'Pancasila Sudah Terbukti Menyatukan Bangsa yang Beragam'
Merdeka.com - Paham radikalisme saat ini telah masuk ke berbagai ruang-ruang intelektual baik melalui kampus maupun aktivitas akademis lainnya. Untuk itu kaum intelektual milenial harus bisa membentengi diri dengan memperkuat jati dirinya sebagai anak bangsa.
"Kita harus berkaca pada sejarah negara kita yang plural ini yang didirikan para pendahulu dengan keadaan beragam. Bahkan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia sudah terbukti bisa menyatukan bangsa yang beragam baik suku, wilayah, etnis dan agama," kata Instruktur Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) Nasional, Adnan Anwar dalam keterangannya, Kamis (12/9).
Bahkan Pancasila, menurutnya, juga sudah menjadi kajian di seluruh dunia baik di Amerika, Eropa dan bahkan di negara-negara Arab yang menyatakan bahwa Pancasila bisa menjadi ideologi alternatif dunia. Karena salah satu kekuatan Indonesia itu ada di Pancasila ini.
"Para pemimpin negara, pemimpin ormas ataupun pemimpin perguruan tinggi harus rajin membangkitkan kebanggaan nasional kepada jajaran di bawahnya. Itulah salah satu cara untuk menghindari intoleransi dan takfiri," ujarnya.
Lebih lanjut Adnan menjelaskan, agar intelektual milenial tidak mudah terinfiltrasi paham radikalisme mereka harus mengikuti berbagai kegiatan positif yang sifatnya membangun karakter.
"Kalau mereka tidak punya banyak aktivitas atau menyendiri, bukan tidak mungkin mereka akan mudah terpengaruh propaganda dari orang yang mengajarkan ide-ide tentang intoleransi," tutur mantan Wakil Sekjen Pengurus Besar NU itu.
Menurut Adnan, jika para intelektual milenial ini sampai terinfiltrasi paham radikalisme akan berbahaya bagi negara ini. "Kalau bibit-bibit virus seperti ini dibiarkan, tentunya akan sangat membahayakan masa depan negara kita. Pemerintah tidak usah ragu-ragu untuk memberantas hal-hal yang bertentangan dengan ideologi bangsa," harapnya.
Untuk itu Adnan menyarankan agar perguruan tinggi melindungi mahasiswanya dari infiltrasi paham radikal dan takfiri. Hal ini bisa dilakukan dengan kerjasama dengan lembaga terkait seperti Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) atau Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) untuk penguatan ideologi kebangsaan.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaNarasi-narasi provokatif dapat memicu perpecahan harus dihindari terlebih di tahun politik.
Baca SelengkapnyaPancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca SelengkapnyaGolput bukan hanya merugikan individu saja, namun berdampak pada keberlanjutan demokrasi.
Baca SelengkapnyaSejumlah alasan mengapa ASN harus netral karena sebagai bentuk kewajiban profesionalism.
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut 03 Ganjar Pranowo menilai langkah intelektual berbagai kampus mengkritik pemerintahan Jokowi merupakan upaya rakyat menyelamatkan demokrasi.
Baca SelengkapnyaMelalui akun media sosialnya, Kapolri menyebut NU menjadi salah satu pilar bangsa dalam mengisi kemerdekaan
Baca SelengkapnyaMasyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca Selengkapnya