PDIP minta kasus kader diduga dikeroyok FPI dituntaskan sampai akar
Merdeka.com - PDIP meminta pihak kepolisian menyelidiki hingga tuntas kasus pemukulan terhadap salah satu kadernya, Widodo di Jelambar, Jakarta Barat hingga ke aktor intelektualnya. Sebab pemukulan tersebut tidak mungkin terjadi tanpa ada komando, terlebih ini disaat Pilkada DKI Jakarta 2017.
Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan DKI Wiliam Yani mengatakan, permasalahan ini tidak hanya selesai jika hanya menangkap oknum yang melakukan pemukulan. Sebab pasti ada pihak-pihak yang memerintahkan sehingga kejadian pengeroyokan tersebut sampai terjadi.
"Kami mengharapkan pihak kepolisian ini dapat mengusut tuntas hingga ke akar. Sebab saya yakin ini bukan hanya tindak pidana biasa, karena kemungkinan ada yang memerintahkan mereka," katanya, Sabtu (7/1).
Dia mengungkapkan, pernyataan Sekretaris Dewan Syuro DPD FPI DKI Jakarta Novel Chaidir Hasan Bamukmin seharusnya bisa menjadi kunci awal. Sebab saksi dalam kasus dugaan penistaan agama tersebut membenarkan adanya perseteruan dengan FPI.
"Makanya kita lihat dari pernyataan Novel benar ada singgungan dengan FPI. Makanya pihak kepolisian harus panggil tuh dari FPI tingkat kecamatan, Jakarta Barat sampai DPD DKI juga. Biar tahu di mana mulanya," tegasnya.
Wiliam Yani mengharapkan, kasus ini dapat segera diusut dan membuahkan hasil. Sebab dia khawatir nantinya kasus pengeroyokan itu dapat mencederai pesta demokrasi yang tengah dirayakan seluruh warga ibukota.
"Kalau ada kasus kaya gini gimana warga mau ikut kampanye. Bisa jadi malah takut," tutupnya.
Sebelumnya, Sekretaris Dewan Syuro DPD FPI DKI Novel Chaidir Hasan Bamukmin mengatakan Widodo kalah berkelahi lawan Pimpinan Laskar Pembela Islam (LPI) se-Kecamatan Grogol-Petamburan (Qoid) bernama Irfan. Novel juga menyebut bahwa LPI berbeda dengan FPI. Namun, organisasi tersebut diakuinya, selalu mendukung tiap gerakan dilakukan FPI.
Terkait insiden perkelahian, Novel mengaku dapat informasi bahwa kejadian bermula ketika calon Wakil Gubernur DKI nomor urut 2 Djarot Saiful Hidayat melakukan kampanye di wilayah itu. Saat itu Irfan dan beberapa anggota LPI lainnya sempat adu mulut dengan relawan Ahok-Djarot itu.
"Jadi kampanyenya Djarot, lewat Grogol-Petamburan, kejadiannya siang tuh. Kemudian omongan ini si kotak-kota meledek, dan membuat tersinggung LPI. Memang pas saling ledek, LPI bilang 'mendukung penista agama haram'. Terus dibalas sama si PDIP, 'enggak haram', begitu deh. Terus ya sudah bubar," ujarnya.
Novel melanjutkan, Widodo dan Irfan diketahui satu kampung ini, kemudian tidak sengaja bertemu pada malam hari. Dalam situasi ini, kata Novel, Widodo menantang Irfan kembali.
"Keduanya berantem dah. Yang nantangin duluan si PDIP (Widodo). Banyak orang yang nonton pas berdua berantem, memang enggak dipisahin, karena memang eneg (tidak suka) sama nih orang (Widodo). Jatuh habis dipukul sama Irfan," ungkapnya.
Percaya bahwa Widodo bukan dikeroyok melainkan kalah duel, Novel menegaskan bakal memberikan bantuan hukum dan melakukan laporan balik ke kepolisian. Sebab, laporan pengeroyokan dilayangkan kubu relawan Ahok-Djarot dianggap provokatif.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fraksi PDIP DKI Kritik Heru Budi, Nilai Penetapan Desil Penerima KJMU Terlalu Ketat & Kaku
Mendorong Heru Budi untuk turun langsung ke masyarakat supaya tak tidak terlalu kaku
Baca SelengkapnyaKPU Divonis DKPP Langgar Etik Loloskan Gibran Jadi Cawapres, PDIP Sindir Legitimasi Pencalonan Paslon 2
elanggaran kode etik KPU merupakan peringatan keras ada penyalahgunaan kewenangan dan prosedur demi kepentingan pihak tertentu.
Baca SelengkapnyaJelang Pencoblosan, Anies Berharap Tidak Ada Lagi Pelanggaran Etik
DKPP menyatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari melanggar etik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Politikus PDIP Ingatkan KPU: Jangan Main-Main dengan Suara Rakyat
Pernyataan ini menanggapi putusan DKPP yang memberikan sanksi etik ke KPU.
Baca SelengkapnyaKomisioner KPU Diperiksa DKPP, Rekapitulasi Nasional Diskors Sementara
Pemeriksaan terkait dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Duga Ada Upaya Akali Hasil Pemilu untuk Ketua DPR dan Paksakan 1 Partai Dekat Penguasa Lolos
Partai ini disebut-sebut masih dekat dengan penguasa di Istana.
Baca SelengkapnyaPDIP Terima Pengunduran Diri Maruarar Sirait
Hasto mengingatkan menjadi anggota partai pada dasarnya disandarkan pada prinsip kesukarelaan.
Baca SelengkapnyaDewas KPK Tak Permasalahkan Firli Tidak Hadir saat Sidang Putusan Etik
Firli terjerat tiga dugaan pelanggaran etik. Pertama yakni terkait komunikasi dan pertemuan dengan SYL.
Baca SelengkapnyaReaksi Ketua KPU Diputus Melanggar Etik oleh DKPP Terkait Pencalonan Gibran
Hasyim merasa sudah menyampaikan semuanya di persidangan.
Baca Selengkapnya