Merdeka.com - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono belum akan menerjunkan Komando Operasi Khusus (Koopssus) untuk mencari pilot Susi Air, Kapten Philips M. Pilot asal Selandia Baru itu hilang setelah penyerangan dan pembakaran pesawat SUsi Air dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Selasa (7/2) lalu.
Diketahui jika Koopssus merupakan satuan elite TNI terdiri dari tiga matra, Angkatan Laut (AL), Angkatan Darat (AD), dan Angkatan Udara (AU) yang dibentuk saat masa Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Saya kira belum, sampai mengirim seperti tadi lah. Urgensinya hanya itu, jadi (belum terjunkan Koopssus)," kata Yudo kepada wartawan usai Rapim TNI, di Jakarta Kamis (9/2).
Yudo mengungkap alasan belum menerjunkan pasukan khusus TNI ke bumi cenderawasih. Sebab menurut Yudo, kekuatan TNI di Papua cukup mengatasi permasalahan keamanan di wilayah tersebut termasuk mencari pilot Susi Air.
"Koopsus, kan di sana ada Pangdam, Pangkogabwilhan III dan di sana sudah ada pasukan yang sudah melaksanakan pasukan operasi di sana ini tinggal kita koordinasikan di sana," ujar dia.
Satuan Koopssus sendiri terdiri atas 500 personel, 400 orang di antaranya merupakan personel yang menjalankan fungsi penangkalan. Sedangkan, 100 personel lain atau satu kompi melakukan penindakan aksi terorisme.
Selain itu, Koopssus lebih berperan ke dalam fungsi penangkalan dengan cara melakukan observasi jarak dekat.
Kemudian untuk update pencarian Pilot Susi Air, kata Yudo, tim gabungan TNI dan Polri masih dalam proses dengan mengerahkan personel ke wilayah yang kemungkinan menjadi titik keberadaan Kapten Philips M.
"Ya pasti ada upaya to (dicari), kan sudah kita kirim tim ke sana melaksanakan pencarian itu," tutur dia.
Advertisement
Sebelumnya, Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) pimpinan Egianus Kogoya melaporkan jika sandra Pilot Selandia Baru bernama Kapten Philips M sedang dalam perjalanan ke markas.
"Itu dia pesawat setelah dibakar pasukan TPNPB-OPM sudah lapor ke kami bahwa Pilot itu sedang jalan dengan pasukan TPNPB-OPM ke markas, Kodap III Darakma," kata juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom saat dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (9/2).
Kemungkinan Kapten Philips M masih dalam perjalanan menuju markas, kata Sebby, diperkirakan akan membutuhkan tiga sampai empat hari waktu perjalanan sejak kejadian pembakaran pesawat Susi Air pada, Selasa (7/2) lalu di Paro.
"Kemungkinan mereka masih dalam perjalanan dan mereka sudah tiba di markas mereka akan mengirim kami laporan tentang video dan foto semuanya," terangnya.
Polisi Deteksi Pilot
Sebelumnya, Polisi mengungkap posisi pilot pesawat Susi Air yang diduga disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Pilot Selandia Baru bernama Kapten Philips M itu diduga disandera sebelum pesawat dengan nomor penerbangan SI 9368 itu dibakar oleh KKB.
Kapolda Papua Irgen Mathius Fakhiri mengatakan, keberadaan Kapten Philips terdeteksi berdasarkan GPS yang dibawanya. Namun, alat tersebut saat ini tidak aktif.
"Kemarin kami melihatnya bergerak dari Kampung Paro sekitar 100 meter ke dalam," kata Fakhiri kepada wartawan, Rabu (8/2).
Fakhiri mengaku sudah memetakan keberadaan Kapten Philips untuk dievakuasi. Strategi pun disiapkan tim gabungan TNI dan Polri untuk mengevakuasi WNA.
"Ya sudah (dipetakan). Kami masih memberi mereka kesempatan untuk berpikir. Kalau mereka tidak mau, ya," ujarnya. [gil]
Baca juga:
Polri: Anton Gobay Pengangguran tapi Bisa Beli Senjata Harga Fantastis
Kendala Petugas Mengevakuasi Pilot Susi Air yang Disandera KKB
Pilot Susi Air Kapten Philips Terdeteksi ke Pelosok Kampung Paro Nduga
Koordinasi dengan Pemerintah Selandia Baru, Kapolri Jamin Keselamatan Pilot Susi Air
Polisi soal Insiden Susi Air: Pembakaran Pesawat oleh KKB Paling Parah di Intan Jaya
Cerita Pendeta Bantu Evakuasi 15 Pekerja Pembangunan Puskesmas Disandera KKB di Nduga
Panglima TNI: Jangan Disamakan Semua Daerah di Papua Rawan
Mau Beli Rokok Tak Punya Duit, Pemuda di NTT Ngamuk Ancam Pemilik Warung Pakai Parang
Sekitar 1 Jam yang laluBawa Sajam Seusai Tarawih, 8 Remaja di Tangsel Diamankan
Sekitar 2 Jam yang laluTunggu Putusan FIFA soal Piala Dunia U-20, Gibran: Persiapan Penutupan Jalan Terus
Sekitar 2 Jam yang laluKAI Daop 6 Yogyakarta Buka Pendaftaran Angkut Motor Gratis saat Mudik, Ini Caranya
Sekitar 2 Jam yang laluImbas Fluktuasi Harga Sembako, Kapolri Salurkan 50 Ton Beras untuk Masyarakat NTT
Sekitar 3 Jam yang laluRidwan Kamil Soroti Kenaikan Tidak Wajar Harga Komoditas Pangan di Tiga Daerah
Sekitar 3 Jam yang laluJumlah Tenaga Kerja Asing di Bali Capai 3.600, Banyak Bekerja di Sektor Pariwisata
Sekitar 3 Jam yang laluPamor DPD RI Anjlok, Sultan: Keterbatasan Wewenang Tak Membuat Semangat Kami Surut
Sekitar 3 Jam yang laluViral Video Perampok Rampas Uang Rp100 Juta di Cilacap, Dua Korban Ditembak
Sekitar 3 Jam yang laluJual Bubuk Mercon, Tiga Pria Ditangkap di Malang
Sekitar 3 Jam yang laluRatusan Pengungsi Rohingya Terdampar di Aceh Timur, Jejak Kapal Pengangkut Hilang
Sekitar 3 Jam yang laluGaleri Rasulullah di Masjid Al-Jabbar Resmi Dibuka, Saat Ini Bisa Dikunjungi Gratis
Sekitar 4 Jam yang laluKomisi II DPR Khawatir Putusan Gugatan Partai Prima Berujung Penundaan Pemilu
Sekitar 4 Jam yang laluPuluhan Bule di Bali Ditilang Polisi, Ini Penyebabnya
Sekitar 4 Jam yang laluSederet Kasus Polisi Nyambi jadi Calo Penerimaan Bintara Polri
Sekitar 9 Jam yang laluKasatlantas Polres Malang Diperiksa Usai Viral Pamer Barang Mewah
Sekitar 11 Jam yang laluKepercayaan Publik Meningkat, Polri Janji Terus Evaluasi Kinerja
Sekitar 12 Jam yang lalu5 Fakta Terbaru Kasus Kematian Bripka Arfan Saragih, Temukan Satu Orang Saksi
Sekitar 14 Jam yang laluCEK FAKTA: Hoaks Penemuan Tulang Manusia dan Bom di Ruang Rahasia Rumah Ferdy Sambo
Sekitar 7 Jam yang laluVIDEO: "Papa Kangen" Isi Surat Sambo & Putri Candrawathi ke Anak Tercinta
Sekitar 3 Hari yang laluSepucuk Surat Ferdy Sambo & Putri untuk Si Bungsu yang Ultah, Ada Pesan Haru
Sekitar 3 Hari yang laluPutra Bungsunya Ulang Tahun, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Tulis Pesan Haru
Sekitar 4 Hari yang laluLPSK Cabut Perlindungan Richard Eliezer Buntut Wawancara TV, Ini Kata Pengacara
Sekitar 2 Minggu yang laluAlasan LPSK Cabut Perlindungan Bharada Richard Eliezer
Sekitar 2 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan Terhadap Bharada Richard Eliezer
Sekitar 2 Minggu yang laluCEK FAKTA: Hoaks Permintaan Terakhir Sambo Satu Sel dengan Putri Sebelum Dihukum Mati
Sekitar 2 Minggu yang laluTOP NEWS: Harta Miliaran Rafael Terbongkar | LPSK Kecewa Berat Eliezer Langgar Aturan
Sekitar 1 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan, Bharada E akan Diperlakukan Seperti Ini oleh Polisi
Sekitar 2 Minggu yang laluVIDEO: Duduk Perkara Hingga LPSK Cabut Perlindungan Buntut Eliezer Wawancara di TV
Sekitar 2 Minggu yang laluVaksin IndoVac Sudah Bisa Digunakan Sebagai Booster Kedua Masyarakat 18 Tahun ke Atas
Sekitar 2 Minggu yang laluHoaks, Kemenkes Terbitkan Artikel Pria Tak Vaksinasi Berefek pada Kualitas Sperma
Sekitar 4 Minggu yang laluBRI Liga 1: 4 Fakta Seusai Bali United Taklukkan Arema FC
Sekitar 3 Jam yang laluHasil BRI Liga 1: Dengan 10 Pemain, Bali United Pecundangi Arema FC
Sekitar 4 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami