Pasca bentrok, 17 napi Lapas Tanjung Gusta disebar ke 4 penjara
Merdeka.com - Karena menilai masih tingginya potensi bentrok di Lapas Tanjung Gusta, Kanwil Kemenkumham Sumut tidak hanya memindahkan 4 narapidana. Mereka menyebarkan 17 narapidana dari sana ke 4 penjara di Sumut, Jumat (26/4) petang.
"Karena kita menilai akan membahayakan, supaya tidak terjadi bentrok susulan kita pindahkan 17 orang ke UPT yang ada di jajaran Kemenkum dan HAM Sumut," kata Amran Silalahi, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kemenkum dan HAM Sumut.
Ke-17 napi ini dipindahkan menumpang tiga kendaraan pengangkut tahanan ke empat penjara lain, yaitu Lapas Pematangsiantar, Tebingtinggi, Binjai dan Lubukpakam. Semuanya tampak diborgol sebelum dinaikkan ke kendaraan yang membawanya.
Amran sempat memberi penjelasan soal penyebab bentrok antarnapi ini. Dia membenarkan pemicunya adalah pemukulan terhadap napi bernama A Siong, terkait utang piutang.
"Kemudian simpatisan kedua belah pihak mencoba melanjutkan," jelas Amran.
Rekan sekamar A Siong menanyakan pemukulan itu sehingga berbuntut pemukulan berikutnya. Dalam kejadian ini, seorang napi bernama Suprianto terluka di pelipis.
Keributan antara kedua kelompok pun terjadi di lapangan tengah lapas. Akibatnya, seorang napi Murdianto mengalami luka tikam pada bagian punggung kiri.
Meski sempat diamankan polisi khusus lapas, keributan kembali terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Dua kelompok kembali bentrok di lapangan tengah lapas.
Akibatnya, seorang napi bernama Cemy alias Alexander mengalami luka parah pada bagian kepala. Dia langsung dibawa ke RS Bina Kasih. "Setelah penusukan sebenarnya sudah ada penyelesaian, tapu ada yang mencoba memanaskan, yaitu Alexander. Dia sebenarnya tidak termasuk dalam dua kelompok ini. Terjadi pengeroyokan hingga akhirnya dia dibawa ke RS Bina Kasih," jelas Amran.
Amran mengakui, ada benda tajam yang digunakan dalam bentrok itu. Namun, dia membantah napi menggunakan belati.
Kata Amran, kasus ini masih diselidiki polisi. "Masih dalam lidik," jelasnya.
Amran menyatakan A Siong yang pertama kali dipukuli tidak termasuk dalam rombongan napi yang dipindahkan.
Salah seorang napi yang dipindahkan adalah Syahputra Sitepu alias Dewa. Dia merupakan pimpinan kelompok yang memukuli A Siong. Meski tak mau diwawancarai, saat digiring ke kendaraan yang akan membawanya ke Lapas Pematangsiantar, Syahputra berjalan sambil berkata-kata.
"Yang benar disalahkan, yang salah dibenarkan," ucapnya berulang-ulang.
Seperti diberitakan, narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tanjung Gusta, Medan, bentrok, Jumat (27/4). Akibatnya, tiga orang dikabarkan terluka, seorang di antaranya kritis.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk titik rawan mulai dari Tahu Sumedang hingga Pananjung.
Baca SelengkapnyaSejak ratusan tahun lalu, setiap kali tanah di kawasan ini digali, selalu muncul api.
Baca Selengkapnya40 berkas dinyatakan pelanggaran dan 4 bukan pelanggaran pidana pemilu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penghuni asli Pulau Rempang yang hidup di hutan belantara kini sudah berada diambang kepunahan.
Baca SelengkapnyaAda 100 tahanan yang terdaftar akan menggunakan hak suaranya pada 14 Februari.
Baca SelengkapnyaTanda penuaan dini pada wajah dapat mencakup berbagai perubahan yang terlihat nyata.
Baca SelengkapnyaUntuk ancaman bencana longsor, disebutnya mengancam 22 kecamatan.
Baca SelengkapnyaAturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaTengah berulang tahun di lokasi tugas, sosoknya mendapat kejutan.
Baca Selengkapnya