Pasutri di Empat Lawang Dibacok ODGJ, Pelaku Tewas Ditembak Polisi
Merdeka.com - Seorang diduga mengalami gangguan kejiwaan, Yasmin (48) menyerang pasangan suami istri secara membabi buta di Empat Lawang, Sumatera Selatan. Salah satu korban meninggal dan pelaku meregang nyawa setelah ditembak polisi.
Peristiwa itu berawal saat korban Herianto alias Wirto (40) membonceng istrinya untuk berangkat ke kebun dan melintas di rumah pelaku di Desa Kunduran, Kecamatan Ulu Musi, Empat Lawang, Sumatera Selatan, Jumat (4/6) pagi. Tiba-tiba pelaku datang dan langsung membacok korban berkali-kali hingga terjatuh dari motor.
Istri korban berusaha menyelamatkan dengan cara memukul pelaku menggunakan kayu. Sial, serangan pelaku berbalik ke istri korban hingga mengenai tangan kanan.
Puas melukai kedua korban, pelaku masuk ke rumahnya sambil membawa parang yang berlumuran darah. Korban Herianto dievakuasi ke puskesmas dan meninggal dunia tak lama dalam perawatan. Sedangkan istrinya dilarikan ke rumah sakit untuk mengobati luka bacokan di tangan.
Polisi meluncur ke lokasi untuk mengamankan pelaku begitu menerima laporan warga. Massa mengepung rumah pelaku dengan maksud menyulitkannya melarikan diri.
Beberapa kali dilakukan negosiasi, bahkan dilepaskan tiga kali tembakan peringatan, pelaku enggan menyerahkan diri. Justru pelaku mengancam akan membacok siapa pun yang berani masuk ke rumahnya sambil menggenggam parang dan pisau.
Lama menunggu, seorang polisi nekat mendobrak pintu yang langsung mendapatkan perlawanan dari pelaku. Beruntung bacokan korban tak mengenai petugas.
Khawatir kembali membahayakan, petugas menembak paha kanan pelaku. Meski terluka, pelaku tetap membacok petugas, beruntung tidak kena. Kemudian, pelaku lari ke belakang rumah dan terjatuh.
Di saat itulah, pelaku dapat diamankan dan langsung dievakuasi ke puskesmas untuk perawatan. Pelaku dinyatakan tewas karena banyak mengeluarkan darah beberapa jam kemudian.
Kapolsek Ulu Musi Iptu Hermansyah mengungkapkan, dari keterangan warga, pelaku mengalami gangguan jiwa dan sering kumat. Petugas memberikan tembakan karena membahayakan saat penangkapan.
"Dugaannya pelaku mengalami gangguan jiwa atau stres. Pelaku tewas karena kehabisan darah setelah pahanya ditembak," ungkap Hermansyah, Sabtu (5/6).
Dia mengatakan, korban Herianto banyak mengalami luka. Seperti di kepala, dada, tangan, dan ketiak, yang mayoritas akibat sabetan parang pelaku. Sementara istri korban terluka di kanan tangan saat berusaha menyelamatkan suaminya.
"Kami amankan parang sepanjang 80 sentimeter dan pisau milik pelaku. Kasus ini dihentikan karena pelaku sudah tewas," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Purnomo Polisi Baik di tengah kesibukannya melakukan aksi sosial sedang meluangkan waktu untuk liburan bersama keluarga di sebuah air terjun yang sejuk dan asri
Baca SelengkapnyaKepolisian Resor Garut menangkap enam pelaku pencurian dan penculikan terhadap salah seorang warga
Baca SelengkapnyaIstrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Karnita meminta warga untuk menjaga jarak aman dan agar tidak berbuat macam-macam yang bisa mengancam keselamatan.
Baca SelengkapnyaTiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian
Baca SelengkapnyaSaat ini polisi masih memburu para pelaku penyerangan dan perusakan mobil milik petugas tersebut.
Baca SelengkapnyaBhabinkamtibnas bekerja sama dengan petugas Dinas Sosial Kecamatan Cengkareng, Ibu Purwani, langsung mendatangi tempat kejadian perkara
Baca SelengkapnyaPelaku ditangkap setelah kabur ke kediaman pamannya di Pamulang, Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah kepolisian mendapatkan laporan dari masyarakat.
Baca Selengkapnya