PBNU: Justru santri yang jadi korban PKI
Merdeka.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar tahlil memperingati meninggalnya para santri akibat kekejaman PKI dalam rentang waktu 1948 hingga 1965. Acara ini sekaligus pernyataan sikap PBNU meluruskan sejarah yang dinilai telah melenceng.
"NU saat ini sedang menghadapi fitnah luar biasa. Kita dianggap pelaku kejahatan 1965, padahal kita adalah korban," ujar Wakil Ketua Umum PBNU, KH As'ad Said Ali, membuka acara tahlil dan doa bersama di Gedung PBNU, Jl Kramat Raya, Jakarta, Senin (1/10).
As'ad mengatakan, selama 1948 hingga 1965 banyak santri terbunuh. Tetapi, menurutnya, fakta itu ditutupi dengan menyatakan konflik yang terjadi hanya manuver yang dilakukan TNI.
"Para penulis sejarah termakan oleh manipulasi buku putih yang dibuat Aidit. Tetapi, rakyat, ulama dan santri sebagai korban tetap mencatat dalam sejarahnya sendiri," kata As'ad.
Selanjutnya, kata As'ad, NU merasa perlu meluruskan sejarah yang telah menyimpang. Selain itu, As'ad juga menegaskan NU tidak akan meminta maaf atas terjadinya tragedi 1965.
"NU mau memaafkan PKI sejauh mereka meminta maaf. Bukan permintaan maaf sepihak seperti mereka tuntut, karena justru kesalahan ada pada mereka dengan melakukan agitasi serta teror bahkan pembantaian," pungkas As'ad.
Pernyataan As'ad bertentangan dengan apa yang pernah disampaikan KH Abdurrahman Wahid. Dulu Gus Dur pernah meminta maaf pada keluarga korban PKI yang dibunuh. Gus Dur pun meresmikan sebuah panti jompo untuk para tahanan politik 65 di Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prajurti TNI putra Papua bagikan cerita saat menjalin asmara dengan anak Bupati. Seperti apa kisahnya?
Baca SelengkapnyaTNI Ungkap Peran 13 Prajurit Tersangka Penganiayaan Anggota KKB di Papua
Baca SelengkapnyaKorban yang berusia 13 tahun sedang menjalani perawatan. Kasus terungkap setelah orang tua korban membuat laporan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Penyebab kebakaran masih diselidiki.
Baca SelengkapnyaDua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.
Baca SelengkapnyaArsul tidak akan ikut mengambil keputusan atau menangani sengketa Pilpres
Baca SelengkapnyaGanjar menandatangani Piagam Perjuangan Nurul Huda.
Baca SelengkapnyaSang pendiri, Kiai Nur baru mendirikan surau saat puluhan santri datang untuk berguru padanya.
Baca Selengkapnya