Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pedasnya penilaian Demokrat sebut Jokowi hanya lanjutkan gagasan SBY

Pedasnya penilaian Demokrat sebut Jokowi hanya lanjutkan gagasan SBY SBY bertemu Jokowi di Istana. ©2017 Biro Pers Setpres

Merdeka.com - Tanggal 20 Oktober 2017, tepat tiga tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim sudah banyak kemajuan yang dicapainya selama tiga tahun berkuasa, terutama di bidang infrastruktur.

Namun, menurut Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarif Hasan, sejumlah pembangunan di 3 tahun pemerintahan Jokowi hanya melanjutkan proyek yang digagas di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Pertama kami melihat bahwa sebenarnya pembangunan itu kan berkelanjutan tidak ada pembangunan berdiri sendiri. Jadi kami melihat presidensial Jokowi-JK ini memiliki modal kuat membawa Indonesia ke depan lebih bagus," kata Syarief dalam diskusi 3 tahun Jokowi-JK di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (20/10).

Bahkan, Syarief mengklaim sejumlah pembangunan yang dilakukan Presiden Joko Widodo itu bukan benar-benar dari nol. Salah satunya adalah jaminan kesehatan yang diklaim merupakan hasil dari kerja Jokowi.

Program itu, kata Syarief, sebenarnya digagas oleh Presiden RI ke 5 Megawati Soekarnoputri. Kemudian, dasar hukum dan konsep program tersebut dituntaskan oleh SBY. Sementara, Jokowi hanya menikmati saja.

"Jaminan kesehatan, itu ide pertamanya Bu Mega, dituntaskan SBY dengan semua perundang-undangannya dan dinikmati oleh Jokowi," klaimnya.

Selain jaminan sosial, Syarif menyebut pembangunan beberapa infrastruktur tidak berasal dari era Jokowi. Contohnya, proyek jembatan Suramadu Jawa Timur. Lagi-lagi, Syarif menyebut proyek yang dicetus Mega itu dilanjutkan SBY.

"Jadi, rakyat melihat ternyata ini loh yang sebenarnya terjadi," ungkapnya.

Tak hanya itu, Syarief Hasan menilai demokrasi mengalami kemunduran selama Jokowi memerintah Indonesia selama 3 tahun. Hal ini karena munculnya konflik internal di beberapa partai politik.

"Masalah demokrasi saya lihat kita semakin mundur. Kalau pemerintahan sebelumnya independensi parpol 100 persen tidak seperti sekarang terjadi dualisme parpol, itu tidak bagus terhadap demokrasi kita," kata Syarief.

Dia berharap, pemerintah segera menyelesaikan masalah kemunduran demokrasi di Indonesia. Sebab, kata Syarief, hal itu berdampak besar ke rakyat Indonesia.

"Mudah-mudahan ini terselesaikan secepatnya sehingga orientasinya untuk kepentingan rakyat," tegasnya.

Selain demokrasi, Syarief menilai penegakan hukum era Jokowi-JK juga bertentangan dengan program nawacita yang disampaikan pada kampanye Pilpres 2014. Pemerintah didorong untuk memastikan penegakan hukum tidak ada intervensi.

"Kita dorong agar pemberian yang mendorong pemberantasan korupsi secara tegas dan betul-betul tidak ada intervensi. Mudah-mudahan tidak ada intervensi," tukasnya.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pesan SBY untuk AHY: Kesempatan Demokrat Sukseskan Pemerintahan Jokowi
Pesan SBY untuk AHY: Kesempatan Demokrat Sukseskan Pemerintahan Jokowi

SBY meminta AHY untuk bisa menjalin komunikasi dengan baik dengan pemimpin lintas sektor.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ingatkan Pentingnya Kesehatan: Pintar Tapi Gak Sehat Mau Apa?
Jokowi Ingatkan Pentingnya Kesehatan: Pintar Tapi Gak Sehat Mau Apa?

Untuk menjadi negara maju tak cuma mengedepankan kecerdasan sumber daya manusianya saja.

Baca Selengkapnya
Jamuan Minggu Malam: NasDem Bilang Jokowi yang Undang, Istana Sebut Surya Paloh yang Minta
Jamuan Minggu Malam: NasDem Bilang Jokowi yang Undang, Istana Sebut Surya Paloh yang Minta

Belum diketahui apa pembicaraan antara Surya dengan Jokowi dalam pertemuan itu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Kirim Bunga untuk Megawati, Hasto: Kami Belum Cek Satu Persatu
Jokowi Kirim Bunga untuk Megawati, Hasto: Kami Belum Cek Satu Persatu

Megawati merayakan bertambah usia yang ke-77 pada hari ini.

Baca Selengkapnya
Pesan Jokowi ke Menteri: Bansos Harus Diteruskan
Pesan Jokowi ke Menteri: Bansos Harus Diteruskan

Jokowi juga mengingatkan agar penyaluran bansos dipantau ketat supaya tepat sasaran.

Baca Selengkapnya
Istana Bantah Kabar Sebut Presiden Jokowi Bertemu Megawati: Sama Sekali Tidak Benar!
Istana Bantah Kabar Sebut Presiden Jokowi Bertemu Megawati: Sama Sekali Tidak Benar!

Kabar tersebut dihembuskan oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto

Baca Selengkapnya
Jokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional
Jokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional

Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.

Baca Selengkapnya
LSI Denny JA: Masyarakat Puas Kinerja Jokowi Pilih Prabowo-Gibran, Tak Puas ke Anies-Cak Imin
LSI Denny JA: Masyarakat Puas Kinerja Jokowi Pilih Prabowo-Gibran, Tak Puas ke Anies-Cak Imin

masyarakat yang tidak puas dengan kinerja Jokowi lebih banyak memilih Anies-Muhaimin

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye, Istana Contohkan Megawati dan SBY Pernah Kampanye untuk Partai
Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye, Istana Contohkan Megawati dan SBY Pernah Kampanye untuk Partai

Istana meluruskan ucapan Presiden Jokowi soal presiden boleh kampanye dan memihak.

Baca Selengkapnya