PBNU minta Kominfo segera tutup situs ISIS
Merdeka.com - Sebanyak 19 situs media Islam diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) lantaran dinilai mengandung konten negatif dan diduga mendukung gerakan radikalisme Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Menanggapi hal tersebut, Pengurus Besar Nadhlatul Ulama meminta situs media lain juga harus diblokir karena mengajarkan aliran sesat.
"Ada yang kurang dari pemblokiran ini yang punya ISIS malah tidak diapa-apain," kata Wakil Ketum PBNU Assad Said Ali dalam diskusi bertema 'Efektivitas Pemblokiran Situs Radikal dalam Memerangi Terorisme' di Kampus Univ Bhayangkara Jakarta Raya, Jumat (10/4).
Menurut dia situs lain yang harus diblokir yakni Milaibrahim, Ansyarudaullah, Ansaruttauhid, Jihadologi, Azzam blog, Sautusallam dan Al-Busro. Sebab, situs tersebut telah bermuatan negatif.
Apalagi menurut dia situs-situs yang mendukung ISIS mempunyai alamat dan pengelola yang jelas, maka BNPT dan Kominfo harus juga harus menindak tegas.
"Jadi menurut saya kriteria pemblokiran dalam kepemilikan siapa dan subtansinya bagaimana. Taruhlah ada situs milik NU kalau isinya membantu ISIS, ya ditegur juga, namun pemilikannya berafliasi ke ISIS langsung diblokir," tukasnya.
Kendati demikian, dia pun menghargai BNPT dan Kominfo membuka blokir 12 situs Islam. Setelah ini, menurutnya perlu ada kajian sebelum memutuskan pemblokiran.
"Bahwa saya menghargai BNPT memblokir 19 situs. Bagus ada ketegasan soal 12 protes tidak apa-apa karena bisa direvisi kayak Dakwatuna.com itu kan dari PKS (Partai Keadilan Sejahtera)," tutup dia.
Setelah melakukan rapat tertutup dengan tim panel yang menangani situs bermuatan terorisme, SARA, dan kebencian, akhirnya Kemkominfo telah mengeluarkan keputusan dibukanya blokir situs Islam yang dianggap radikal atas rekomendasi dari tim panel tersebut.
(mdk/rep)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus pegawai KAI ini menjadi sorotan Densus 88 karena meski ISIS bubar, tapi pendukungnya masih ada
Baca SelengkapnyaPengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada tanggal 12 Maret 2024
Baca SelengkapnyaPratama memandang perlu KPU menerapkan filter lalu lintas yang dapat mengidentifikasi pola serangan DDoS dan memblokirnya sebelum mencapai target.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pria berinisial DE ditangkap Densus 88 di Bekasi, karena diduga terafiliasi jaringan teroris ISIS. Rumahnya di Baleendah, Kabupaten Bandung pun digeledah.
Baca SelengkapnyaIa menyebut bahwa nantinya PBNU akan mengumumkan dan mengeluarkan nama-nama siapa saja pengurus PBNU yang mengajukan cuti untuk kampanye.
Baca SelengkapnyaPengamat Siber Temukan Keanehan Hasil Penghitungan Suara pada Situs KPU
Baca SelengkapnyaImam Besar Istiqlal Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran: InsyaAllah semakin jaya
Baca SelengkapnyaNamanya dikenal banyak orang berkat misi mengejar sisa-sisa anggota Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) Poso, Ali Kalora cs
Baca SelengkapnyaJika juga tak terdaftar, para WNI diminta untuk mendaftar melalui situs ppln.co.id.
Baca Selengkapnya