Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Pancasila Sudah Terbukti Menyatukan Bangsa yang Beragam'

'Pancasila Sudah Terbukti Menyatukan Bangsa yang Beragam' parade bhineka tunggal ika. ©2016 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Paham radikalisme saat ini telah masuk ke berbagai ruang-ruang intelektual baik melalui kampus maupun aktivitas akademis lainnya. Untuk itu kaum intelektual milenial harus bisa membentengi diri dengan memperkuat jati dirinya sebagai anak bangsa.

"Kita harus berkaca pada sejarah negara kita yang plural ini yang didirikan para pendahulu dengan keadaan beragam. Bahkan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia sudah terbukti bisa menyatukan bangsa yang beragam baik suku, wilayah, etnis dan agama," kata Instruktur Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) Nasional, Adnan Anwar dalam keterangannya, Kamis (12/9).

Bahkan Pancasila, menurutnya, juga sudah menjadi kajian di seluruh dunia baik di Amerika, Eropa dan bahkan di negara-negara Arab yang menyatakan bahwa Pancasila bisa menjadi ideologi alternatif dunia. Karena salah satu kekuatan Indonesia itu ada di Pancasila ini.

"Para pemimpin negara, pemimpin ormas ataupun pemimpin perguruan tinggi harus rajin membangkitkan kebanggaan nasional kepada jajaran di bawahnya. Itulah salah satu cara untuk menghindari intoleransi dan takfiri," ujarnya.

Lebih lanjut Adnan menjelaskan, agar intelektual milenial tidak mudah terinfiltrasi paham radikalisme mereka harus mengikuti berbagai kegiatan positif yang sifatnya membangun karakter.

"Kalau mereka tidak punya banyak aktivitas atau menyendiri, bukan tidak mungkin mereka akan mudah terpengaruh propaganda dari orang yang mengajarkan ide-ide tentang intoleransi," tutur mantan Wakil Sekjen Pengurus Besar NU itu.

Menurut Adnan, jika para intelektual milenial ini sampai terinfiltrasi paham radikalisme akan berbahaya bagi negara ini. "Kalau bibit-bibit virus seperti ini dibiarkan, tentunya akan sangat membahayakan masa depan negara kita. Pemerintah tidak usah ragu-ragu untuk memberantas hal-hal yang bertentangan dengan ideologi bangsa," harapnya.

Untuk itu Adnan menyarankan agar perguruan tinggi melindungi mahasiswanya dari infiltrasi paham radikal dan takfiri. Hal ini bisa dilakukan dengan kerjasama dengan lembaga terkait seperti Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) atau Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) untuk penguatan ideologi kebangsaan.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama
Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama

Di tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.

Baca Selengkapnya
Gencarkan Narasi Damai, Perbedaan Jangan Dianggap Permusuhan
Gencarkan Narasi Damai, Perbedaan Jangan Dianggap Permusuhan

Narasi-narasi provokatif dapat memicu perpecahan harus dihindari terlebih di tahun politik.

Baca Selengkapnya
BPIP: Sikap Intoleransi Akar Masalah Radikalisme dan Terorisme
BPIP: Sikap Intoleransi Akar Masalah Radikalisme dan Terorisme

Pancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru

Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.

Baca Selengkapnya
40 Kata-Kata Ajakan Jangan Golput di Pemilu 2024, Jadi Warga Negara yang Patuh Melalui Suaramu
40 Kata-Kata Ajakan Jangan Golput di Pemilu 2024, Jadi Warga Negara yang Patuh Melalui Suaramu

Golput bukan hanya merugikan individu saja, namun berdampak pada keberlanjutan demokrasi.

Baca Selengkapnya
Jelang Masa Tenang Pemilu 2024, Menpan RB Ingatkan ASN Wajib Netral dan Bebas Pengaruh Politik Tak Sehat
Jelang Masa Tenang Pemilu 2024, Menpan RB Ingatkan ASN Wajib Netral dan Bebas Pengaruh Politik Tak Sehat

Sejumlah alasan mengapa ASN harus netral karena sebagai bentuk kewajiban profesionalism.

Baca Selengkapnya
Ramai Intelektual Kampus Kritik Jokowi, Ini Komentar Ganjar
Ramai Intelektual Kampus Kritik Jokowi, Ini Komentar Ganjar

Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo menilai langkah intelektual berbagai kampus mengkritik pemerintahan Jokowi merupakan upaya rakyat menyelamatkan demokrasi.

Baca Selengkapnya
Unggahan Unik Kapolri Sigit di Media Sosial Ucapkan Harlah ke-101 NU, Ada Warga Konoha Bersarung
Unggahan Unik Kapolri Sigit di Media Sosial Ucapkan Harlah ke-101 NU, Ada Warga Konoha Bersarung

Melalui akun media sosialnya, Kapolri menyebut NU menjadi salah satu pilar bangsa dalam mengisi kemerdekaan

Baca Selengkapnya
Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran
Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran

Masyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.

Baca Selengkapnya