Panglima TNI akan Pamerkan Drone Tempur ke Jokowi
Merdeka.com - Ribuan personel dari tiga Matra, Angkatan Laut (AL), Angkatan Darat (AD) dan Angkatan Udara (AU) melakukan latihan gabungan. Latihan ini guna meningkatkan profesionalisme dan kesiapsiagaan prajurit dalam serangan musuh dengan mengangkat sandi 'Dharma Yudha 2019'.
Dalam skenario latihan perang ini, TNI akan memperkenalkan untuk pertama kalinya drone tempur.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, drone yang dimaksud adalah drone CH-4B yang berjenis Medium Altitude Long Endurance (MALE). Di mana memiliki kemampuan terbang selama 12 jam dan dikendalikan dari jarak 600 kilometer.
"Jangkauan radius of actionnya bisa sampai 1000 km apabila kita menggunakan satelit BLOS (Beyond Line Of Sight). Tapi kalau hanya menggunakan CLOS itu bisa dari Surabaya sampai ke tempat latihan ini di Situbondo," katanya di Pos Tinjau T12 Pusat Latihan Tempur Marinir Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (11/9).
Dia menjelaskan, drone itu memiliki kemampuan menyerang dan melakukan pengintaian sekaligus memberikan serangan roket.
"Fungsinya adalah untuk surveillance dan juga melaksanakan attack, attack bisa menggunakan bomb seperti yang kita laksanakan kemarin, kita menembak ngebom dari ketinggian 15000 feet dan kita rilis hasilnya sangat presisi," ujarnya.
Unjuk kemampuan drone CH-4B rencananya akan di saksikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi), Kamis (12/9) besok.
"Ya besok akan diperlihatkan pada waktu bapak presiden hadir di tempat ini, kita saksikan rangkaian kegiatan yang dimanfaatkan dalam kegiatan Dharma Yudha 2019," jelasnya.
Lebih lanjut terkait pembelian drone tersebut dilakukan untuk menghadapi jenis perang yang ada saat ini, yakni perang siber dan perang drone. Untuk pengadaan pembelian drone ini, disebutkan anggaran yang disiapkan mencapai USD 110 juta.
Dengan adanya drone tempur ini, melengkapi kekuatan skuadron yang telah dimiliki TNI AU sebelumnya. Di mana dengan kehadiran drone CH-4B maka TNI AU memiliki 2 skuadron pesawat militer tanpa awak.
"Itu adalah pengadaan pada resra kedua dan rencananya kita memiliki enam pesawat, enam pesawat itu untuk memenuhi dua sistem. Kalau satbag itu dua satbag dengan enam pesawat," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ceritakan Kecanggihan Drone Hingga Lumpuhkan Komandan Quds, Jokowi Minta TNI-Polri Melek Teknologi
Jokowi menilai penguasaan teknologi semakin dibutuhkan. Sehingga, TNI-Polri mesti adaptif mempelajari ilmu pengetahuan teknologi.
Baca SelengkapnyaMomen Jokowi dan Prabowo Meneropong Pesawat Tempur di Pangkalan TNI AU Iswahjudi Jatim
Selain meninjau kesiapan pesawat tempur, Presiden Jokowi juga menyaksikan penampilan atraksi udara.
Baca SelengkapnyaFOTO: Di Hadapan Pimpinan TNI-Polri, Jokowi Ingatkan Hati-Hati dengan Drone Perang yang Makin Canggih
Jokowi bercerita saat komandan Pasukan Quds Iran, Mayjen Qasem Soleimani ditembak drone canggih dengan teknologi pengenalan wajah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Dikabarkan Lantik Menteri ATR/BPN dan Menko Polhukam Besok Pagi
Kabarnya, AHY akan menggantikan Hadi Tjahjanto sebagai Menteri ATR/BPN.
Baca SelengkapnyaJokowi Serahkan Pesawat Super Hercules, Heli Serbu & Helikopter Pendeteksi Kapal Selam ke Menhan Prabowo,
Penyerahan tiga alutsista udara ini guna memperkuat pertahanan negara
Baca SelengkapnyaKolonel TNI Ajudan Presiden Tolak Dijadikan Jenderal, Ternyata ini Alasannya
Presiden sudah akan menaikkan pangkatnya bulan Agustus. Tapi dia menolak kesempatan langka menjadi jenderal.
Baca SelengkapnyaAncaman Perang dari Serangan Udara, Poltekad Bikin Sendiri Drone Burung, Kolonel Nur Rachman 'Mendukung Untuk Pengintaian'
Poltekad TNI AD berhasil membuat drone yang berbentuk seperti burung untuk mendukung pengintaian dari serangan udara.
Baca SelengkapnyaCak Imin Ngaku Relawan di Gresik Diintimidasi Aparat, Bakal Lapor Jokowi
Anies disebutnya kesulitan mendaratkan helikopter yang ditumpanginya, karena mendapat penolakan mendarat diberbagai tempat.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca Selengkapnya