragunan Membludak Capai 112 Ribu Saat Libur Lebaran

Hari Ini, Pengunjung Ragunan Membludak Capai 112 Ribu Saat Libur Lebaran

"Pada hari ini kunjungan wisatawan mencapai 112 ribu orang dan menjadi yang terbanyak," kata Bambang

Baca Selengkapnya
Wisata Sentul yang Populer dan Menarik, Tawarkan Pengalaman Berlibur Seru

Wisata Sentul yang Populer dan Menarik, Tawarkan Pengalaman Berlibur Seru

Sentul menarik untuk jadi tempat wisata karena menawarkan pesona alam yang asri, udara yang sejuk dan segar, serta beragam atraksi wisata yang dapat dijajal.

Baca Selengkapnya
Turis Asing Masuk Bali Bakal Dipungut Rp150.000 Mulai 14 Februari, Ternyata Dananya untuk Ini

Turis Asing Masuk Bali Bakal Dipungut Rp150.000 Mulai 14 Februari, Ternyata Dananya untuk Ini

Pungutan sebesar Rp150.000 bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali akan digunakan utamanya untuk menangani permasalahan sampah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Wisata Memanjakan Mata di Puncak Tunden Nui dan Majukan UMKM di Desa Brewe

Wisata Memanjakan Mata di Puncak Tunden Nui dan Majukan UMKM di Desa Brewe

Tak hanya indah, Tunden Nui juga membantu perekonomian warga sekitar.

Baca Selengkapnya
8 Wisata Pemalang yang Hits dan Populer, Cocok untuk Liburan Akhir Pekan

8 Wisata Pemalang yang Hits dan Populer, Cocok untuk Liburan Akhir Pekan

Merdeka.com merangkum informasi tentang 8 wisata Pemalang yang hits dan cocok untuk liburan akhir pekan.

Baca Selengkapnya
9 Tempat Wisata di Palembang yang Hits dan Populer, Cocok untuk Liburan Akhir Pekan

9 Tempat Wisata di Palembang yang Hits dan Populer, Cocok untuk Liburan Akhir Pekan

Merdeka.com merangkum informasi tentang 9 tempat wisata di Palembang yang hits dan populer cocok untuk liburan akhir pekan.

Baca Selengkapnya
Arus Mudik Lebaran, Banyuwangi Siagakan Ribuan Nakes di Pos Kesehatan dan Tempat Wisata

Arus Mudik Lebaran, Banyuwangi Siagakan Ribuan Nakes di Pos Kesehatan dan Tempat Wisata

Pemkab Banyuwangi menyiagakan 1.071 tenaga kesehatan untuk pelayanan kesehatan selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya
Pemkab Paser Kembangkan Pesona Air Terjun Lempesu untuk Wisatawan

Pemkab Paser Kembangkan Pesona Air Terjun Lempesu untuk Wisatawan

Pemkab Paser Fokus Kembangkan Wisata Air Terjun Lempesu

Baca Selengkapnya
Meluncur dari Ketinggian 20 Meter, Ini Serunya Wisata Perosotan Pelangi Ekstrem di Puncak Dua Bogor

Meluncur dari Ketinggian 20 Meter, Ini Serunya Wisata Perosotan Pelangi Ekstrem di Puncak Dua Bogor

Serunya meluncur dari atas ketinggian bisa dirasakan di wahana tersebut.

Baca Selengkapnya