Pagar pembatas Jalan Malioboro digunjingkan warga di media sosial
Merdeka.com - Pagar berwarna oranye dipasang pemerintah Kota Yogyakarta di sepanjang Jalan Malioboro, menggantikan wadah tanaman dan tiang-tiang jadi bahan olokan warga setempat di jejaring sosial. Mereka menyatakan keberadaan pagar itu malah terkesan mirip kandang binatang, dan menghilangkan suasana khas Malioboro.
Tidak hanya itu, penggunaan pagar bongkar pasang itu membikin sulit kaum difabel buat beraktivitas di Malioboro. Perbandingan gambar Jalan Malioboro sebelum dan sesudah dipasang pagar diunggah oleh akun Facebook Aan Zaenu, dan mendapat banyak tanggapan, Senin (17/1).
"Malah koyo kandang munyuk (malah seperti kandang monyet)," komentar akun Don Agus Condro.
"Malioboro nuansa bonbin," tulis akun Raharja.
pagar di Malioboro diprotes warga ©facebook.com
Tidak hanya itu, ada juga netizen mengatakan seharusnya tidak perlu menggunakan pagar besi seperti itu. Tetapi cukup dibatasi tanaman seperti dahulu.
"Tanpa tanaman terlihat gersang kotanya, dan bisa menambah oksigen dari sirkulasi udara segar dalam mengimbangi asap mesin," tulis akun Hadi Santoso.
"Koyo dikrangkeng, gak enak dipandang juga, dulu tanaman hijau ditebangi, ganti rumput, sekarang malah dikrangkengi besi orange," tulis akun Adel Laura.
Pagar itu juga dianggap tidak ramah terhadap penyandang cacat. Sebab pagar itu justru menutupi jalur-jalur dibuat khusus untuk kaum difabel.
"Enggak nyaman karena jadi susah kalau berjalan. Seharusnya kebijakan pemerintah bisa ramah terhadap penyandang disabilitas seperti saya," kata Ginanjar, seorang mahasiswa tuna netra.
Pagar itu mulai dipasang beberapa hari sebelum pergantian tahun. Pagar didirikan buat mengantisipasi kemacetan di Malioboro saat liburan Natal dan Tahun baru.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaPelaku sempat kabur ke Kepulauan Seribu sebelum ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan di dua lokasi berbeda, dimana salah satu tersangka ada pegawai Lapas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Melakukan penukaran uang dipinggir jalan berisiko merugikan masyarakat atas potensi peredaran uang palsu.
Baca SelengkapnyaSaat beraksi, pelaku membawa pisau untuk mengancam korban kemudian menutup mata korbannya dengan lakban.
Baca SelengkapnyaIni berbeda jika dibandingkan dengan arus mudik 2023, di mana masyarakat banyak memilih siang hari.
Baca SelengkapnyaAksi pengecoran di gang perumahan ini disayangkan lantaran banyak orang yang tidak bisa beraktivitas karena jalanan masih basah oleh semen.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu lalu, jalan ini pun sempat viral karena namanya yang sulit diucapkan.
Baca SelengkapnyaSaat akan melintas di lokasi kejadian dan melihat beberapa orang berada di rel kereta api, masinis segera membunyikan suling lokomotif berulang-ulang agar orang
Baca Selengkapnya