Pantau keberadaan orang asing, Imigrasi Cilacap luncurkan Simamora
Merdeka.com - Persoalan tidak ketidaksinkronan data untuk mendeteksi keberadaan orang asing yang dimiliki instansi, serta kurang akuratnya data keberadaan orang asing di berbagai wilayah masih menjadi kendala yang dialami kantor imigrasi. Untuk mengatasi persoalan tersebut, Kantor Imigrasi (Kanim) II Cilacap Jawa Tengah meluncurkan sistem manajemen dan monitoring orang asing (Simamora).
Peluncuran aplikasi tersebut dilakukan dalam rapat tim pengawasan orang asing yang dilaksanakan di Owabong Cottage Purbalingga, Rabu (26/10). Dalam peluncuran tersebut, Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham Jawa Tengah, M Diah mengemukakan aplikasi ini baru kali pertama diluncurkan di Cilacap untuk wilayah Jawa Tengah.
"Jika melihat dari aplikasi ini, memang cukup detail dibanding yang sudah ada. Karena selain data kuantitatif secara tampilan, juga ditampilkan data kualitatifnya dan sepengetahuan saya baru ini yang pertama seperti itu," katanya usai rapat koordinasi.
Ia mengemukakan, aplikasi tersebut juga sekaligus untuk mensiasati keterbatasan personel dan anggaran yang ada. Sehingga tidak perlu membangun gedung atau ruang baru untuk bertukar info. "Dengan keberadaan (Simamora) ini, tentunya akan dapat menekan pengeluaran dan tim pemantau orang asing bisa bekerja bersinergi dan memperkuat tugasnya," ucapnya.
Lebih lanjut, Diah mengemukakan akan mengembangkan aplikasi yang dibuat di Kanim Cilacap dengan membangun pusat data di tingkat imigrasi provinsi. Ia menargetkan, pada Desember 2016 nanti bisa diluncurkan untuk tingkat provinsi.
"Saya sendiri akan mengembangkan aplikasi yang ada di Kanim Cilacap ini sebagai pusat data di tingkat informasi wilayah Jateng yang memiliki tujuh unit kanim. Sehingga nantinya kami bisa memonitor dengan mudah jumlah orang asing di wilayah kerja unit tersebut, apalagi ada fitur komunikasi diskusi tanpa harus datang ke lokasi," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Kanim II Cilacap Maman Budiman mengemukakan aplikasi Simamora diharapkan bisa memonitoring keberadaan orang asing hingga wilayah kecamatan. "Selain itu, tentunya juga untuk memudahkan koordinasi dengan instansi lain yang terkait dengan pemantauan orang asing," katanya.
Dengan adanya aplikasi tersebut, diakui Maman, akan lebih efisien dalam pengawasan orang asing di wilayah kerja Kanim II Cilacap. "Waktu yang digunakan lebih singkat. Bahkan, dengan adanya aplikasi ini tim pengawasan orang asing tinggal buka datanya di web untuk melihat direktorinya," ujarnya.
Diakui Maman, sebelumnya memang ada Aplikasi Pelaporan Orang Asing (APOA) yang selama ini sudah berjalan, namun data yang ditampilkan masih belum bisa menjawab kebutuhan di lapangan. "Dengan peluncuran ini, tentunya kami beraharap bisa menjangkau hingga kecamatan, jadi tidak hanya di kabupaten," ucapnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Turis Asing Masuk Bali Bakal Dipungut Rp150.000 Mulai 14 Februari, Ternyata Dananya untuk Ini
Pungutan sebesar Rp150.000 bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali akan digunakan utamanya untuk menangani permasalahan sampah.
Baca SelengkapnyaBRI Sigap Salurkan Bantuan Sembako Ke Korban Puting Beliung Sumedang
BRI Cabang Sumedang sigap menyalurkan bantuan bagi masyarakat yang terdampak bencana angin puting beliung di daerah Cimanggung dan Jatinangor.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Detik-Detik Petasan Meledak di Tangan ASN Pinrang Sulsel
Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Makassar usai kejadian.
Baca SelengkapnyaTangkap Pelaku Pembakaran Rumah, Tim Resmob Polres Kupang Diserang Warga
Warga tidak terima sehingga melempar kaca belakang mobil tim resmob menggunakan batu
Baca SelengkapnyaBaru Saja Berbuka Puasa, Api Berkobar Hebat Hanguskan Puluhan Rumah di Palangka Raya
Belum diketahui apakah ada korban jiwa atau tidak karena tim pemadam kebakaran sedang melakukan pendinginan sisa kobaran api
Baca SelengkapnyaKondisi Terkini Sugapa Papua Usai Pembakaran Rumah Warga dan Penyerangan Pos TNI-Polri oleh KKB
Kapolres mengaku, aksi penyerangan disertai penembakan itu dilakukan KKB sejak Jumat (19/1) dari segala arah.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaHeboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca Selengkapnya